"Lalu bagaimana cara mematahkan kutukannya?"
"Only with true love kiss."
•
•
•
"Terus rencana kamu apa? Mau nyium satu-satu semua cowo yang ada di sekolah ini?"
"Kalo bisa kenapa engga? ehehehe"
• Lee Haechan (g)
• Lee Jeno
• Genderswitch
• Fluffy
...
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~ I'll be grateful for that!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno datang. Begitu dia membaca pesan dari Haechan, dia langsung berlari, mengayuh sepedanya dengan kecepatan penuh. Setibanya di rumah dia bergegas untuk mandi. Saking buru-burunya, saat dia berkaca ternyata masih ada sisa shampoo yang melekat di rambutnya. Tidak masalah, yang terpenting bagi Jeno adalah tiba di cafe tepat waktu. Dia tentu tidak mau Haechan menunggu lama. Dia juga tidak mau Haechan sampai tertidur karena dia terlambat datang.
Jeno mengayuh sepedanya dengan cepat, senyum tidak lepas dari wajahnya. Jeno senang juga penasaran karena biasanya mereka pergi ke cafe tersebut kalau ada specialoccasion. Malam itu, tidak ada angin tidak ada hujan Haechan tiba-tiba mengajaknya bertemu di sana.
Betapa kecewanya dia saat pemandangan pertama yang dia lihat adalah Sanha yang mencium bibir Haechan tepat saat dia sampai. Jeno bahkan sampai terpeleset hingga jatuh dari sepedanya saat melihat adegan ciuman itu.
Jeno pulang dengan luka di sikut kanannya. Bukan hanya sikutnya, hatinya juga terluka. Kalau Haechan mengajaknya bertemu hanya untuk menunjukkan kemesraannya dengan Sanha maka Jeno rasa itu tidak diperlukan. Haechan tinggal bilang saja maka Jeno pasti akan mengerti.
Meski kecewa, Jeno tetap duduk di tepi tempat tidurnya, menunggu Haechan untuk pulang. Tidak bisa dipungkiri kalau dia mengkhawatirkan Haechan. Maka harus dia pastikan kalau sahabatnya itu pulang dalam keadaan selamat dan yang terpenting, sadar.
Melihat Haechan berdiri di jendela kamarnya membuat Jeno bernafas lega. Haechan pulang dalam keadaan sadar dan selamat. Tapi tatapannya berubah sendu lagi mengingat kejadian di cafe tadi. Dadanya terasa sesak melihat Haechan dicium pria lain.
Haechan menutup jendela juga tirai kamarnya. Tak berapa lama, lampu juga dimatikan. Haechan tidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan sudah berusaha melupakan kejadian semalam berharap hari ini dia masih bisa bersikap seperti biasanya pada Jeno. Jujur dia juga kecewa pada pria itu. Harusnya Jeno memberitahu lebih awal kalau dia tidak bisa datang, dengan begitu dia tidak perlu menunggu lama, dengan begitu dia tidak perlu bertemu dengan Sanha dan dicium oleh Sanha. Mengingat bagaimana Sanha dengan santainya mencium bibirnya membuat emosinya meluap-luap lagi.