Chapter 3

569 36 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa tekan tanda bintang dulu ya.

H A P P Y  R E A D I N G

🍃🍃🍃

Keadaan kelas 10 MIPA 2 masih dalam keadaan canggung, karena mereka belum kenal lebih dekat. Tetapi mereka tetap berusaha untuk mengenal satu sama lain.

Zata yang sekarang duduk bersama Analetta telah menyelsaikan tugas nya. Di dalam kelas tidak terdapat guru, tetapi guru tetap meninggalkan tugas.

Keadaan yang canggung sangat tidak mengenakan, tetapi tak sedikit siswa yang berada di kelas itu berusaha mencairkan suasana.

"Yuhuuuu, kiw kiw" saut Farhan salah satu siswa yang berada di barisan belakang.

"Zata yuhuuu" panggil Adit tapi tidak di hiraukan oleh Zata.

"Ck, cuek nget si bebs" ujar Rizky berusaha memanggil Zata.

Tiga pentolan itu lah yang calon calon nya menjadi biang kelas, terbukti dari cara mereka duduk dan kedisiplinan mereka. Memakai seragam yang tidak di masukkan, duduk dengan posisi kaki di angkat ke kursi dan meja.

"Ta, itu di panggil" ucap Analetta, sementara Zata hanya menaikan bahu acuh, seolah tidak peduli.

"Aelah, sudah lah Letta, bersabar saja, Zata memang seperti ini, sabar Letta sabar, Zata emang cuek" ucap Analetta sambil mengusap dada berusaha sabar menghadapi sikap Zata.

"Gue ke toilet" ujar Zata tiba tiba lalu bangkit dari kursi nya.

"Ayok gue temenin" ucap Analetta yang ikut bangkit.

"Sendiri" ucap Zata.

"Yakin?" Tanya Analetta.

"Hm" deheman sebagai jawaban, itu lah yang di tangkap oleh Analetta.

Zata pun berjalan keluar kelas, tak lupa izin kepada Saka selaku ketua kelas. Ia pun berjalan menyusuri koridor. Sepasang mata nya melihat keadaan sekitar nampak sepi, ya karena sedang melakukan kegiatan belajar mengajar semua.

Sesekali Zata memerhatikan gedung-gedung sekolah yang nampak besar dan luas. Sekolah yang menyediakan fasilitas lengkap.

Saat Zata melihat lihat kanan kiri, ia tidak sengaja menabrak seseorang.

Brak!

Zata yang merasa tak sengaja pun lantas ingin meminta maaf. Namun saat di lihat siapa yang di tabrak, Zata pun menhembuskan nafas kasar.

"Lo lagi lo lagi, santuy elah cewe kalo jalan tu" ucap Lelaki itu.

"Minta maaf, cefats" ujar lelaki itu dengan tampang angkuh nya.

Zata yang memang bersalah mau bagaimana pun ia harus meminta maaf.

"Maaf" ucap Zata dengan wajah datar.

"Udah gitu doang?" Tanya Aksa. Zata yang mendengar itu pun hanya menaikkan alis sebelah.

"Ck, sudahla, lo emang misterius, gue duluan dah, bay" ucap Aksa lalu pergi dari hadapan Zata.

Zata yang melihat itu pun hanya geleng geleng kepala. Tak ingin berlama lama ia pun cepat cepat untuk pergi ke toilet.

Setelah selsai dengan urusan toilet nya. Zata pun kembali berjalan menuju kelas. Kali ini ia fokus berjalan, tak ingin kejadian tadi terulang.

Seperti nya dewi fortuna tidak berpihak kepada nya.

Brak!

Bukan, bukan Zata yang menabrak tapi Zata yang di tabrak.

My Crazy Ketos [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang