SATU

143 36 114
                                    

Bismillah...
Bagi yang mau baca, silahkan vote dulu!

Seorang gadis manis berparas ayu itu sedang duduk di kursi panjang, letaknya di sebuah kebun kecil. Bisa dikatakan hanya sebuah halaman yang letaknya sedikit jauh dari warga penduduk.

Sebuah kursi tua, itu bisa menjadi saksi dengan adanya kepahitan hidup.

Alenza selalu mengunjungi tempat itu jika tidak mempunyai kerjaan ataupun dalam keadaan badmoodpun ia jusru selalu mengunjungi.

Tidak lupa, dia hanya seorang diri disana. Baginya itu tidak masalah asalkan dirinya bisa jauh dari keramaian.

Disana aktivitasnya hanya menghalusinasi. Kalau tidak, ia akan membawa buku catatan harian, kemudian menulis sesuatu dibuku itu.

Yap, buku diary.

***

Bel sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Tapi Alenza memilih untuk tidak langsung pulang. Ia berjalan memasuki sebuah lorong sekolah. Ternyata tempat itu jauh dari keramaian.

Hingga tak terasa kakinya terus saja melangkah. Sampai kakinya kembali terhenti disuatu tempat.
Tempat yang lebih sunyi dari lorong sebelumnya.

Alenza saat itu kakinya telah melangkah sampai ke ujung sekolah. Tepatnya dibelakang sekolah.

Tempat itu lumayan menyeramkan.

Namun Alenza sedang buta dalam perasaan takut. Mungkin saat ini jiwanya sedang kurang waras?

Yang benar saja.

Alenza mengedarkan seluruh pandangannya pada sekeliling luas tempat itu yang nampak horor. Sampai kedua matanya tak sengaja memandang sesosok makhluk kasat mata.

Siapa dia??!!

Alenza dapat melihat sesosok lelaki sedang terduduk membelakanginya. Namun Alenza tidak peduli dengan hal itu.

Alenza kembali melangkah membalikkan badannya berniat ingin pulang. Karena jam sudah menunjukkan pukul lewat setengah jam dari sebelum bel pulang tadi.

Jadi sudah pasti saat ini sore telah menjelang. Namun beberapa saat niatnya ia urungkan.

Ya, Alenza kembali ketempat semula.

Alenza berjalan hendak mengunjungi pria itu. Untung saja pria yang ia maksud masih stay dibangkunya.

Alenza sangat ingin tahu rupanya.

Tapi tunggu. Padahal dirinya kan tidak dapat percaya diri dengan orang asing kan? Tapi kenapa kini mendadak sangat berani rupanya?

Yaudah diamkan saja dia, mumpung dirinya masih berani.

Jangan menyia nyiakan waktu saat kamu mendapatkan sesuatu yang belum biasa. Kalau diundur bisa jadi sesuatu yang belum biasa itu hilang lho..

Alenza berjalan mendekat kearah sesosok pria yang masih stay dibagku yang jauh dikit dari tempatnya.

Sebelum itu Alenza akan melakukan aksi mengendap endap seperti kebiasaan seorang pencuri. Takut jika akan ketahuan pria itu.

Satu langkah demi satu langkah..

Diam! Alenza mulai serius.

Namun..

Sreekk... Brrak....

Tiba tiba saja Alenza menyandung sesuatu disana, mungkin karena Alenza hanya fokus dengan pria didepan.

I'M WAITING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang