"Halo dev" panggil alenia melalui ponsel.
"Kangen ya lo sama gue"
"Pede gile lo, eh gue mau cerita nih" balas nya yang terlampau senang.
"Cerita apa?"
"Gue ada tetangga baru,coba tebak siapa" ucap nya sambil berjalan ke arah jendela mencoba mengintip rumah yang ada di sebrang.
"Gue bukan dukun al mana mungkin gue tau"
"Kak sean dev kak sean yang jadi tetangga gue!" Ucap nya hampir berteriak.
"HA SERIUS LO?!"
Suara teriakan devi membuat al menjauhkan ponsel nya dari telinga.
"Duh sakit nih kuping, iya gue serius"
"Terus-terus gimana lagi"
"Tau gak pas gue tau siapa tetangga baru nya gue langsung keluar buru-buru, terus nyamperin bunda nya dia ya itung-itung pdkt dulu sama bunda nya baru anak nya, eh gak lama si pujaan dateng terus bunda nya ngajak masuk tapi sebelumnya kak sean udah plototin gue dev, gue si tau maksud dia apa plototin kayak begitu tapi gue gak gentar jadi gue terima deh ajakan bunda nya" jelas alenia.
"Wah sumpah gue jamin pasti kak sean emosi itu, cuma karna ada bunda nya aja di tahan"
"Haha iya lo bener banget"
"Bunda nya aja ngakuin gue cantik kan gue jadi melayang, tinggal nunggu anak nya aja yang ngakuin gue" lanjut alenia.
"Berarti lo ada kesempatan besar nih"
"Iya lo bener"
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu mengalihkan pandangan alenia.
"Eh udah dulu ya ini ada orang"
"Oke lanjut besok"
Tut.
"Non" panggil mbok parmi dari luar.
"Iya mbok bentar" lalu alenia membuka pintu.
"Kenapa mbok?" Tanya nya.
"Nyonya dan tuan sedang menunggu non ale untuk makan malam" ujar mbok parmi.
"Iya saya kebawah" laku alenia menutup pintu nya. Dan ia berjalan menuruni tangga ternyata benar mereka sedang menunggu.
Alenia mulai menarik satu kursi dan mulai menduduki nya.
"Gak usah mbok biar al yang ambil sendiri" ucap alenia saat mbok parmi hendak mengambilkan nya nasi.
Lalu alenia langsung mengambil nasi dan lauk. Malam itu hanya suara dentingan sendok yang saling beradu pada piring makan. Tidak ada suara saling tanya, atau hanya sekedar basa basi. Mama dan papa nya menikmati makan malam mereka dengan membisu. Rutinitas di keluarga ini setiap malam jika mereka sedang makan tidak pernah berubah.
Mama nya yang selesai pertama tidak ada ucapan yang keluar dari mulut nya. Ia langsung pergi dan menuju ke meja kerja, tidak lama papa nya selesai dan pergi meninggal meja makan. Tersisa tinggal kak kenan dan juga alenia.
"Aku gak selera kak" ucap alenia.
"Jangan begitu, cepet habisin makan nya" ucap kenan lalu alenia kembali menghabiskan makanan nya.
Mereka sudah selesai menghabiskan makanan,langsung saja kenan pergi menuju kamar sedangkan alenia membantu mbok parmi membereskan piring.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENIA [On Going]
Teen FictionCover by : Muli Alenia cewek cantik di SMA Tunas Harapan Jaya yang sangat suka pada cowok dingin dan ketus bernama Sean Atmaja. Juga memiliki orang tua yang seolah sudah tidak peduli pada diri nya. "Dalam waktu 3 detik gue udah jatuh cinta sama lo...