" pagi tante " sapa alenia saat ia sudah siap dengan seragam nya.
" pagi al, eh kamu sudah bangun "
" iya gak enak juga kalo bamgun siang siang hehe "
" kamu ini idaman banget " ucap amira lalu ia kedapur.
Alenia yang mendengar itu mulai memegang dada nya dengan ekspresi wajah yang terkejut.
" astaga jantung gue, yang tadi itu salah denger gak sih? " -batin alenia
" loh yan kamu gak mau sarapan dulu " ucap amira dari belakang. Ia melihat ternyata ada sean yang sedang terburu buru.
" ngga bun aku buru buru "
Alenia yang melihat wajah bunda amira dengan ekspresi sedih merasa kasihan pasal nya ia sudah membuat sarapan itu sejak pagi. Alenia mulai menatap kearah sean dan memelototi nya.
" buru buru banget ya kak sampe gak bisa sarapan? " tanya alenia.
" ayo sini kita sarapan " ajak alenia ia mulai mengambil piring dan mengambil nasi.
" ayo tan kita sarapan " bunda amira yang terlihat sedih langsung tersenyum lebar.
" tapi bun aku- "
" nih makan jangan ngomong aja " ucap alenia yang langsung membungkam mulut nya dengan sesuap nasi.
Sean tampak geram pada alenia yang tiba-tiba menyuapi nya. Sedangkan alenia menahan tawa nya.
Mau tak mau sean mengunyah nasi yang ada di mulut nya dan dan ikut bergabung pada alenia juga bunda nya. Ia menarik satu kursi lalu menduduki nya.
" ini enak banget tante masakan nya "
" ah masa sih, tante jadi malu " ucap bunda amira.
" ah masakan tante mah kalah sama ibu kamu pasti masakan dia lebih enak " setelah bunda amira mengatakan itu alenia langsung terdiam dan mulai memelankan kunyahan nya.
Bunda amira merasa aneh pada wajah alenia yang tiba tiba berubah ekspresi.
" al.. " panggil bunda amira.
Sedangkan alenia melamun ia mengingat kapan terakhir kali ia memakan masakan mama nya. Karna sudah sejak lama mama nya tidak pernah ke dapur untuk sekedar membuat sarapan.
" alenia.."
" eh i-iya tante "
Bunda amira tersenyum. Lalu ia menyuruh alenia untuk menghabiskan sarapan nya.
" aku udah selesai bun "
" ya sudah kalian hati-hati ya di jalan " lalu alenia dan sean bergantian menciumi tangan bunda amira.
" iya tante "
Sean mengambil helm yang sudah ada di atas motor dan memakai nya. Tanpa aba-aba lagi alenia sudah duduk di belakang sean tidak lupa memegang pinggang sean.
" ayo kata nya buru-buru " ujar alenia lalu motor sean mulai meninggalkan pekarangan rumah nya.
Sampai nya di sekolah alenia langsung turun dan menunggu sean yang sedang membuka helm. Alenia mengambil kaca kecil yang ada di saku baju nya melihat wajah nya dan ia mengedipkan satu mata nya saat berkaca dan tersenyum. Lalu saat ia berbalik ia sudah tidak melihat ada nya sean.
Ia melihat ke sekeliling ternyata sean sudah jalan lebih dulu.
" lah gue di tinggal, heyy tunggu! " alenia sedikit berlari untuk mengejar sean. Ia mencoba menyeimbangkan langkah sean yang lebar itu.
" jahat banget si gue ditinggal " protes alenia. Namun sean tidak menjawab.
" kak lain kali kalau tante amira udah siapin sarapan jangan di tinggal meskipun lo lagi buru-buru, lo gak liat wajah nya tadi sedih banget " ucap alenia menasihati sean.
Namun sean tetap tidak menggubris ia terus jalan menuju kelas nya. Hingga akhir nya sean menghilang di belokan. Sedangkan alenia berhenti dan menatap punggung sean yang hilang.
" gila gila masa gue di kacangin, butuh perjuangan ekstra ini mah buat perjuangin dia. YAP SEMANGAT!" Ucap nya.
****
" eh al " panggil devi." hm kenapa? "
" gue mau nanya nih "
" tanya aja kali dev "
" lo masih suka sama kak sean? " tanya devi dengan suara pelan.
" wah iya dong malah gue harus berjuang lebih ekstra lagi biar di notice sama dia " ucap nya sambil mengangguk antusias. Lalu devi bergumam.
" gue mau cerita sama lo kalo gue lagi suka juga sama seseorang " ucap devi menatap alenia.
" ha?! Serius? " alenia sedikit terkejut karna baru ini ia mendengar devi menyukai seseorang.
" siapa dev orang nya siapa? " tanya alenia penuh semangat dan penasaran.
" emm dia anak sini juga al, sebenernya gue suka sama dia udah dari lama cuma gue emang diem-diem aja gak mau banyak yang tau " jelas devi.
" kok lo gak bilang dari lama sih dev, dia kelas 10!" Ujar alenia. Lalu devi menggeleng.
" kelas 11!" devi kembali menggeleng.
" kelas 12 Dev? " lalu devi menggeleng. Alenia masih tidak percaya.
" astaga apa berarti dia rombongan kak se ? " lalu devi mengangguk. Alenia yang mendengar itu mata nya berbinar entah mengapa rasa nya senang di saat ia menyukai sean ternyata sahabat nya juga menyukai salah satu dari rombongan sean, berarti mereka akan selalu bersama.
" untuk sekarang gue gak akan kasih tau siapa orang nya tapi yang pasti salah satu dari mereka, dan kalau udah waktu nya mungkin gue bakal kasih tau lo " ujar devi lalu ia kembali menatap ke arah papan tulis.
Kringg! Kringg!
Suara bel istirahat berbunyi dan membuat para siswa keluar dari kelas." denger-denger kelas nya kak sean hari ini ada tanding basket loh "
" oh ya, kok lo bisa tau "
" biasa mata-mata "
" aa ciee iya deh yang lagi kasmaran mah" ucap nya sambil menyenggol bahu devi. "kantin dulu yuk " ajak alenia. Devi mengangguk lalu mereka keluar menuju kantin.
Sesampai nya di kantin seperti biasa mereka langsung membeli makanan untuk mengisi perut mereka yang sudah kelaparan.
To be continued.
Salam hangat dari adik kecil Taehyung..
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENIA [On Going]
JugendliteraturCover by : Muli Alenia cewek cantik di SMA Tunas Harapan Jaya yang sangat suka pada cowok dingin dan ketus bernama Sean Atmaja. Juga memiliki orang tua yang seolah sudah tidak peduli pada diri nya. "Dalam waktu 3 detik gue udah jatuh cinta sama lo...