37. Power Of Mantan : Radit

1.5K 154 11
                                    


Hay beberapa part kedepan bakal ada yang berjudul "Power of mantan"
Jadi bakal sesi Dira menceritakan tentang masa lalu dan dihubungkan dengan sekarang. Bisa dilihat dari judul chapter. Kenapa harus baca? Karena ya kalian harus tau gimana Dira melawan masa lalu. Gimana cara Dira bisa move on dan berteman baik dengan mantan. Ada juga nih kiat biar kamu yang belum move on segera move on.
Let's get check prenddd!!

DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT GUYS! ITU SANGAT MEMBANTU UNTUK KONGKALIKONG AKU UPDATE KAPAN!!!

    Gue mau flashback tentang kak Radit yang sekarang udah sah jadi sepupu ipar gue, aneh sih ya bisa jadi saudaraan sama mantan pacar pertama dikampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue mau flashback tentang kak Radit yang sekarang udah sah jadi sepupu ipar gue, aneh sih ya bisa jadi saudaraan sama mantan pacar pertama dikampus. Ya gue enggak bangga-bangga banget sih jadi mantan kak Radit, karena kadang yang terlihat bersinar itu punya banyak rahasia dibelakangnya begitupula kak Radit.

Kak Radit bagi gue adalah sosok yang bisa tegar padahal fisik sama mentalnya lagi down. Dia yang masih bisa kelihatan tenang disaat situasi genting terjadi. Gue gak heran kalau dia jadi Presiden Mahasiswa dikampus, secara dia perfect dalam segala hal and than it make me insecure. Siapa sih yang gak insecure kalau lo punya pacar pinter, berwibawa, dan punya jabatan tertinggi di organisasi mahasiswa.

Sedangkan gue dulu masih mahasiswa bau kencur yang gak tahu apapun selain kuliah pulang, dah itu aja gue kadang masih males. Banyak yang gak suka hubungan gue sama kak Radit, siapa juga yang rela pangeran kampus punya pacar dekil, jelek, gendut kayak gue. Sekalipun gue juga tetep gak rela, hell dan gue malah yang nerima dia jadi pacar gue. Sebenarnya masa pendekatan gue sama kak Radit bisa dibilang cukup lama sampai sekitar dua bulan lamanya.

Gue ditembak waktu nemenin dia beli buku di Gramedia yang ada di Solo Paragon Mall, maka dari itu sampai sekarang gue gak mau kalau diajak kesana takut gak bisa lupa. Waktu itu dia cari buku buat bahan refrensi skripsi, ya dia sudah hampir menyelesaikan skripsi di semester 7 damn it. Kurang apa coba kak Radit itu, ibarat paket ayam geprek itu lengkap.

"Kamu suka baca buku begini?" tanya dia waktu itu, jujur gue gak suka buku tebel berbau politik atau isinya pasal-pasal laknat yang harus gue hafalin dari SD-SMA. Ya walaupun SMA gue ambil IPA tapi pelajaran PKN itu akan tetep selalu ada. Apalagi kak Radit itu jurusan Hubungan Internasional juga ambil Internasional Undergraduate Program gila gak tuh? Gue merasa kentang banget kalau disandingkan sama kak Radit, dah gue gigit jempol aja.

"Jujur enggak, sekalipun nilai ujian sekolah SD, SMP, SMA PKN 98 tetep aja aku gak suka sama PKN. Bikin darah tinggi, mana tulisan semua lagi." Dia ketawa, ganteng banget lur gemes liatnya pengen gue karungin terus bawa pulang. CANDA GEMES:)

"Emang sih susah kayak kamu."

"Loh kok aku segala? Aku memusingkan? Membingungkan atau bikin darah tinggi?" Kak Radit tertawa, KAN GUE MAKIN GEMES LUR IH!

HIPERCAMPUS [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang