(✓) #bxb.
"aku udah ikhlasin masalah beberapa
tahun yang lalu kak."
ketika mereka menyatu, belum
sepenuhnya selesai. ini masih
awalan. dan masih banyak rintangan
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jongho mengeliat pelan. Sinar mentari pagi yang menerobos masuk melalui celah-celah jendela kamarnya membuat tidur nyenyaknya terusik.
Sebuah lengan lembut melingkar di pinggangnya. Jongho hampir saja berteriak sebelum menyadari bahwa dirinya berada di kamarnya dan tidur bersama Yunho semalam.
"Loh, udah bangun?" Tanya Yunho dengan suara parau dan muka bantal yang menggemaskan.
Jongho mengangguk, menyingkirkan poni terang milik Yunho yang menusuk mata cantik kakaknya. "Kakak udah bilang kan ke yang lain, hari ini kita kumpul?"
"Udah. Sana adek mandi, kakak mau bangunin Mingi dulu." Ujarnya seraya beranjak dari ranjang dan pergi keluar.
"Loh mas? Tumben kamu udah bangun?"
Mingi dan Guanlin yang tengah asik meminum teh mereka menoleh pada Yunho yang masih berantakan─ namun terlihat menggemaskan.
Yunho dengan bare face dan mata yang maih menyorotkan rasa kantuk merupakan hal tergemas bagi laki-laki tinggi berinisial Song Mingi.
"Iya de, tadi malem ternyata AC kamar tamu rusak. Jadi Guanlin tidur di ruang tamu, kebetulan aku kebangun. Jadi lanjut tidur di sofa."
Laki-laki cantik itu mengangguk paham, "Mas jangan lupa hari ini kita ketemuan sama yang lain, Guanlin juga ya siap siap. Ikut kita aja biar ga bosen."
⋆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jongho memeriksa kembali penampilannya sebelum keluar dari kamar. Yunho dan Mingi sudah menunggu di ruang tengah. Setelah sarapan mereka bergegas untuk pergi ke daerah yang sedikit melipir ke pinggiran kota namun tidak terlalu jauh. Tepatnya pada bangunan di samping sungai yang mereka jadikan sebagai base camp.
Laki-laki Choi ini meremat ujung sweater biru mudanya. Jantung berpacu kuat yang mengakibatkan kakinya sedikit gemetar. Ia cemas dengan reaksi lima orang itu nanti ketika dirinya datang.
Mereka sampai. Mingi memarkirkan mobilnya di samping mobil Hongjoong. Jongho hapal itu. Karena mobil berwarna silver itu masih sama seperti empat tahun yang lalu. Dengan ukiran Ateenagerz di kaca belakangnya.
