[ALENIA -2]

98 21 3
                                    

"Kak se" ucap al yang tiba-tiba ada di dekat sean. Keadaan koridor saat itu tidak terlalu ramai jadi alenia berani menyapa sean.

Apa lagi sean hanya diam saat diri nya di panggil 'se' oleh alenia. Ia tidak suka dengan panggilan itu. dimana biasa nya semua teman nya akan memanggil sean dengan yan justru sebaliknya jika alenia yang memanggil.

"Ihh kok diem aja sih" ucap al dengan sesekali menoel lengan sean. Langsung saja sean menepis tangan mulus alenia.

"Dih ganas bener cuma di coel dikit juga" ucap nya sambil memanyunkan bibir.

"Pergi" ucap sean.

"Ha?"

"Pergi!" Seru nya sekali lagi tanpa menoleh ke arah alenia.

"Sean!" Panggil seseorang dari jauh. Membuat sean juga alenia menoleh ternyata itu sesil kakak kelas alenia.

Sesil berlari menuju ke arah sean sambil memasang senyum semanis mungkin. Sedangkan alenia menahan kesal nya karna gagal sudah acara berdua an nya dengan sean jika sesil sudah datang.

"Sean temenin ke kantin yuk" ucap sesil sambil bergelayut manja. Namun sean diam saja dan tidak menepis tangan sesil.

"Hm"

"Yuk" ucap sesil lalu berjalan dengan sean meninggalkan alenia, tidak lupa sesil memberikan tatapan remeh pada alenia.

Mereka pergi menghilang setelah berbelok arah kantin.

"Siin timinin ki kintin yik" ucap alenia menirukan perkataan sesil tadi.

"Gue coel dikit aja langsung di tepis, giliran dia yang gelayut gelayut aja diem" gerutu alenia dengan menghentak hentakkan kaki nya di lantai. Alenia langsung pergi menuju kelas nya.

Dilain tempat sean meninggalkan sesil. Ia tidak benar-benar menemani nya ke kantin, melainkan setelah ia berbelok menuju kantin ia langsung melepas paksa tangan sesil yang bergelayut pada lengan nya dan meninggalkan sesil yang terus memanggil nama nya.

Tapi sean pergi menuju perpustakaan. Ia akan menenangkan pikiran nya disana karna itu adalah tempat yang tidak berisik. Sejujurnya sean juga bukan siswa yang pintar. Melainkan hanya di atas rata-rata, namun karna ketampanan nya ia di kagumi.

Sampai nya ia di perpus sudah banyak pasang mata yang memperhatikan nya. Ia tidak peduli dan tetap masuk sambil memasangkan headset pada telinga nya. Ia melewati mereka yang masih mematung melihat sean, sean berjalan menuju barisan paling belakang yang ada di pojok.

Itu adalah tempat favorit untuk nya tidur saat ia lelah. Sean langsung saja merebahkan tubuh nya pada kursi panjang itu. Baru 5 menit ia menutup mata tiba-tiba ada suara yang mengganggu nya..

"Heii" panggil orang itu.

"Ppstt!" Ucap nya mendesis.

Sean yang merasa terganggu akhir nya ia memaksa untuk membuka mata. Betapa kaget nya ia saat mata nya terbuka ada sosok yang baru saja di hindari nya namun sekarang ia terjebak dengan sosok itu.

"Kamu ngikutin saya" ucap sean masih dengan posisi nya dengan tangan yang menyangga tubuh nya.

"Hehe kak se bohong ya sama al" ucap sosok itu yang di maksud adalah alenia.

Sean hanya diam memandang datar ke arah alenia. Tanpa membalas ucapan alenia, sean langsung saja kembali tidur dan memejamkan mata nya sambil menaruh satu tangan diwajah nya.

"Kak se hei kok tidur" ucap alenia mencoba menggoyangkan lengan sean.

"Kok gak jadi ke kantin kak?" Tanya al namun tak ada jawaban.

ALENIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang