Haii manteman❤
Happy reading✨~
BRAK!
Suara seseorang memukul meja mampu mengalihkan pandangan Love yang sedari tadi fokus dengan soal-soal ujiannya. Terlihat pak Darman dengan raut wajah kesal di depan meja salah satu siswa.
"Apa terlalu sulit untuk fokus mengerjakan sendiri?!" bentak pak Darman kepada Dino. Ia memang terkenal nakal dan sering bolos, wajar Dino salah satu anak buah Dava, oh-h lebih tepatnya calon anak buah Dava.
Dino dengan ekspresi santai hanya diam tanpa merespon pertanyaan dari pak Darman. Pak Darman yang tidak melihat respon dari Dino pun mendengus kesal.
"Keluar!" bentak pak Darman lagi sambil merobek kertas ujian Dino, Dino yang melihat kejadian tersebut hanya mendengus kesal lalu berlalu pergi meninggalkan kesal. Hal seperti ini tak mengkhawatirkan baginya, ia terlihat senang bisa keluar dari kelas hanya saja ia kesal harus menyusul ujian minggu depan.
"Apa liat-liat?, lanjutkan!" ucap pak Darman saat menyadari semua siswa menatapnya takut. Love langsung mengerjakan soal-soalnya kembali, apalagi hari ini ia mendapatkan jadwal matematika ditambah di awasi dengan guru killer seperti ini. Sedikit melirik ke arah jawaban teman, jangan harap kertas ujian yang di pakai akan utuh sampai selesai ujian.
KRING!
KRING!
KRING!
Bel pulang sudah berbunyi, hari ini Love hanya mendapatkan jadwal dua mapel dan mapel matematika lah yang terakhir. Love berjalan keluar dari kelas menyusul Lala yang berada di ruangan sebelah. Mereka terpisah karena satu kelas berisi setengah dari jumlah siswa, maka Lala dan Love harus berpisah.
"La" panggil Love lesu kepada Lala yang sedang sibuk mengikat tali sepatu di depan ruangannya.
"Eh, kenapa lo?, tipes?, lemes amat" sahut Lala dengan melirik Love sekilas lalu beralih menyelesaikan ikatan tali sepatunya.
"Apaan sih lo, gue belom makan doang" ucapan Love kembali dan masih berdiri di belakang Lala.
"Bisa-bisanya gak makan padahal baru sembuh?!" kata Lala kesal menatap Love dengan serius.
Love hanya membalas tatapan Lala, lalu menarik tangan Lala menuju kantin. Terlalu malas harus menyahuti Lala ujung-ujungnya ia akan di ceramahi bak dokter dengan pasien.
Sesampainya di kantin, Love mengedarkan pandangannya mencari satu laki-laki yang sedari pagi tak terlihat batang hidungnya.
"Tumben Dava belom keliatan sampe siang gini" ucapan Love lesu sambil menarik kursi lalu mendaratkan pantatnya, Lala yang mendengar keluh dari Love pun mengangkat alisnya sebelah.
"Lo udah ada hubungan?" tanya Lala menyelidik sahabatnya.
"Udah" sahut Love santai sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Beneran?!" pekik Lala cukup keras sambil menatap Love dengan mata yang berbinar.
"Hubungan tanpa status" sahut Love lagi lalu bangkit dari duduknya untuk memesan makanan. Lala hanya menatap punggung Love kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE(ANA)
Teen FictionSejak kapan hati jadi arena bermain? ---------------------------------------------------- Ini pengalaman pertama ku buat cerita, maaf jika sedikit membingungkan dan banyak typo. Bisa di follow dulu sebelum membaca Trimakasih❤. NAMA TOKOH, TEMPAT DAN...