2

29 8 0
                                    

Haii semua
Maaf banget kalo rada aneh jangan kecewa ya🥺
Ini udah pov nya author dan seterusnya
Happy reading❤

~

"Iya gue lagi ambil kunci mobil" sahut Ricco yang tergesa-gesa, setelah Ricco sampai di bawah, Love dan Ricco memasuki mobil mereka.

"Dek udah sarapan?" tanya Ricco dengan nafas yang sedikit tergesa-gesa.

"Ini udah di kotak makan tadi di kasi sama Bunda" sahut Love sambil menunjukan kotak makan yang berisi roti berselai strawberry dan memakannya sambil melihat kaca mobil.

"Yess akhirnya gue sekolah lagi, seneng dehh" ucap Love memecah keheningan antara mereka.

"Kesambet apa lo sampe-sampe seneng sekolah, biasanya lo paling males sama yang namanya sekolah" tanya Ricco dengan nada meledek.

"Ada deh gue kan ada penyemangat sekolah, wlee" jawab Love sambil menjulurkan lidahnya keluar mengejek.

Tidak berselang lama Love tiba di depan gerbang sekolah,

"Udah sampe nih" kata Ricco sambil menggosok-gosokan tangannya ke kepala Love.

"Iya, byee kakak gue yang paling ganteng" jawab Love sambil mencium punggung tangan kakaknya, ini memang kebiasaan Love sebelum berpergian dengan orang yang lebih tua di keluarganya.

"Nanti gue jemput jam 2 ya, byee" ucap Ricco sambil melajukan mobilnya meninggalkan Love.

"Iyaa!" teriak Love yang terlihat mobil kakaknya yang sudah mulai menjauh.

"Hmm, penyemanggat sekolah gue mana ya" ocehan Love sambil berjalan menuju kelasnya, tak sengaja Love menabrak tiang pembatas antar tembok "Aduhh" rintihan Love.

Tiba-tiba love merasa ada tangan yang menyentuh pundaknya, Ya, itu adalah penyemangat sekolah Love yang bernama Dava Daren Wijaya dia adalah kakak kelas Love yang tidak cukup terkenal namun jangan ragu dengan ketampanannya, yang Love kenal dari kegiatan kemah setiap tahunnya di sekolah.

"Lo gapapa?" tanya Dava sambil membangunkan tubuh Love.

"Iya, gue gapapa" jawab Love yang masih merasa kesakitan, Dava pun membantu love menuju kelasnya,

Dengan berjalan pelan Love dan Dava sampai di kelas Love, "Gue anter sampe sini aja ya, lain kali lo hati-hati" kata Dava sambil menaruh tas Love di atas mejanya.

"Iya kak, makasi" jawab Love dengan antusias, "Sama-sama, gue ke kelas dulu"  sahut Dava lalu pergi meninggalkan kelas Love.

Pipi love pun mulai memerah karena kejadian tadi.

"Cieee ada yang lagi berbunga-bunga nihh" ejek Lala sahabat love, yang love kenal semenjak MOS.

"Ih, apaan sih la, biasa aja" tetapi sebenarnya hati Love sedang di penuhi dengan berbagai macam bunga.

-biasa lah bund namanya jga cwe pasti gengsi>.<-

"Iya deh nona cantik" sahut Lala, banyak sekali yang memanggil Love dengan sebutan nona cantik mungkin karena tubuh Love yang tinggi, kulitnya putih dengan rambut panjang berwarna kecoklatan di gerai dengan bebas, hidung mancung dan memiliki bola mata yang berwarna biru, tentu saja karena Love memiliki keturunan barat dari sang ayah Maccle Joe, Dan sekarang sang Ayah sedang berkerja di London.

-
KRING!

Jam 2 pun tiba berarti jam pulang sekolah pun tiba juga,

"Hmm gue mau ke kantin dulu ahh sebelum pulang" kata Love sambil membereskan bukunya yang berserakkan di atas meja,

"Gue ikut dong" sahut Lala,

"Skuy lah meluncur ke kantin" kata Love sambil tertawa bersama Lala.

Sesampainya di kantin mereka langsung menuju rak berisi beberapa roti,

"Gue pengen ini nih" ucap Love sambil menunjukan salah satu roti strawberry,

"Gue juga satu ya" kata Lala, setelah mengambil beberapa makanan tiba-tiba handphone Love berbunyi "Hallo kak, kenapa?" jawab Love,

"Elahhh gue udah di depan sekolah lo nih buruan keluar" ucapan Ricco di telfon dengan nada sedikit marah,

"Ehh sorry kak, iya gue sekarang keluar" jawab Love dengan nada menenangkan kakaknya.

"Gue duluan ya la, gue udah di tungguin nih sama kakak gue, sampai ketemu besok laa" salam Love sambil meninggalkan Lala sendirian di kantin.

"iyaa na" jawab lala dibarengi dengan senyum lebarnya.

Dengan lari yang cukup kencang, akhirnya Love sampai di depan gerbang sekolah.

"Sorry kak gue tadi ke kantin bentar" kata Love sambil membuka pintu mobil kakaknya itu.

"Lambat lo kayak siput" sahut ricco sambil mengacak-acak rambut Love.

Dalam perjalanan pulang dengan suasana hening lalu pecah dengan pertanyaan.

"Dek siapa sih penyemangat sekolah lo?" tanya Ricco sambil menaikan satu alisnya,

"Ciee kepo, ada deh wlee" sahut Love dengan menjulurkan lidahnya keluar mengejek.

Dua puluh menit berlalu akhirnya mereka sampai di rumah.

"Dek, sini kakak bawain kamu roti" panggil Love di ruang tamu kepada adiknya Marissa yang baru berumur 6 tahun.

"Maaci kakak, muahh" sahut Marissa dengan bahasa anak kecil pada umumnya.

Love merasa sangat lelah sepulang sekolah tadi, ia pun menghampiri bundanya.

"Bun, love ke kamar ya" kata Love sambil mencium pipi bundanya yang bernama Evina Moereta, "Iya sayang" sahut Evina,

Love mengehempaskan badannya ke kasur "Kak dava~" ocehan love sebelum dia tertidur.

3 jam berselang, "Bangun woee ini udah malem, mandi napa" suara yang terdengar di samping telinga Love dan kasur love serasa di loncat-loncati.

"Ahh dasar bocah, tapi udah tua lo" sahut Love melihat Ricco yang sedang meloncati kasur miliknya,

"Mandi sana udah malem ini, KAMBING!" sahut Ricco lagi sambil menarik telinga Love.

"Pergi lo sana" jawab Love dengan mengerucutkan bibirnya sebal, Ricco hanya tertawa girang dan meninggalkan kamar Love.

~

Trimakasih❤

LOVE(ANA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang