Haii manteman❤
Happy reading✨~
"Sini duduk bareng sama gue, mumpung gue sendiri" tawaran Ryan kepada love setelah kejadian tadi.
"iya" balas Love singkat,
"Lala mana? bukannya tadi sama lo ya?" tanya Ryan yang duduk di salah satu meja kantin di sampingnya terdapat Love.
"Dia tadi di panggil sama guru, katanya penting" jawab Love sambil mulai makan tapi terlihat tidak bernafsu, dan di balas anggukan oleh Ryan.
Berselang beberapa menit makanan mereka pun habis, satu persatu murid sudah meninggalkan kantin karena bel masuk beberapa menit lagi.
"ANA! sini masuk kelas" teriak Lala tiba-tiba di depan kantin , Ryan dan Love pun spontan melihat ke arah Lala.
"Lo gak makan dulu la?" tanya Love sambil melihat Lala yang mulai mendekat.
"Enggak, lagi 2 menit udah bel masuk, gue kesini mau jemput lo doang" jawab Lala sambil memegang tangan Love.
"Ohh yaudah, gue balik dulu ya ry, makasi udah belain gue tadi" kata Love sambil bangkit dari tempat duduknya dan menatap Ryan, Lala terlihat bingung melihat interaksi dua manusia di depannya.
"Iya sama-sama, bye" sahut Ryan sambil melambaikan tangannya melihat Love yang mulai menjauh.
Lala dan Love berjalan di lorong menuju kelas mereka, "Lo balikan ya ama si Ryan?" tanya Lala memecah keheningan antara mereka,
"Enggak la, tadi Ryan belain gue gara-gara gue gak sengaja nyenggol cowo, gue udah minta maaf malah si cowo ngotot trus ngelempar sendok plastik ke gue" sahut Love sambil tetap melihat lurus kedepan.
"Baik banget si Ryan, yakin lo gak mau balikan sama dia?" tanya Lala lagi,
"Enggak la, gue aja putus sama dia gara-gara masalah-" kata Love terputus saat mendengar bel masuk sudah berbunyi, mereka pun berlari ke kelas dengan cepat,
Mereka pun sampai di kelas dan memulai pelajaran sebelum mereka pulang.
-
Pukul 14.00KRING!
Bel pulang sudah berbunyi, Lala dan Love sedang membereskan buku-buku mereka dan berjalan keluar menuju parkiran.
"Lo tadi kan di jemput sama Dava, trus sekarang lo pulang sama dia kan?" tanya Lala yang sudah mendekati motornya.
"Sebenarnya sih gitu, tapi dia gak bilang apa-apa sama gue" sahut Love bingung mencari Dava di mana.
"Chat gue gak di bales, telfon juga gak di angkat" sambung Love,
"Kalo gue tinggal gimana? gapapa kan?" tanya Lala yang sudah siap di atas motornya,
"Iya lo duluan aja, bye la" sahut Love sambil melambaikan tangannya membalas lambaian tangan Lala.
1 jam berselang tetapi tidak ada ada tanda-tanda dava akan datang, Love sudah uring-uringan menunggu Dava di parkiran.
"Hai Love, sorry gue telat" suara laki-laki terdengar dari belakang Love, lalu Love berbalik melihat siapa disana.
"Iya gapapa dav, bisa pulang sekarang kan? Bunda udah nyariin" sahut Love sambil tersenyum paksa.
'untung gue suka, kalo enggak udah gue hewan-hewanin lo' grutu Love di dalam hatinya, aslinya senyum-senyum bae.
"Iya, helmnya di pake" sahut Dava sambil memberi Love helm dan mereka pun mulai meninggalkan sekolah.
"Hm, kalo boleh tau lo kemana tadi?" tanya Love memecah keheningan mereka di tengah perjalanan,
"Gue tadi ada urusan" sahut Dava sambil membalikan sedikit kepalanya agar Love mendengar apa yang ia katakan.
Love hanya mengangguk tanpa berniat bertanya lebih lanjut.
Setelah perbincangan singkat mereka tadi, tak ada yang memecah keheningan sampai di depan rumah Love.
"Makasi dav, udah anter jemput gue, ini helmnya" kata Love yang sudah berdiri di samping motor Dava dan mengembalikan helm milik Dava.
"Iya sama-sama, gue seneng kok anter jemput lo, besok kalo gue bisa, gue jemput lagi" kata Dava sambil menaruh helm yang di pakai love tadi di belakangnya.
"Dengan senang hati" sahut Love dengan senyum lebar yang menghiasi wajah cantiknya.
"Gue balik dulu ya, byee" kata Dava sambil membelokan motornya dan melaju dengan cepat.
"i-ya bye" sahut Love telat karena Dava sudah jauh menghilang saking cepatnya.
-
Melesatnya kecepatan motor Dava, tanpa berlama-lama Dava sudah sampai di suatu tempat yang bertuliskan "LIAR" di depan tempat tersebut."Sorry gue telat, tadi abis nganterin cewe pulang" kata Dava sambil duduk di tempat tersebut.
"Ohh, gercep juga lo" kata Abian, orang yang paling dekat dengan Dava daripada beberapa orang lainnya.
"Perlahan" sahut Dava sambil menyenderkan kepalanya kebelakang,
"Bokap lo masih ngotot buat lo ngejalanin tantangan yang dia kasi?" tanya Abian lagi sambil menaikan alisnya sebelah dan melihat Dava,
"Masih, gue trus di tanyain perkembangannya, gue sebenarnya capek, tapi gue yakin bakalan bisa buktiin ke dia" sahut Dava sambil memejamkan matanya, terlihat raut wajah Dava yang sedikit kusut.
-kusut-kusut gitu ga ngurangin gantengnya bund, upsss-
"Lo tenangin aja diri lo dulu, semua udah gak bisa di rubah, mau gak mau lo harus mau" sahut Abian sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
-
Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, terlihat Ricco dan Love sedang menonton tv di ruang keluarga."Kak, bagi dikit napa" kata Love sambil menunjuk kripik pisang yang di peluk oleh Ricco,
"Dih mau? ya beli" sahut Ricco sambil mengeratkan pelukannya terhadap kripik pisang yang ia bawa,
"Lo makin hari makin aneh kak, lo gak di putusin sama kak bunga kan, sampe gila gini" kata Love sambil menempelkan punggung tangannya di kepala kakaknya,
"Apaan sih, durhaka lo megang kepala orang yang lebih tua" ketus Ricco sambil menepis tangan love yang berada di kepalanya.
"Niat gue baik, gue gak tega ama Papa udah kuliahin lo mahal-mahal malah gila" kata Love sambil membenarkan duduknya dan lanjut menonton tv,
"Gue yang kasian ama Bunda, capek-capek ngelahirin lo malah keluarnya kambing" sahut Ricco lagi dan membuat perang ketiga di mulai antar adik kakak ini.
~
Trimakasih sudah membaca sampai sini, gimana ceritanya? Seru gak? Semoga seru ya🥺❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE(ANA)
Teen FictionSejak kapan hati jadi arena bermain? ---------------------------------------------------- Ini pengalaman pertama ku buat cerita, maaf jika sedikit membingungkan dan banyak typo. Bisa di follow dulu sebelum membaca Trimakasih❤. NAMA TOKOH, TEMPAT DAN...