4

43 11 0
                                    

Dan...

Saat pintu itu terbuka ia melihat ada salsa yang tersenyum manis, tak ada cindy disana.
" To-tolongin gue sa,gue disekap" ucap Rara terbata-bata.
"Apa? Nolongin lo?Buat apa?yang suruh mereka nyekap lo juga itu gue"ucap Salsa,senyuman manis tadi tergantikan dengan smirk yang menyeramkan dan menyebalkan disaat yang sama.

Rara ternganga,apa-apaan ini bukankah ia adalah teman dekatnya? walau tak terlalu dekat setidaknya salsa menganggapnya ada kan? .Rara terlalu sibuk dengan pikirannya.

/plakkk

Salsa menampar pipi kiri Rara.
Teman-Teman dekatnya salsa yang bersembunyi cukup terkejut, bagaimana tidak tamparan itu pasti sangat keras bisa dilihat dari bekas telapak tangan dipipi kiri salsa.

"Kenapa lo lakuin ini ke gue"Tanya Rara terlihat jelas bahwa ia masih shock.
"Karena lo itu Aneh,gue benci aja gitu liat lo, dan satu hal yang Terpenting lo itu selalu peringkat pertama! Lo selalu ngalahin gue! Ucap Salsa penuh penekanan.

"Tapi bukannya lo temen gue? " ucap Rara lemas.
" Temen? Siapa yang mau temenan sama bayangan kaya lo? Lo itu bukan siapa-siapa gue nemenin lo itu karena kasihan aja" Kata kata yang sangat menyakitkan bukan, Rara menatap kosong pada salsa yang masih setia berdiri dihadapannya.

Berancang-ancang akan melarikan diri,sebelum kedua teman salsa keluar dari tempat persembunyiannya dan menahan kedua tangannya.

"Lo mau kabur gitu aja?, gue belum selesai sayang permainan belum dimulai"Tekan Salsa Lalu mendorong tubuhnya hingga lutut Rara tergores lantai yang kasar dan mengeluarkan darah. Belum cukup,menyuruh teman-temannya menarik Rara dan mendorongnya kedalam kolam yang terlihat dalam nan dingin itu,Rara tertegun saat tubuhnya menyentuh Air kolam itu benar-benar dingin, Rara yang tak bisa berenang Tetap mencoba untuk meraih tepian kolam ,nihil usanya gagal ditambah lagi Salsa tak henti-hentinya melempar Telur-telur busuk pada tubuh Rara yang sedang berjuang itu.

Gadis itu merasa sangat lelah tubuhnya semakin pucat pasi, Luka di lututnya membuat tubuhnya semakin sakit dan lelah menahan perih yang menjalari bahkan 3 kali lebih menyakitkan karena terkena air.Bau busuk telur yang mengenai tubuhnya sungguh membuat Rara ingin muntah.
Salsa dan teman-temannya meninggalkan Rara yang tengah berjuang itu.

Rara pov
" Bunda... Rara takut,kolam ini dalam Lutut Rara sakit,Badan Rara lemas, kalau Rara pergi,ya tuhan Rara mohon bahagiakanlah bunda selama 16 tahun ini sangat berarti walau Rara merasa sangat kesepian,Tapi jikalau bisa beri Rara kesempatan untuk merasakan pelukan hangat bunda yang selama ini belum pernah Rara rasakan".

Selama hidupnya Rara tak pernah bisa mengeluarkan air matanya,Bahkan dalam keadaan seperti sekarang ia tak menangis.

Nafasnya tercekat pandangannya memburam,
"mungkin ini saatnya, bunda Rara pergi"ucapnya dalam hati sembari tersenyum.
pada saat itu juga seorang lelaki langsung menceburkan tubuhnya kedalam itu dan menyelamatkan Rara.
 
  "Ma-maafin gue hiksss... Gue telat"  lelaki itu menangis tersedu-sedu sembari nelakukan apa yang ia bisa. Namun semuanya tak berhasil.





Sampai tekanan terakhor yang diberikan tangannya membuat Rara terbatuk-batuk.
  "Uhuk... Uhuk... "
Mata lelaki itu berbinar bahagia,ia berhasil, menyelamatkan nyawa seseorang.
Bergegas mengambil tas kecil berwarna pink itu lalu mencari sebuah benda persegi panjang,yup ponsel Rara,mencoba untuk menelpon siapa saja yang sekiranya bisa membantu.
'Bunda 💜'
Telepon itu diangkat oleh sang ibu Rara.
  "ya kenapa? " ucap diseberang dingin sekali. Membuat lelaki itu terkejut apakah ada seorang ibu yang sangat dingin pada putrinya sendiri.

Lelaki itu menjelaskan maksudnya itu awalnya ibu Rara tak percaya sampai si lelaki mengirimkan foto Rara yang terbaring lemah barulah percaya.

  Mengirimkan lokasi rumah Rara pada lelaki itu,Bergegas mengangkat tubuh Rara ala bridal style dan memasukannya ke dalam mobil miliknya.

Sepanjang perjalanan Lelaki itu terlihat sangat gelisah sembari melihat ke arah Rara.

   Menekan bel pintu, ibu Rara membuka pintu rumahnya dan melihat Rara yang tengah di gendong lelaki itu.
   Bahkan melihat keadaan Rara saat ini sang ibu terlihat santai.
  "masuk,baringkan dia di sofa itu"perintah sang ibu.
  "Halo dr. Ridzwan datang kerumah saya sekarang juga" ucap sang ibu pada seseorang di ponselnya.
 

 
11/01/2021

Sorry kalo ceritanya ngebosenin,niatnya part ini mo sedih kok kga sedih si 😭

  

Tell Me It's Okay !!! (END✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang