Tok tok tok."Ica, tolong bukain pintunya dulu nak! Tanggung nih Bunda lagi bikin kue."
"Iya Bunda." Ica yang sedang serius nonton kartun bocah kembar yang tayang pagi dan sore itu beranjak dari sofa dan segera membuka pintu.
"Hai Ca." sapa Aci.
"Ih Aci ngapain ke rumah Ica sih?"
"Jadi gue nggak boleh ke rumah lo nih?"
Ica mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu seolah sedang berpikir. "Hm...boleh sih tapi-"
Aci memotong ucapan Ica.
"Yaudah, kalo nggak boleh gue pulang aja."Aci yang ingin pergi segera ditahan oleh Ica. "Ih Aci jangan pergi! Boleh kok boleh. Aci boleh ke rumah Ica." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Aci tertawa melihat mata gadisnya yang berkaca-kaca. "Hahaha. Yaampun Ca, gue cuma bercanda kali. Nggak usah nangis gitu."
Ica yang tidak mampu menahan air matanya segera menumpahkannya. "Huaaa. Aci jahat! Aci kenapa hiks...ketawain Ica?"
Aci segera menenangkan gadisnya. "Eh jangan nangis dong Ca. Iya-iya gue minta maaf ya?"
Ica memberhentikan tangisnya seraya menyedot ingus nakal yang keluar dari hidungnya. "Aci kenapa jahat sih? Ica nggak suka tau!"
Aci menghapus sisa air mata Ica.
"Iya, kan gue udah minta maaf. Jadi dimaafin nggak nih?"Ica mengangguk. "Tapi Aci harus janji dulu nggak boleh jahatin Ica!"
"Iya. Gue janji kok."
"Aci serius?"
Aci menganggukkan kepalanya.
"Yaudah. Ayo masuk!" ajak Ica.
Aci ikut masuk ke dalam rumah Ica.
"Ck, daritadi kek."
Lalu mereka duduk di sofa ruang keluarga.Ica melanjutkan nontonnya yang sempat tertunda, tapi sayang ternyata kartunnya itu sudah habis. "Yah, abis kan upin-ipinnya." gadis itu melengkungkan bibirnya ke bawah dengan mata yang mulai berkaca-kaca lagi. "Aci ngapain sih dateng-dateng ke rumah Ica, liat tuh! Upin-ipinnya jadi abis kan."
"Aduh, salah lagi nih gue." Batin Aci.
Aci mengelus puncak kepala Ica. "Iya-iya maaf ya?"
Ica membuang mukanya enggan melihat Aci.
"Besok kita jalan-jalan deh, gimana?" ajak Aci.
Ica menoleh dengan mata berbinar. "Aci serius besok kita jalan-jalan?"
Cowok itu mengangguk. "Jadi, lo udah maafin gue kan?"
Seketika wajah Ica kembali murung. "Sebenernya, Ica mau maafin Aci. Tapi tadi Aci udah bikin Ica sedih dua kali. Jadi Ica bingung mau maafin Aci apa nggak." ucapnya menunduk seraya memainkan jarinya.
"Jangan gitu dong. Masa lo nggak mau maafin gue sih? Serius deh awalnya gue cuma pengen bercandain lo doang." Aci mengangkat tangannya membentuk huruf V.
Ica mendongakkan kepalanya menatap Aci. "Nanti pasti Aci janji terus bikin Ica sedih lagi."
"Nggak kok, gue beneran janji sama lo buat nggak bikin lo sedih lagi. Maafin gue ya?"
Ica menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Makasih ya? Sini peluk dulu." Aci merentangkan kedua tangannya yang langsung disambut oleh Ica.
"Jadi, lo juga udah nggak marah lagi kan?" tanya Aci.
Gadis itu mengangguk semangat.
Aci tersenyum, lalu menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri sambil memeluk Ica erat.
"Siapa yang datang Ca?"
Mira melongo melihat pemandangan yang ada dihadapannya.Keduanya melepas pelukan mereka.
Ica menyengir, sementara Aci menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Eh bunda."
"Hai Tante."
Mira menggelengkan kepalanya. "Huh. Kalian ini."
"Hehe maaf Tante, abisnya anak Tante gemes banget sih jadi kebablasan deh." jawab Aci.
"Kamu Aci pacarnya Ica?" tanya Mira.
Aci mengangguk dan segera mencium tangan Mira. "Iya Tante."
"Panggil Bunda aja. Kamu pikir Saya tante-tante yang suka nongkrong dipinggir jalan?"
"Hehe siap Bunda! Nggak dong, masa Bunda cantik gini jadi lonte gitu sih."
"Lonte?" tanya Mira.
"Ah nggak kok Bun. Nggak jadi." Aci menyengir.
"Yaudah nih dimakan dulu kuenya mumpung masih panas, Bunda baru aja selesai bikin."
Ica yang sedaritadi diam langsung bersorak senang.
"Asikkk. Wah kayanya enak banget nih kuenya." ucapnya dengan mata yang berbinar.
"Makasih ya Bun, jadi enak nih eh salah nggak enak maksudnya." Aci memukul mulutnya yang keceplosan.
"Ah iya gapapa, ayo dimakan!" ajak Mira sekali lagi.
"Iya Bunda." jawab Aci dan Ica bersamaan.
—Aci Dan Ica—
Vote & Komen!♡
Aci
Follow instagram
@fiska_zahira
@zakri.aditya
@riskanastasya_
@aldogans.io
@rian_aldev
@falea.clarita
@elnarabella
KAMU SEDANG MEMBACA
Aci Dan Ica
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ica, gadis berusia 18 tahun yang masih memiliki sifat kekanak-kanakan. Kekasih dari Aci, seorang mostwanted di SMA Brawijaya sekaligus ketua geng terkenal WAX yang memiliki banyak musuh. Mungkinkah hubungan keduanya bisa...