"Akhirnya bang Arsen wisuda juga, gue kira bakal jadi mahasiswa abadi disini." Celetuk Dira ketika mereka, Dira, Dewa, Rendi, Ilsan, Arsen beserta keluarganya, Jiver dan keluarganya berada disebuah rumah makan untuk merayakan kelulusan Arsen dan Jiver hari ini. Ya, kedua lelaki itu lulus dari bangku perkuliahan dan menyandang status sarjana dengan predikat cumlaude dengan IPK 5 tertinggi di jurusannya.
"Sembarangan wae lu kutil, ogah gue ketemu sama lo mulu." Ujar Arsen sengit, mendengus karena perkataan Dira.
"Halah awas aja lo kangen sama gue! Males videocall sama lo lagi!" Balas Dira tak mau kalah.
"Heh!" Arsen melotot tidak terima, kalau Dira menolak VC dengannya lalu dengan siapa ia mengeluh?
"Udah sih Sen, nanti juga masih ketemu Dira." Lerai Aini, mama Arsen yang melihat kedua anaknya yang malah bertengkar.
"Selamat Dir, lo bakal ketemu gue untuk 2 tahun kedepan. Puas-puasin lo selama semester 7,8, yudisium, koas, sampek lulus dokter liat tampang gue!" Dira melotot mendengarnya, iya sih Arsen itu ganteng tapi... Kelakuannya gak ada akhlak kan sama aja budi.
"Gue juga! Gue juga!" Jiver ikut nyahut. Dira menepuk jidatnya, terheran dengan dua manusia didepannya ini.
"Alamat gue dibabuin lagi ini sama bang Jiver." Celetuk Ilsan.
"Selamat San, mumpung kos deket nih sekarang. Jadi ngebabuin lo lebih gampang." Jiver tertawa dan Ilsan jangan ditanya, menderita.
"Anjir!"
"Kamu juga Jiv, masa adeknya digituin!" Sela Tiana, mama Jiver. Papa Jiver kemana? Sedang menatap kebodohan anak-anaknya.
"Sombong banget ini si Arsen juga, padahal kemarin curhat 'gimana kalau Dira gak ada yang jagain pa' 'kalau Arsen kerja yang jagain si bontot siapa'. Nggak usah ngeles kamu dek!" Arsen mencebik pelan kepada papanya, Barata. Bontot itu Ilsan, karna dia yang paling kecil alias paling muda.
"Kan papa juga yang nyuruh Arsen lanjut, salah?"
"Padahal dulu disuruh lanjut 'gak ma pa capek mikir' eh sekarang mau banget!"
"Sama si Jiver juga dulu gak mau, sekarang ngotot minta." Leo berkata, papa Jiver ini ganteng walau udah tua. Eh anaknya aja ganteng, tapi kelakuannya rese kayak anaknya.
"KAN JAGAIN DIRA SAMA ILSAN PAPA!" Ucap Jiver dan Arsen bersamaan, kemudian keduanya bertos dan tertawa.
"Wah gak beres ini mah, lo pada suka ya sama gue?"
"AMIT-AMIT!" Dira mencebik, memang kedua kakaknya ini tidak tahu diri. "Awas lo berdua!"
"Udah, ribut terus kalian ini. Papa sampek bosen liatnya, gak disini gak dirumah sama aja." Ujar Bara.
"Papa gak tahu aja khidmatnya hujat bocah satu ini, kayak anda menjadi Ironman!"
"Heh pala panci, sembarangan!" Protes tidak terima dari Dira pada Arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIPERCAMPUS [TERBIT]
Fiksi RemajaBangun BEM sama mantan? Itu bangun organisasi apa rumah tangga? Bisa lah habis bangun BEM lanjut ke pelaminan, panitianya ya anak-anak BEM:) Wanjirrr bayanginnya jauh amatt😂 Ini lah cerita abal-abal gue, Copyright by @mabaugm_ Sincarely, 31 Mare...