"Eh dev gue mau cerita nih!" Ucap alenia semangat. Saat ini mereka sedang di kantin memakan semangkuk soto serta dengan minum es teh. Membuat segar dahaga.
"Cerita apa?"
"Kayak nya gue sebentar lagi bakal dapet lampu ijo nih dari tante amira" ucap alenia semangat.
"Oh ya?serius?" Tanya devi lalu alenia mengangguk antusias.
"Ahh gue gak sabar buat jadian sama dia" ucap alenia mengandai.
"Pdkt dulu kali al" ucap devi.
"Eh udah yuk, nanti pertandingan nya udah selesai lagi" ucap devi lalu mereka meninggalkan kantin. Dan berjalan menuju koridor.
Mereka berjalan setengah berlari agar segera sampai. Melihat area lapangan sudah banyak yang menonton membuat alenia dan devi seperti tidak mendapatkan tempat lagi.
"Seann! Honey!!" Suara yang begitu nyaring membuat alenia dan devi menoleh spontam ke arah kanan. Ternyata itu suara sesil yang begitu heboh.
"Apa liat liat?!" Ucap sesil ketus. Membuat devi dan alenia langsung melihat ke depan.
"Kak sean! Kak sean!" Ucap alenia semangat sukses membuat sesil menoleh dan melotot.
Lalu saat sesil ingin menghampiri alenia semua siswa bubar yang ternyata pertandingan telah usai. Sesil langsung menuju ke tengah lapangang menghampiri sean.
"Honey!" Ucap sesil pada sean. Sedangkan sean hanya diam sambil meminum air mineral yang baru saja miko kasih. Lalu sisa air itu ia siram pada kepala nya membuat sensasi berbeda.
"Astaga dev kak se ganteng nya meningkat" ucap alenia.
"Ganteng nya gak pernanh luntur al"
"Pokok nya gue harus bisa dapetin dia."
****
"Kak se!" Panggil alenia saat ia melihat sean sedang berada di depan kelas bersama teman nya.
Sean dan juga teman teman nya yang sedang ngobrol menoleh ke arah samping melihat alenia yang sedikit berlari. Langsung saja sean berdiri tegap dengan tangan yang masuk ke dalam saku.
"Nanti pulang bareng kan?" Tanya alenia saat ia sudah berada di depan sean.
"Saya bukan ojek"
"Iss tapi kan- "
"Cewek manja!" Ketus sean membuat alenia bungkam.
"Tunggu tunggu lo ngapain minta pulang bareng sean al?" Tanya miko.
"Gue kan- "
"Beban." Belum sempat alenia menyelesaikan ucapan nya sean langsung memotong.
"Enak aja gue gak beban kali" bantah alenia.
"Oh ya. Terus apa? Kamu punya rumah ngapain tinggal dirumah saya, carper di depan bunda saya. Biar apa? Biar kamu dapat perhatian nya? Ternyata selain manja, beban, kamu kurang perhatian juga ya" ucap sean begitu menohok. Membuat alenia menegak saliva nya.
"Gu-gue gak kayak gitu!" Balas alenia.
"Kak se denger ya, lo kan sebentar lagi bakal jadi masdep gue nih. Kalo ngomong jangan pedes pedes" ucap alenia sambil memegang lengan sean.
"Lepas"
"Ngga"
"Jangan jadi cewek murah bisa?" Satu kalimat namun mampu menyentil hati alenia, ia langsung mengendurkan pegangan nya. Sean dengan cepat menghempaskan tangan alenia. Lalu ia masuk ke dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENIA [On Going]
Teen FictionCover by : Muli Alenia cewek cantik di SMA Tunas Harapan Jaya yang sangat suka pada cowok dingin dan ketus bernama Sean Atmaja. Juga memiliki orang tua yang seolah sudah tidak peduli pada diri nya. "Dalam waktu 3 detik gue udah jatuh cinta sama lo...