Flash 7 : Defense

395 80 3
                                    

Cesta menatap jam yang melingkari tangan kanannya. Dia ada pemotretan dengan model baru satu jam lagi,lalu entah kenapa satu model utamanya menghilang tanpa jejak,bahkan hanya kurang dua take lagi.

"Kalian sudah mencoba mengubungi dia ??" Ujar Cesta gusar.

Yuvin dan model lainnya mengangguk.

"Dia tidak menjawab.." Balas Yuvin.

Cesta menjambak rambutnya keras hingga karet cepolannya terlepas. Dia kelewat lelah dan menghilangnya Jacob membuat sumbunya menipis.

"Neon,panggil keamanan dan suruh mereka menyebar mencari dimana model itu. Sialan..." Umpat Cesta tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.

Yuvin mendecak kala telefonnya kembali dialihkan ke pesan suara.

Cesta menyingsingkan pakaiannya dan berlari layaknya orang kesetanan demi mencari dimana pria berlesung pipi itu menghilang. Cesta membuka seluruh ruangan bahkan dari lantai 2 dimana dia melakukan pemotretan sampai ke lantai 3 dimana beberapa model undangan ada disana dan menatapnya bingung.

"Sialan Jac,tunggu sampai aku bertemu denganmu. Akan aku hancurkan wajah sialanmu.." Geram Cesta.

Dia bahkan saking marahnya tidak peduli kemana dia mencari,seluruh toilet dilantai satu sampai lantai 4 tidak luput dari sasaran kekesalannya. Dia membuka dan menendang seluruh pintu untuk menemukan Jacob.

Pintu kamar mandi dilantai 2 dimana dia melakukan pemotretan ditendangnya kasar dan masuk kedalam,kembali mendendang satu persatu bilik sampai netranya melihat seseorang jatuh tidak sadarkan diri terduduk dikamar mandi paling ujung.

Hati Cesta mecelos kala didepannya sekarang adalah pria yang sudah membuatnya murka. Jacob. Cesta menepuk pelan pipi tirus pria itu dan memanggilnya,mengguncang bahunya dan sama sekali tidak mendapatkan balasan.

"Medis !!" Teriak Cesta keras membuat seluruh pihak medis langsung berlari tunggang langgang untuk menghadap pada fotografer utama mereka.

"Medis model kita didalam !! Cepat !!" Teriak Cesta keras.

Beberapa orang langsung masuk dan membopong tubuh lemah Jacob yang sudah memejam. Membawanya kedalam ruang kesehatan dan diberikan penanganan dasar. Cesta mendecak dan menggigit bibirnya gelisah,apa dia baik-baik saja ?? Dia tampak kacau tadi.

"Bagaimana dokter ?? Apa ada hal yang serius ??" Ujar Cesta.

Dokter muda itu memejam pelan, menyuruh Cesta untuk tenang.

"Dia sudah tenang dan baik-baik saja sekarang. Ini masih asumsi,dia mengalami gangguan panik. Pernafasannya naik turun,kadang begitu cepat kadang melambat bahkan denyut jantung dan nadinya juga demikian. Kami akan melakukan uji urin,bisa saja dia mengkonsumsi obat-obatan terlarang karena keadaannya sekarang..." Jelas sang dokter.

Cesta memekik pelan.

"Kau gila ?? Mana mungkin dia melakukannya ??" Balas Cesta tidak percaya.

Dokter itu menatap fotografer utama di perusahaannya itu.

"Ini masih asumsi nona Cesta, karenanya tolong rahasiakan dari orang-orang...." Balas sang dokter dan melenggang meninggalkan Cesta.

***

"Dia dicurigai,entahlah. Dia bahkan belum sadarkan diri. Gue sendiri sama dia aja disini,mungkin sebentar lagi managernya akan datang..."

Sayup-sayup pria berlesung pipi itu mendengar seseorang bercakap-cakap entah dengan siapa. Dia membuka kedua netranya pelan,gelap adalah hal pertama yang dia dapati disekitarnya.

Setelah sadar sepenuhnya dia menyadari bahwa itu adalah fotografernya,Cesta. Dia sedang berbicara dengan telefonnya menghadap keluar jendela,Jacob berusaha bangun dan mendudukkan dirinya.

Flash (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang