The Coldest Jung - 2

223 47 6
                                    

Taehyung menatap Ayahnya yang duduk di depannya dengan wajah frustasi. Setelah mendengar berita ancaman pailit tentang perusahaannya di berbagai media, Ayah Taehyung langsung mendatangi Taehyung yang kini sedang di kantornya.

"Kenapa tidak dari awal saja kau bicarakan ini padaku? Taehyung, tidak semua hal dapat kau atasi sendiri. Lihatlah, jika saja kau bicara lebih awal padaku tentang ini, pasti persentase pailit perusahaan tidak setinggi ini." ucap Kim Daesun, ayah Taehyung.

"Aku takut jika kau kecewa padaku, Ayah. Aku berpikir jika aku masih bisa memperbaiki dan mempertahankan perusahaan. Tapi ternyata tindakanku salah ... aku justru membuat perusahaan makin terancam."

Tuan Kim menatap Taehyung dengan keseriusan yang terlihat dari mimik wajahnya. Ia hanya tidak habis pikir, kenapa Taehyung selalu mengabaikan orang lain? seharusnya ia tahu jika tidak semua hal dapat kita kontrol seorang diri, pasti akan ada saatnya kita membutuhkan bantuan orang lain.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan untuk mempertahankan perusahaan? 70% bukan angka yang kecil, Taehyung! ini seperti kita sedang menunggu waktu untuk betul-betul pailit."

Taehyung tahu betul kalau saat ini sang Ayah sedang khawatir, kecewa, dan sedih. Terlihat dari raut wajahnya.

"Aku ... aku tidak tahu apa yang harus lakukan, Ayah. Aku sudah menggunakan segala cara. Aku ... aku minta maaf padamu karena telah mengecewakanmu. Aku yakin pasti mendiang kakek akan sangat marah karena aku menghancurkan perusahaan yang ia dirikan." lirih Taehyung. Ia sudah menggunakan banyak cara agar dapat mempertahankan perusahaan milik keluarganya. Ia sudah menjual banyak aset dan properti miliknya, namun hal itu tidak bekerja dengan baik.

Tuan Kim tidak lagi menunduk frustasi, kini ia menatap Taehyung kembali. Ia akan turun tangan untuk membantu Taehyung agar perusahaan ini tetap stabil.

"Ayah akan membantumu. Kau tenang saja." ucapnya.

Ada sedikit rasa lega pada diri Taehyung. Tapi rasa itu tidak bisa menghilangkan rasa kecewa yang sudah tertanam pada dirinya.

"Aku akan mengikutimu, Ayah. Apapun cara yang kau lakukan untuk menyelamatkan perusahaan ini akan aku dukung. Sekali lagi, maafkan aku."

"Tenang saja. Baiklah, aku akan pergi. Ingat, meskipun kondisi sekarang sedang tidak baik-baik saja, kau tetap harus menjaga kesehatanmu."

Taehyung menatap kepergian Ayahnya. Tuan Kim meninggalkan Taehyung sendiri di ruangannya.

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

***

"Ayolah ... aku ingin pergi bersamanya. Bagaimana bisa kalian berniat untuk membatalkan acaraku?"

Yerin kesal bukan main saat orang tuanya menghubungi dia dan mengatakan bahwa malam ini ada acara makan malam dan itu sangat penting.

"Yerin, kau seakan sedang menjauh dari keluargamu sendiri. Jangan terlalu gila bekerja! luangkan sedikit waktumu untuk berkumpul bersama kami."

"Aku tahu. Aku akan menghampiri kalian jika aku sedang tidak sibuk. Ayah, ada banyak pekerjaan yang menungguku. Aku tidak mau perusahaan yang aku dirikan menjadi goyah. Mengertilah sedikit, Ayah." kesal Yerin.

"Ayah mengerti. Hanya saja, Ayah dan Ibu mengharapkan kehadiranmu malam ini. Hanya sebentar, Yerin. Kau bisa pergi bersamanya setelah acara kita selesai. Ayah tidak akan mengganggumu lagi jika kau mau menuruti permintaan Ayah. Bagaimana?"

Yerin ingin menolak, tapi ia merasa berat. Ia menyayangi Ayahnya, ia tidak mau Ayahnya bersedih hanya karena sebuah penolakan.

"Apakah Eunha juga ikut?" tanya Yerin.

The Coldest Jung - [ TAERIN x YOONGI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang