[ALENIA -18]

65 9 12
                                    

Aldi membopong alenia melewati koridor sekolah yang masih terbilang ramai.

Perban di lutut yang semula bersih. Kini ada sedikit bercak darah yang merembes. Sebenarnya banyak pasang mata yang menatap iri pada alenia karna ia bisa dekat dengan aldi.

Aldi yang memiliki sifat cuek jika bertemu orang lain. Namun, akan sangat lembut jika sudah bertemu alenia.

"Yah uks nya tutup al.." ucap aldi.

"Ya udah gak usah" balaa alenia yang sudah duduk.

"Eh lo anak pmr kan?" Tanya aldi pada seorang siswi yang menggunakan badge pmr di lengan kiri nya.

"I-iya kak"

"Kok uks tutup?"

"Hari ini suster lagi libur jadi di tutup kak obat juga lagi habis semua" jelas mereka.

"gimana sih! Harus nya hal kayak gitu di pikirin dari kemarin. Kalo ada siswa yang sakit butuh obat gimana? Masa gak ada pertolongan pertama" marah aldi pada dua siswi yang ada di depan nya. Mereka hanya menunduk.

"Kak.. udah udah, jangan kayak gitu" ucap alenia sambil memegang lengan aldi untuk menenang kan nya.

Aldi yang merasa ada sentuhan di tangan nya menoleh ia merasa dada nya begitu hangat mendapat sentuhan dari alenia.

"Sana" ucap aldi

"Permisi kak" lalu dua siswi itu mulai pergi meninggalkan mereka.

"Ih lo jangan kayak gitu lah, kasian tau mereka nya lo marah marah in" balas alenia cemberut.

" iya deh nggak lagi kok, yaudah kalo gitu lo tunggu sini biar gue cari obat diluar" ucap aldi lalu ia bergegas pergi. Namun, dengan cepat alenia menahan lengan aldi. Membuat aldi menoleh ke arah alenia.

Dengan rambut kuncir ratu serta angin yang berhembus membuat sisa anak rambut alenia bergerak sesuka hati membuat aldi semakin terpana oleh alenia.

Sedangkan dari jauh sean serta yang lain berjalan di koridor. Mereka melihat alenia dan aldi yang saling tatap. Tanpa mereka berdua sadari bahwa sean dan yang lain sudah ada di dekat mereka.

"Ekhem" sean berdehem membuaf alenia melepas pegangan nya pada aldi. Lalu ia mulai melihat ke arah sean.

"Basket one by one" tantang sean pada aldi. Membuat aldi mengernyit heran, tidak biasa nya sean seperti ini.

Jika ia melihat sifat sean yang sekarang, aldi teringat oleh sean yang dulu pernah menantang seorang cowok yang juga menyukai seorang cewek yang sama dengan nya. Sean dulu menantang cowok itu bermain basket. One by one.

Aldi hanya memberikan senyum miring. Ia sekarang tau isi hati sean saat ini, seperti nya sean mulai menyukai alenia.

"Yakin?" Tanya aldi.

"Kenapa nggak?" Ucap sean.

Lalu mereka menuju lapangan. Yang sebenarnya saat ini sedang di pakai oleh anak kelas lain.

"Minggir woy! Minggir! Ini lapangan sementara mau di pake dulu sama sean juga aldi. Untuk pertandingan basket" ucap fatur sambil mengusir siswa yang sedang memakai lapangan.

"Yes. ONE BY ONE !" Teriak miko.

"Huuuuuuu!" Teriak mereka semua.

"Yee udah cocok banget lo semua tinggal di hutan" ucap miko.

Aldi dan sean mulai berjalan ke tengah lapangan. Sedangkan siswi lain sudah mengelilingi lapangan, mereka siap menonton pertandingan basket ini.

"Ih serius mereka one by one?"
Tanya seorang siswi yang ada di belakang.

ALENIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang