"Semua potret di galery ini,saya dedikasikan untuk sosok yang berarti bagi saya. Sosok yang baru meninggalkan saya dengan banyak kenangan yang tidak akan pernah di lupa. Saya menamainya Halcyon"
###
Untuk semua hari yang telah Cesta lewati dengan banyak sekali kepergian dari orang-orang yang berarti baginya,perlahan Cesta bangkit. Benar apa yang dikatakan Jacob,tidak selamanya sedih akan bergelantungan,sedih itu ada karena bahagia juga ada. Mereka tercipta untuk menjamin kesenjangan dunia.
Hari ini,dia kembali pada rutinitasnya. Pada kegiatan dan cita-citanya,pada harapan dan pembuktian bahwa dia memang bisa dan layak sebagai mana seharusnya.
"Kamu sudah siap ?? Kita berangkat sekarang ??" Ujar pria berlesung pipi itu padanya.
Cesta mengangguk.
"Kamu terlihat berbeda hari ini. Apa karena kamu memanjangkan rambut mu ??" Balas Cesta menatap Jacob yang entah kenapa dia terlihat sedikit tidak biasa.
"Benar. Aku tidak sempat membenahinya. Apa sangat berantakan ?? Aku akan bercukur dulu jika begitu..." Balas Jacob.
Cesta menggeleng.
"Tidak perlu. Kamu terlihat lebih dewasa dengan rambut itu dan ya. Aku tidak masalah dengan semua penampilanmu..." Balas Cesta dan berlalu dari ruang tamu menuju dapur.
Jacob tidak bisa untuk tidak tersenyum. Apakah Cesta baru saja menggombalinya ?? Dia menyusul Cesta ke dapur dan menatap apa yang dilakukan kekasihnya itu.
"Apa Yuvin akan kemari ?? Kenapa membuat roti banyak sekali ??" Balas Jacob heran.
"Tidak. Aku hanya ingin nampak banyak saja..." Jelas Cesta.
Wanita berambut sebahu itu berdiri berhadapan dengan Jacob dan menatap pria itu dengan sedikit dongak-kan.
"Sebelum pergi ke pameran, bagaimana dengan mengunjungi makam papa dan Julian ?? Kau mau ??" Ujar Cesta menatap Jacob penuh minat.
Jacob menunduk memandangi wajah kekasih yang juga adalah bos nya jika dia sedang berada di perusahaan.
"Kamu yakin ?? Aku tidak mau membawamu kesana jika kamu berakhir bersedih seperti sebelum-sebelumnya. Dengar sayang, ini adalah hari bahagia untuk kamu. Satu cita-cita mu terwujud dengan mengadakan pameran fotografi,aku tidak mau kamu mendadak melupakan itu dengan mengurung diri semalaman di dalam kamar...." Jelas Jacob dan meraih pinggang Cesta untuk lebih mendekat kearahnya.
Cesta menggeleng.
"Tidak akan. Aku sudah mengatakannya kemarin malam,aku sudah ikhlas. Jac,aku hanya ingin membagi kesenanganku hari ini. Sebagian dari fotografi yang akan aku pamerkan adalah milik mereka. Mereka adalah muse ku. Inspirasi ku..." Jelas Cesta dan meletakkan kepalanya di dada Jacob.
Jika sudah seperti ini Jacob tidak memiliki pilihan selain mengangguk. Cesta dan bujukannya memang sangat luar biasa. Jika Neon ada disini,dia akan dengan lantang mengatakan bahwa bukan Cesta yang pandai membujuk hanya saja Jacob yang terlalu lemah. Lalu Jacob akan mengejek pria itu dengan kata iri.
"Baiklah. Tapi berjanji tidak akan menangis. Jika sampai menangis dan bersedih semalaman apa yang akan kamu pertaruhkan ??" Ujar Jacob membuat kesepakatan.
Cesta tampak berpikir.
"Aku akan menjadi pendampingmu dalam pemotretan lusa ??" Balas Cesta ragu.
Jacob mengangkat sebelah alisnya. Penawaran yang menarik.
"Kalau begitu menangis saja. Aku tidak akan melarang jika itu yang akan kamu pertaruhkan. Kamu tahu ?? Hampir setelah kita bersama kamu sama sekali tidak mengatakan apapun pada media mengenai hubungan kita. Kamu bahkan membiarkan berita buruk mengenai hubunganku dengan model lainnya tapi kamu sama sekali tidak bertindak. Kenapa ?? Apakah kamu malu memiliki kekasih seorang model padahal kamu adalah Presdir terkenal ??" Balas Jacob mendadak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flash (Completed)
FanfictionSiapa yang mengira jika bekerja dengan hal yang berkaitan dengan lampu,kamera dan gaya akan sesulit ini. 'Nggak ada dalam file ini bahwa kamu akan melepaskan pakaian kamu,buka kancingnya hanya sampai kancing ketiga' -Cesta Alghazali. 'Gue dapet uang...