7

14 8 0
                                    

Haii manteman❤
Happy reading✨

~

Di dalam perjalanan saat menuju sekolah, Love dan Dava hanya di temani dengan bisingnya suara kendaraan dan terpaan angin yang cukup kencang.

'eh tdi gue bilang aku gak sih ke dava' batin Love di dalam hatinya, 'bukan, dia kakek aku dav' kata-kata yang terngiang di otak Love.

"LOVE LO GILA YAAMPUN MALU" teriak Love yang menyesali perkataannya tadi.

"Eh, lo kenapa?" tanya Dava yang terkejut dengan teriakan Love.

"Sorry, gue lagi ngafalin pelajaran, jadi lumayan bikin stres trus teriak" sahut Love yang terlihat bingung mencari alasan.

"Dari kemarin ngafalin belom afal juga ya?" tanya Dava sambil membelokan motornya yang sudah dekat dengan sekolah.

"Itu anu dav, apa- hmm..ya gitu dav" sahut Love dengan terbata-bata dan bingung, Dava pun hanya terdiam mendengarkan jawaban dari Love.

Tepat pukul 06.55 Dava dan Love sudah sampai di depan gerbang sekolah mereka dan mulai masuk ke parkiran.

"Eh, ini gue gapapa bonceng ama lo sampe di parkiran gini?" tanya Love sambil menepuk pundak Dava dan sedikit terlihat malu-malu.

"Ini udah sampe berarti gapapa" sahut Dava lalu memarkirkan motornya dan membuka helm.

"Iya juga sih, gak salah" sahut Love sambil turun dari motor dan membuka helmnya.

Mereka pun berjalan di lorong sekolah, karena mereka berbeda angkatan maka, kelas Dava yaitu 12 IPA 7 berada di lantai 2 sedangkan kelas Love yaitu 11 IPS 1 berada di lantai 1.

Tepat di depan tangga pemisah antar kelas mereka, "Gue naik dulu ya" kata Dava sambil naik ke atas tangga tanpa ada senyum atau lambaian tangan,

"Iya dav, hati-hati naik tangganya" sahut Love sambil senyum-senyum melihat Dava menaiki tangga.

Saat masih asik menatap dava, "Orang kalo lagi kasmaran gak gini amat, na" kata Lala yang tiba-tiba muncul dari belakang Love.

"Namanya juga orang, beda-beda" sahut Love sambil berjalan menuju kelas meninggalkan Lala.

"Yeee ngambek lo yaa, isi acara ninggalin lagi" kata Lala sambil berlari menyusul Love yang beberapa langkah di depannya.

"Gue enggak ngambek la, gue cuma laper" sahut Love sambil melihat Lala yang sudah di sampingnya,

"Yaudah sini ke kantin sama gue" ajakan Lala sambil menarik tangan Love untuk sedikit berlari.

"Stoppp laaaa! gue udah bawa bekel entar gue makan di kelas" sahut Love yang sedikit menaikan suaranya,

Lala pun berhenti menarik tangan Love dan beralih menuju kelas mereka.

"Tumben-tumbenan lo ampe bawa bekel sarapan ke sekolah" tanya Lala saat melihat Love mengeluarkan kotak makan berisi roti.

"Tadi gue cepet-cepet gak keburu kalo sarapan dulu, udah di tungguin sama dava di depan rumah" sahut Love santai sambil menggigit roti,

"BENTAR, APA LO BILANG TADI? LO DI JEMPUT?" teriak Lala terheran saat mendengar ucapan Love yang membuat beberapa orang di kelas mereka melihat dengan bingung.

"La, lo kira lo doang yang punya telinga di kelas ini? gak usah pake teriak-teriak deh" sahut Love melihat jengkel kepada sahabatnya.

"Gak, gak, gak ini beneran lo di jemput? jawab pertanyaan gue na" paksa Lala sambil memegang tangan Love,

"Beneran lah, tadi lo liat sendiri gue natapin dava naik tangga" sahut Love santai sambil melanjutkan sarapannya.

"Gila temen gue beruntung banget di jemput mas crushnya" sahut Lala dengan tepuk tangan bangga terhadap Love,

"Tapi gue rada takut tau, kenapa bisa tiba-tiba dia sweet ama gue, lo tau sendiri dia kulkas 100 pintu di kasi nyawa" sahut Love sambil membereskan kotak makannya lalu mengeluarkan beberapa buku pelajaran,

"Lo mah gitu mulu, selalu gak yakin" sahut Lala yang cukup bosan karena sahabatnya menanyakan hal tersebut setiap waktu.

Setelah perbincangan kedua sahabat itu yang di akhiri oleh Lala, berselang beberapa menit guru pun masuk ke dalam kelas mereka,

"Pagi anak-anak, silahkan baca buku halaman 34-40 pahami materi-materi tersebut, lalu rangkum dan hafalkan satu-satu ke depan kelas minggu depan" kata Bu Wati selaku guru sejarah dan wali di kelas mereka

"Sarapan pagi paling buruk yang pernah gue dapet" komat-kamit Love di balik buku paket tebal menutupi mukanya.

-
KRINGG!

Bel istirahat sudah berbunyi, para siswa mulai berdesak-desakan di kantin untuk membayar makanan mereka,

"Lo mau makan apa hari ini?" tanya love kepada Lala, mereka sedang berjalan di lorong kelas menuju kantin yang tepat berada di ujung lorong.

"Gue pengen mie ayam isi ceker" sahut Lala,

"Lo emang ya tim mie ayam isi ceker, gue tetap tim mie ayam isi bakso" sahut Love sambil menatap lurus di depannya.

"Kalo lo yang bayarin gue bisa tim apapun" sahut Lala sambil tertawa dan mendapatkan toyoran di kepalanya, siapa lagi pelakunya udah pasti Love.

Mereka pun sampai di kantin, saat Love berdesakan untuk membayar makanannya ia tidak sengaja menyenggol seorang laki-laki,

"Yaampun maaf banget gue gak sengaja nyenggol lo" kata Love memohon maaf sambil berjongkok mengambil makanan yang jatuh,

"Makannya lo mau bayar pake mata, semua juga pengen cepet-cepet makan tapi gak sampe gini!" kata laki-laki tersebut dan mengambil makanannya dari tangan Love,

"Gue minta maaf banget, gue ganti aja ya makanannya" sahut Love sambil menundukan kepalanya,

Yang menanyakan Lala dimana, ia balik ke kelas karena di panggil oleh guru.

"Gak usah, gue udah gak nafsu makan" sahut lelaki itu lagi sambil melemparkan sendok plastik ke arah Love,

"Woe rio! lo cowo atau cewe sih?!" teriakan laki-laki bersuara berat dari salah satu meja kantin,

"Apaan sih lo, gak usah sok jadi pahlawan, ngebela cewe segala" sahut Rio kepada Ryan.

"Gue bukannya sok pahlawan, tapi gue laki-laki tau gimana caranya memperlakukan wanita" sahut Ryan mulai berjalan mendekati Love,

"Serah lo" jawab Rio lalu pergi meninggalkan kantin yang penuh dengan tatapan siswa ke arah mereka.

"Lo gapapa kan?" tanya Ryan sambil memegang kedua pundak Love dan menatap mata Love lekat, Love hanya bergeleng dan membayar makan yang ia bawa.

Di pojok kantin Dava hanya melihat kejadian tadi dan tak berniat membantu Love.

~

Trimakasih atas waktunya udah membaca cerita ku❤

LOVE(ANA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang