2

57 10 2
                                    


Tak terasa malam pun tiba, Rara yang merasa bosan pun memutuskan untuk keluar rumah sebentar.

  Ia hanya memakai sandal jepit,T-shirt putih lengan pendek , dan celana panjang.Rencananya ia akan beristirahat di sebuah taman mungkin sekitar 100 meter dari rumahnya,mendudukan pantatnya disebuah ayunan, sembari memandangi bulan yang entah mengapa cahayanya redup.
Terdiam menghirup udara malam hari yang sangat khas.

   "shh... Dingin, kenapa tadi gue gabawa jaket?" menggosok² Tangannya sendiri siapa tahu akan hangat Tapi tak berhasil. Sampai ia pun memutuskan untuk pulang saja matanya melirik jam Tangan yang bertengger manis di lengannya.

   20.00 pm

Ia pun segera berjalan sampai tiba-tiba hal yang tak ia inginkan terjadi
Yup hujan,walaupun hanya sebatas rintik-rintik tetap saja dingin apalagi dengan keadaanya sekarang,memutuskan untuk berjalan sambil menunduk tak lupa tangannya yang sedari tadi memeluk tubuhnya sendiri,membuat orang-orang yang berlalu lalang dengan kendaraannya dijalan tersebut merasa kasihan.

  Ia merasa aman berjalan sambil menundukkan kepala setidaknya sampai,

   "Aaaa......,ma-maaf gue ga sengaja.yup ia menabrak seseorang sampai membuatnya hampir terjatuh,Rara tak berani menegakkan kepalanya untuk melihat siapa yang dia tabrak, pikurannya sudah tidak-tidak, bagaimana jika seseorang yang dia tabrak akan mencopetnya atau lebih parah lagi melakukan hal yang tidak-tidak terhadapnya.

  Seseorang yang dimintai memaafkannya tak menjawab sama sekali sampai,seseorang tersebut menyentuh kepala Rara lalu mengangkat dagunya perlahan,Rara memilih untuk memejamkan matanya,bagaimana tidak, air hujan turun lebih deras.

  "Kalo minta maaf tuh liat orangnya,minta maaf harus ikhlas"suara bariton khas lelaki.

   "maaf" Tetap dengan matanya yang terpejam sampai. Ada yang menyerahkan sebuah benda untuk dipegangnya, yang tak lain adalah payung. Si lelaki tersebut terus berlari menjauh. Memutuskan untuk melanjutkan langkahnya dengan sedikit lebih cepat agar cepat sampai rumahnya yang nyaman itu.

Sesampainya dirumah~

  Berjalan perlahan agar tak membangunkan sang ibu namun nasib baik tak berpihak padanya.baru saja kakinya akan menaiki Tangga.sampai sebuah suara menggema mengintrupsinya.

  "Darimana aja kamu? " Ternyata sang ibu.
   "ma-maaf bun Rara tadi abis keluar bentar" ucap Rara takut-takut.ia tak ingin mendengar kata-kata itu lagi sudah cukup ia mendengarnya.

  "Kamu itu bisanya nyusahin aja apa bunda kurang baik hah? Apa kamu ingat kakak kamu?Itu semua salah kamu, Hal buruk yang terjadi pada keluarga kita itu semuanya salah kamu Rara!!,jadi setidaknya bisakah kamu balas budi?" Bentak sang ibu tanpa ampun.

  Rara hanya menunduk, ia tak menangis, hanya saja hatinya terasa benar-benar sakit, biarkan ia membenahi hatinya lagi, untuk kesekian kalinya.
 
   Setelah kejadian Tadi ia bergegas berjalan cepat menuju kamarnya, disana ia hanya Terdiam memandangi hujan dari jendelanya sebentar.
Mengganti seluruh pakaiannya yang basah karena hujan tadi hampir saja terlupa.setelah berganti pakaian ia duduk termenung sembari memeluk lututnya, termenung memikirkan semua yang terjadi padanya, apakah benar ini memang salahnya? Pertanyaan itu terus terngiang-ngiang di kepalanya.

  Gadis berumur 16 tahun itu terlelap akhirnya setelah merasa lelah,sepanjang malam tubuhnya menggigil mungkin karena kehujanan tubuhnya demam.

   07.00 am

  Seorang wanita yang terlihat berusia 30 Tahun-an itu membuka kamar Rara melihat sang putrinya menggigil membuat hatinya terenyuh bagaimana pun ia masihlah putrinya, begitu pikir sang ibu.

  08.00

Gadis itu terbangun kepalanya melirik jam yang menunjukan pukul 08.00 gadis itu sangat gelisah, bagaimana mungkin,ia pasti akan dihukum karena telat.di tengah kebingungannya ia melihat ada sebuah note dan obat demam yang terletak tidak jauh dari jam wekernya. Yang berisi

    " Minumlah obatmu, kamu demam semalam jangan lupa diminum,tak usah khawatir istirahatlah,lagipula hari ini tanggal merah,jangan lupa kamu harus menempati peringkat pertama!"

   Ternyata itu adalah note dari sang ibu, Rara merasa sedikit bahagia perhatian sekecil itu sangatlah berarti baginya!.

Seharian ini ia tak melakukan apapun,benar-benar sepi rumah ini terasa sangat luas membuatnya hanya berdiam diri di kamarnya,menulis diary tentang hidupnya.

Seharian ini ia tak melakukan apapun,benar-benar sepi rumah ini terasa sangat luas membuatnya hanya berdiam diri di kamarnya,menulis diary tentang hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



09/01/2021

Vote please.

Tell Me It's Okay !!! (END✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang