Flash 2 : Guilty Feeling

774 127 5
                                    

Vote dulu buruan author tungguin !!

***

Cesta mendecak pelan kala papanya kembali memanggilnya ke ruangannya.

"Sekarang apa ?? Kemarin kau menyuruhku untuk mengantarkan kontrak,memintaku memotret model yang tidak aku kehendaki dan sekarang apa ?? Meniduriku ??" Ujar Cesta tajam.

Pria itu menghela pelan.

"Apa seberat itu memutuskan untuk memaafkan papa Ces ??" Balas pria itu pelan.

Cesta mendecih pelan.

"Setelah Anda membuat mama saya meninggal ?? Tidak terimakasih.." Balas Cesta cepat.

Pria itu menghela nafas sekali lagi.

"Mama kamu akan sedih jika melihat ini sayang. Tidak bisakah kamu memaafkan papa saja ??" Ujar pria berjas abu-abu itu__Roman Alghazali.

Wanita itu berdecak. Berdiri dan hampir saja meninggalkan ruangan Roman kala pria tua itu menahannya.

Cesta menyentak tangannya kasar,menatap tajam Roman. Dengan cepat Cesta menghampiri pria yang sebenarnya adalah papanya, mencengkram kerah kemeja papanya erat dan penuh amarah.

"Aku bahkan akan sangat bersyukur jika Tuhan menjemput nyawamu sekarang. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkan kesalahanmu,bahkan jika kau mati aku juga tidak akan pernah menginjakkan kakiku di makammu. Berbahagialah dengan kekasih-kekasih gelapmu dan berhenti peduli denganku..." Ujar Cesta tajam dan melepaskan cengkraman dikerah kemeja papanya kasar.

Roman menghela nafas kala pintu ruangannya dibanting dengan keras sampai bergema.

'Maafin papa Ces...' Batin Roman.

***

Bantingan pintu itu berhasil menyentak hampir seluruh orang yang bekerja didalam perusahaan itu. Termasuk kedelapan pria yang sudah bersiap dengan pakaian mereka.

Pria bertahi lalat dibawah mata itu menyenggol sahabatnya pelan.

"Fotografer kita kenapa ?? Kayaknya marah banget ??" Bisik Yuvin.

Pria berlesung pipi itu menggeleng.

"Mana gue tahu Vin,lho kira gue malaikat yang selalu disisi kanan sama kirinya..." Balas Jacob berbisik.

Bhatara menatap dua temannya yang saling berbisik mesra. Bhatara memisahkan mereka dengan berdiri ditengah-tengah mereka.

"Kalian ngapain sih ?? Ngomongin apaan sampek bisik-bisik segala,nggak tahu apa dari belakang kalian mesra banget. Gue kan cemburu..." Balas pria Thailand itu.

Yuvin menoyor kepala sahabatnya keras.

"Pala lho peang mesra. Lho tuh kalau mau ngomong pikir dulu,asal jeplak aja..." Balas Yuvin dan melenggang pergi.

Bhatara menoleh menatap Jacob yang menggedik acuh.

"Mungkin,Yuvin pms kali makanya dia galak banget..." Balas Jacob seadanya.

Gantian Bhatara yang menoyor kepala Jacob keras dan bar-bar sampai kepala Jacob melanting kebelakang.

"Nggak ngotak lho anjir..." Ujar Bhatara kesal.

***

"Neon..." Panggil Cesta keras.

Pria bersenyum manis itu menggeleng pelan kala mendapati tangan sahabatnya diperban.

"Kenapa tuh tangan ?? Cutting lagi ??" Balas Neon mengabaikan panggilan Cesta.

Cesta mendengus keras.

Flash (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang