"Lalu bagaimana cara mematahkan kutukannya?"
"Only with true love kiss."
•
•
•
"Terus rencana kamu apa? Mau nyium satu-satu semua cowo yang ada di sekolah ini?"
"Kalo bisa kenapa engga? ehehehe"
• Lee Haechan (g)
• Lee Jeno
• Genderswitch
• Fluffy
...
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~ I'll be grateful for that!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau kalian pikir Haechan akan semakin manja setelah mengetahui soal kepergian Jeno akhir semester ini maka jawabannya adalah tidak. Haechan kembali ke kondisi sebelum dia dan Jeno berpacaran.
"Chan, sini biar aku bawain."
"Gpp Jen, aku bisa sendiri kok." Kata Haechan lalu pergi dengan tumpukan buku yang berada di tangannya.
Chaewon yang menyadari keanehan itu langsung datang menghampiri Jeno dengan kedua tangannya berada dalam saku jas almamater sekolah mereka.
"Kenapa lagi Haechan?"
"Salah kayaknya aku, Chae."
Maksud Jeno menceritakan soal kepindahannya juga kan supaya Haechan bisa lebih memanfaatkan waktu yang ada untuk bersama dengan Jeno, bukan menghindarinya seperti ini. Ini bahkan bukan dalam situasi sebelum mereka berpacaran, Haechan terang-terangan menjaga jarak darinya.
"Emang kamu ngomong apa, Jen?"
"Aku cuman bilang ke dia harus bisa tanpa aku."
"Goblok." Kata Chaewon dengan muka datarnya. "Ya wajar aja kalo Haechan bertingkah kek gini sekarang. Lagi latian biar terbiasa tanpa kamu dia tuh. Aneh-aneh sih kamu ngomongnya."
"Ya mana aku tau kalo dia bakal ngejauhin aku kayak gini." Kata Jeno lalu menghela nafas panjang.
"Kasih pengertian lagi aja ke Haechan, Jen... dia mungkin masih sedih mikirin kamu bakal pergi ninggalin dia. Maksud aku kan kalian udah dari kecil sama-sama terus, ga pernah kepisah udah kayak sepasang sepatu. Terus ini juga belom ada seminggu kalian jadian. Sedih banget pasti dia itu. Kalo Haechan jaga jarak, kamu usaha lagi lah buat menghapus jarak itu. Kamu bisa, kan?"
Chaewon bangga pada dirinya sendiri saat mengatakan hal itu. Entah kenapa semenjak dia tinggal di dunia manusia pikirannya jadi lebih terbuka, otaknya juga berfungsi dengan baik. Semoga ini bukan pertanda kalau Chaewon akan selamanya menetap di dunia manusia.
"Iyaa Chae, aku coba."
"Gitu dong. Udah sana susul Haechan, bawaannya banyak ga mungkin dia kuat ngangkat buku sebanyak itu ke perpustakaan. Paling juga dia lagi istirahat."
"Oke Chae, makasih."
Jeno berlari menyusul Haechan dan tepat seperti dugaan Chaewon, Haechan tengah beristirahat di salah satu bangku yang ada di koridor sekolah dengan tumpukan buku berada di sampingnya.
"Makanya kalo ga mampu tuh ga usah sok-sokan. Sini, aku liat tangan kamu."
Jeno berjongkok di depan Haechan dan tanpa menunggu jawaban dari Haechan, Jeno langsung menarik kedua tangan pacarnya itu lalu memeriksa pergelangan tangannya. Tampak kemerahan mungkin karena Haechan membawa buku sebanyak itu hingga meninggalkan bekas.
