Malam ini mereka sudah membawa sari ke rumah sakit. Langsung saja sampai di rumah sakit sari di bawa masuk kedalam ruang ugd. Karna mereka tidak mau mama nya terjadi sesuatu.
Saat ini alenia sedang menunggu mama nya di depan ruang ugd. Sedangkan kenan sedang berusaha menghubungi papa nya namun nihil tetap tidak ada tanggapan.
"Gimana kak, apa kata papa?" Tanya alenia.
"Gak di angkat" ucap kenan. Lalu dokter juga perawat keluar ruangan ugd.
"Keluarga nyonya sari" panggil dokter.
"Kami dok. Kami anak nya" ucap alenia.
"Ya jadi tadi saya sudah periksa. Bahwa nyonya sari terkena depresi ringan, yang jika di biarkan akan menyebabkan gangguan jiwa serta mental nya. Dan seperti nya beliau terkena benda tumpul sehingga menyebabkan tidak sadarkan diri" jelas dokter.
"Tapi mama saya akan sembuh dan baik baik aja kan dok?" Tanya kenan.
"Bisa. Asalkan untuk saat ini beliau jangan dulu untuk banyak fikiran karna itu bisa memperparah ke adaan, sebentar lagi pasien akan di pindahkan ke ruang inap setelah itu kalian bisa menjenguk nya"
"Baik dok"
"Saya permisi"
"Terima kasih dok"
Lalu beberapa perawat membawa sari ke salah satu ruangan inap. Kenan dan alenia mengikuti dari belakang.
Seorang perawat mulai memasangkan infus ditangan sari.
"Kami permisi dulu" ucap salah satu perawat. Kenan dan alenia mengangguk.
"Kamu pulang aja al, besok harus sekolah" ucap kenan.
"Ngga kak, aku mau disini nemenin mama" balas alenia yang sudah duduk di samping mama nya.
"Ya udah, tapi besok subuh kamu pulang sekolah" sedangkan alenia hanya mengangguk.
****
Jam 5 pagi alenia sudah di bangunkan oleh kenan agar ia pulang dan sekolah. Sejujur nya alenia masih mengantuk ia kurang tidur. Sebab, ia semalam susah untuk tidur alhasil jam 01.00 dini hari ia baru bisa memejamkan mata nya."Nanti aja kak" ucap alenia dengan mata masih tertutup.
"Kamu harus sekolah al. Cepet bangun !" Ucap kenan membuat alenia bangun sempoyongan.
Ia mulai mengucek mata nya pandangan nya saat ini belum sepenuh nya jelas. Mata nya masih berkunang kunang juga kepala nya yang pusing. Mungkin ini efek karna ia kurang tidur.
"Aghh.." ucap alenia saat ia memegang kepala nya yang sakit.
"Kamu kenapa?" Tanya kenan was was.
"Oh ngga kok ngga papa, yaudah kalo gitu aku pulang dulu"
Alenia langsung mengambil tas kecil nya dan mulai memesan ojek online.
Ia menunggu di depan rumah sakit. Beruntung nya di waktu sepagi ini sudah ada ojek online.
"Atas nama mba alenia.." tanya seorang ojol yang sudah sampai.
"Iya"
Alenia mulai naik ke atas motor dan pulang. Jalanan saat ini sepi jadi tidak butuh waktu lama mereka di jalan.
Motor itu mulai berhenti di depan rumah alenia. Ia turun memberikan helm serta membayar ojek.
Saat alenia mulai membuka gerbang. Sean menatap nya datar dari atas dan berdecih.
Sean selalu bangun pagi karna rutinitas setiap pagi nya berolahraga. Ia mendengar suara motor di depan rumah nya, saat ia mengecek ternyata itu adik kelas nya yang seperti nya baru pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENIA [On Going]
Fiksi RemajaCover by : Muli Alenia cewek cantik di SMA Tunas Harapan Jaya yang sangat suka pada cowok dingin dan ketus bernama Sean Atmaja. Juga memiliki orang tua yang seolah sudah tidak peduli pada diri nya. "Dalam waktu 3 detik gue udah jatuh cinta sama lo...