Chapter 1

1K 72 1
                                    

Hai semua, sebelum baca tekan dulu tanda bintang ya. 1 bintang kalian tu sangat berharga bagi akyuh:"), wahahaha lebay bgt. Tapi emang iya.

HAPPY READING

🍃🍃🍃

Seorang gadis memasuki kamar adik nya untuk membangunkan nya, karena hari ini ia pertama kali masuk sekolah atau lebih tepat nya hari ini ia akan melaksanakan MOS.

Ia jengah melihat adik nya yang masih menutup mata dengan pulas. Serta guling dan bantal yang sudah berserakan. Ia yang gemas pun langsung membangunkan adik nya itu.

"Zata, bangun udah subuh"

"Ta"

"Zataaaa"

"Zata bangun woi kebo!" teriak sang kakak sambil mengguncang tubuh adik nya.

"Eungghh, paansi kak, rusuh bener" ujar sang adik yang menggeliat di kasur.

"Bangun shalat subuh, hari ini juga kan lo MOS, males gue nebengin lo kalo lama" ujar sang kakak sambil duduk di pinggir ranjang adik nya.

"Ck ish, lo juga hari ini kan berangkat pagi, bareng lah, kan lo juga panitia" Zata duduk dengan keadaan setengah sadar sembari mengucek mata nya.

"Ya makanya lo bangun kebo, dah dah sana" Zafa mendorong adik nya menuju toilet di kamar Zata.

"Abis shalat, lo siap siap langsung turun sarapan" Zafa pun keluar dari kamar Zata untuk shalat subuh serta bersiap siap.

Ya, Zafa dan Zata adalah kakak beradik. Mereka di sekolahkan di satu sekolah oleh Celya dan Zidan. Zata yang hari ini akan melaksanakan MOS, serta Zafa yang menjadi panitia MOS. Umur mereka hanya terpaut 1 tahun. Mereka juga mempunyai seorang kakak laki laki yang bernama Zano.

🍃🍃🍃

Suara dentingan sendok terdengar di ruang makan keluarga Dirgama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara dentingan sendok terdengar di ruang makan keluarga Dirgama. Disana terdapat Celya selaku ibu, Zidan selaku ayah, Zano selaku kakak laki laki, serta Zafa dan Zata.

"Cie cieee, yang hari ini masuk sekul" ujar Zano sambil menaik turunkan alis nya kepada Zata.

"Cie cieee, yang hari ini masuk kuliah" balas Zata kepada Zano.

"Cie ciee, yang hari ini jadi panitia MOS" ucap Zata dan Zano kepada Zafa yang sedari tadi diam.

Mereka bertiga pun terbahak bersama, sementara Celya dan juga Zidan hanya terkekeh melihat kelakukan ketiga anak nya.

"Zata, kamu hari ini bareng kakak kamu ya, Zafa juga kan bawa mobil" ujar Zidan sang papa sambil menyesap kopi nya.

"Iya pa, udah bilang kok sama kakak" jawab Zata.

"Di jagain adek nya ya Zafa, kalo Zata nakal sentil aja, kalo ada yang nakalin sentil juga yang nakalin" ucap Celya sambil terkekeh.

"Hooh tu, apalagi siapa Zaf, ketos lo yang sok sok an itu yang lo ceritain ke gua gebetan lo itu kan, Ase? Aksu? Asu?" Tanya Zano, sementara Zafa spontan memukul tangan Zano pelan.

"Ih apaan gebetan, Aksa keles bang" jawab Zafa.

"Yeuu kan emang doi lo kan hahaha" ledek Zano yang senang melihat Zafa kesal.

Zafa memang di kabarkan dekat dengan ketua OSIS di SMA Derlangga, yang tak lain adalah sekolah nya sendiri. Namun mereka tidak ada status, tetapi saling merasa nyaman satu sama lain. Gak di kasih kepastian itu emang sakit:")

"Ih apaansi engga ya" ujar Zafa dengan muka kesal ya.

"Emang iya fa?" Tanya Zidan.

"Engga pa, abang boong, orang temen doang" Zafa mengelak dari pertanyaan sang papa.

"Temen? Apa temen deket?" Tanya Celya yang ikut menimbrung dengan menaik turunkan kedua alis nya.

"Alis lo biasa aja, gak usah jengat jengat, alis lo tu udah serem" ucap Zano sambil memoles kasar alis Zafa yang memang bercabang.

Zafa memang di juluki seram di sekolah nya, karena yang memang mempunyai alis jengat dan bercabang. Tatapan biasa saja serasa tatapan mematikan. Ya memang begitu rata rata wajah keluarga Dirgama. Apalagi wajah Zidan yang bisa di katakan seram. Tapi hal itu tak menghalangi Celya untuk klepek klepek.

Zafa yang kesal akibat di ledek seperti ini, ia pun bergegas untuk pergi ke sekolah. Tak lupa, ia juga mengajak Zata.

"Ck, ish, udah lah, Zafa mau berangkat, ayo Ta" ujar Zafa yang kemudian bangkit dari kursi mencium punggung tangan kedua orang tua nya lalu mengambil kunci mobil yang berada di atas meja makan

Zata yang mendengar itu pun juga ikut bangkit dari kursi mencium punggung tangan orang tua nya.

"Pa ma bang, Zafa sama Zata berangkat dulu, assalamualikum" Pamit Zafa kelasa sang papa mama san abang nya.

"Assalamualaikum pa ma bang" pamit Zata yang menyusul Zafa.

"Waalaikumussalam" jawab sang papa mama dan abang.

Zafa dan Zata pun menuju mobil Zafa yang berada di garasi. Mobil dengan warna metalik yang indah. Tentu tidak murah.

Setelah berada di dalam mobil, dan di rasa sudah siap semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berada di dalam mobil, dan di rasa sudah siap semua. Zafa pun langsung tancap gas menuju sekolah nya.

🍃🍃🍃

Huai, udah tekan tombol bintang belom? Kalo udah sip, kalo yang belom tekan dulu. Ye maap kalo banyak yg typo. Mwehehe.

Baca terus 'My Crazy Ketos' ya bibs, kalian adalah nyawa ku. Huahaha lebuay.

Udah dulu ya, nantikan chapter selanjut nya.
See you next part:)

Lopyuuuu💙💖

My Crazy Ketos [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang