Kini Dira dan Rendi sudah berada di SMA 57 Jogjakarta, sekolah mereka dahulu. Hari ini Smalituja singkatan dari SMA limapuluh tujuh Jogjakarta mengadakan festival budaya. Yang diadakan dewan OSIS, perlu kalian ketahui Dira dulu adalah ketua bidang kesiswaan di OSIS dan dewan kedisiplinan yang akan menyusuri lorong kelas mencatat kesalahan para siswa disana. Dan Dira terkenal sebagai dewan OSIS tergalak seangkatan. Tidak ada yang berani melawan Dira ketika mode dewan kedisiplinan.
"Kangennya sama sekolah, berasa murid baru gue begini." Dira dan Rendi menggunakan PDL kampus masing-masing. Entah sengaja atau tidak mereka berdua janjian.
"Kantin kuy, ketemu sama bu Amih makan soto kita." Ajak Rendi.
"Ketemu sama wali kelas dulu kali, main makan aja lo!" Dira kemudian berjalan menuju ruang guru dan Rendi membuntutinya.
"Loh Dira sama Rendi?" Dira tersenyum pada lelaki yang sudah cukup berumur 50 tahun.
"Bapak, apa kabar?" Dira bersalaman dengan pak Hardi, guru Fisika mereka.
"Baik, kalian gimana ini orang sibuk?" Dira dan Rendi tertawa.
"Saya mah baik pak jadi kadep, Dira nih dobel sekarang."
"Kamu jadi apa?"
"Powerrangers pak yang warna warni." Dira nyengir tak berdosa.
"Kamu ini, ayo ke kantin bu Amih, kangen kan makan disana. Apalagi Dira sekarang akur sama mantan." Dira mendengus sebal, mendengar kata mantan.
"Dia bukan mantan pak, tikungan gagal." Pak Hardi tertawa kemudian mengajak keduanya ke kantin. Disana ada kantin sehat, namun Dira lebih suka kantin yang tidak terlalu sehat. Katanya kurang mantap, generasi micin harus makan micin.
"Kalian gak kuliah?"
"Dira libur kuliah pak, kalau Rendi mah ngabisin jatah bolos." Rendi memukul lengan Dira.
"Sembarangan ae lu, gue libur ya enak aja dikatain ngambil jatah bolos. Emang lo gue heh!"
"Sewot bener lo, kayak cewek aja."
"Dewa gak ikut pulang ini?"
"Pulang pak, ntar sore aja ngajakin Dira ngedate. Mana alesan nya ada acara sama anak kampus saya."
"Ngawur bener lo!" Dan satu tabokan dilayangkan oleh Dira pada Rendi.
"Pak kekerasan nih, masa dewan kedisiplinan kekerasan gini!" Protes Rendi.
"Heh udah mantan ya, kayak lo!" Rendi berdecak pelan.
"Kalian dulu itu gak pernah lo saling tegur sapa, sekarang malah saling nyiksa." Rendi dan Dira saling melirik.
"Kita akur juga gak sengaja pak, iya gak Dir?" Dira mengangguk antusias. Dulu ia ingat bagaimana dia bisa akrab dengan Rendi. Gara-gara Dira tembus menstruasi, dan Rendi menolong dirinya membelikan pembalut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIPERCAMPUS [TERBIT]
Ficção AdolescenteBangun BEM sama mantan? Itu bangun organisasi apa rumah tangga? Bisa lah habis bangun BEM lanjut ke pelaminan, panitianya ya anak-anak BEM:) Wanjirrr bayanginnya jauh amatt😂 Ini lah cerita abal-abal gue, Copyright by @mabaugm_ Sincarely, 31 Mare...