[ALENIA -3]

79 20 8
                                    

"Mimpi itu gak papa kak mau setinggi langit pun, kalo berusaha pasti akan tercapai. Meskipun jatuh tetap di antara jutaan bintang " -Alenia Cotte

~~~~

Kringg! Kringg!
Bel istirahat berbunyi membuat suasana kelas alenia riuh. Bahkan guru yang masih di depan belum juga pergi tapi siswa nya ada yang terang-terang an mengusir.

"Pak ayo dong keluar kita udah laper nih" suara cempreng dari arah barisan belakang itu adalah suara milik geby.

"Laperrrrr!!" Ucap mereka semua.

"Aku laparr! Pingin makan bakso, mi goreng, nasi uduk, rendang, aku laparr!" Ucap mereka lagi.

"Kalian ini seperti monster saja" ucap pak udin.

"Iya kami akan jadi monster dan memakan bapak hidup-hidup HAHAHHAA" ucap aryo dengan tawa menggelegar. Pak udin yang bergidik pun mulai keluar dari kelas.

Seisi kelas 11 ips 2 mulai keluar dan berbondong-bondong menuju kantin. Tempat yang paling di sayang oleh seluruh siswa karna disana lah surga bagi mereka yang kelaparan. Alenia dan devi keluar yang terakhir karna melihat teman teman nya tadi berlari mereka takut akan terdorong.

"Heboh banget ya al kayak anak ayam yang ilang induk nya" ucap devi sambil menggelengkan kepala.

"Ya maklum, urusan perut udah gak bisa di tunda itu mah" balas alenia.

"Ale!" Panggil seseorang dari belakang. Lalu alenia dan devi mulai menoleh ke arah belakang, ternyata itu fatur kakak kelas mereka. Mereka kenal fatur karna orang tersebut lumayan terkenal di kelas nya.

"Kenapa kak?" Tanya alenia.

"Lo liat sean sama miko nggak?" Tanya nya. Lalu mereka berdua menggeleng.

"Duh sialan banget dah masa gue ditinggal" ucap farur sambil menggaruk kepala nya.

"Yauda lah gue duluan ya mau nyari mereka dulu" devi juga alenia sekali lagi hanya mengangguk. Mereka se akan-akan membisu di hadapan fatur.

"Cakep banget si al" ucap devi melihat kepergian fatur.

"Makasih" balas alenia.

"Yee bukan lo kali al" ucap devi.

Sekarang mereka sudah sampai di kantin. Bisa dilihat masih ada meja yang kosong devi dan alenia buru-buru menuju ke meja itu sebelum ada yang menempati.

"Beli makan sana dev" ujar alenia sambil mengarah kan pandangan nya kesegala arah untuk mencari objek yang dari tadi tidak dilihat nya.

"Ish gue terus masa" keluh nya.

" kalau lo mau makan yauda beli, tapi gue nitip minum hauss" balas alenia sambil memegang leher jenjang nya. Lalu devi memutar bola mata nya dan berjalan menjauh untuk membeli makan.

Sedangkan alenia masih mencari cari seseorang yang sedari tadi tidak kelihatan.

"Cowok gue mana ya" ucap nya tanpa sadar.

"Eh! lupa kan jomblo" balas nya sendu.

"Tumben banget kak se gak ke kantin" ucap nya sendiri.

"Nyari sapa lo al" ucap devi membawa roti coklat dan air mineral.

"Biasa pujaan hati" balas nya.

"Gue denger tadi pas antri kata nya kak sean sama temen nya lagi maen basket di lapangan" ucap devi sambil mendarat kan bokong nya.

"Serius?" Lalu devi mengangguk. Baru saja devi hendak memakan roti yang sedikit lagi masuk ke dalam mulut alenia sudah menarik nya.

"Eh eh copot, lo mau kemana" ucap devi sedikit berlari.

ALENIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang