23

8 1 0
                                    

Haii manteman❤
Happy reading✨

~

Love berjalan dengan lemas menyusuri koridor sekolah menuju kelas. Dengan sangat terpaksa Love bersekolah hari ini, ia tak mau tertinggal informasi tentang ujian semester satu besok.

Dengan kepala yang berat Love terus bejalan. Sampai tiba-tiba Love merasakan kepalanya sangat berat seperti terkena batu besar dari atas. Penglihatan Love mulai kabur dan gelap.

Melihat Love memegangi kepalanya, Dava dengan tergesa-gesa berlari ke arah Love. Dengan cekatan Dava langsung menarik pinggang Love ke dalam pelukannya, semua murid menghampiri Dava dan Love termasuk Lala, dengan ekspresi panik Lala langsung menangkup kedua pipi Love.

"Ana, bangun!" panik Lala melihat wajah Love yang pucat.

"Cepet gendong dia ke uks, lo kuat kan?" tanya Lala kepada Dava. Tanpa menjawab pertanyaan dari Lala, Dava langsung menggendong Love menuju uks. Di bantu dengan beberapa siswa.

Tubuh Love di rebahkan diatas kasur uks, semua siswa keluar dari ruangan kecuali Dava dan Lala. Ekspresi Lala sangat panik begitu juga dengan Dava, namun laki-laki itu menutupi dengan wajah datarnya.

Petugas uks memeriksa Love, mulai dari matanya, detak jantung, dan panas tubuhnya.

"Kayaknya dia emang udah sakit, trus di paksa buat sekolah, ya?" tanya petugas uks

"Iya buk, dia emang keras kepala, maunya sekolah padahal masih sakit" sahut Lala cemas. Kemarin malam Love sempat menghubunginya via chat. Love bilang ia tak mau tahu, ia harus bersekolah besok mau bagaimanapun keadaannya, Lala sudah melarangnya, ia tahu Love sangat cepat pingsan apalagi dengan kondisi sakit, namun tidak ada yang bisa membantah Love.

"Biarin dia istirahat dulu, nanti pasti sadar" sahut petugas uks setelah mengangguk menerima jawaban dari Lala.

"Kak, lo balik aja ke kelas, gue nungguin Ana disini" ucapan Lala menatap Dava. Dava hanya diam menatap Love, tersirat rasa khawatir dari manik mata Dava.

Lala menggerakan bahu Dava untuk menyadarkan pria tersebut dari lamunannya. Dava pun kaget saat merasakan ada tangan yang menggerakan bahunya.

"Lo bilang apa?" tanya Dava, ia tak mendengar sama sekali ucapan Lala tadi.

"Lo balik aja ke kelas, gue disini" ucapan Lala lagi.

Dava pun menggeleng cepat, menolak tawaran dari Lala. Lala bingung mengerutkan alisnya bertanya 'kenapa' sambil menatap Dava.

"Waktu dia gak sekolah, gue gak sempet jenguk dia. Sekarang gue mau nebusnya" ucapan Dava lagi, lalu beralih menatap Love.

Lala pun mengangguk paham. Saat Lala menjenguk Love, Love memang sempat bercerita tentang Dava, bahwa laki-laki tersebut tak menjenguk sama sekali padahal Love sudah menghubunginya.

"Dia sedih, lo gak jenguk" ucapan Lala lagi menatap Love kasihan.

"Gue sibuk waktu itu" sahut Dava singkat.

"Yaudah, gue titip Ana. Jangan sampe lo apa-apain Ana!" tegas Lala kepada Dava, Lala pun keluar dari ruangan uks. Sekarang hanya tersisa Dava, Love, dan petugas uks berada di pojok ruangan.

LOVE(ANA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang