E11

1.8K 197 19
                                    

Hari mulai menjelang Malam, Gulf akhirnya terbangun dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah Gulf selesai mandi, dia lalu menghampiri ketiga anaknya yang telah berganti pakaian dan telah wangi bedak serta parfum bayi.

"Phi.. Kau memandikan mereka sendiran?"

"Tentu saja tidak. Aku dibantu oleh kedua Bibi tadi."

"Akkhhh begitu. Maafkan aku na.., karena tertidur sangat lama tadi."

"Tidak apa apa, lagipula aku yang menyuruhmu."

Gulf lalu menghampiri Mew yang sedang duduk di sofa. Gulf melihat Mew sedang mensterilkan alat pompa ASI dan ada tiga botol disana yang siap diisi serta beberapa kantong ASI.

"Coba gunakan ini!!"

Gulf mengambil alat itu dan mulai mencobanya lalu memompa ASI nya. Mew yang melihat itu hanya merasa senang.

"Jika kau sudah selesai mengisi botol dan kantong-kantong ini, kau bisa menyimpannya di kulkas kecil disana." Kata Mew sambil menunjukkan kulkas kecil diujung kamar mereka.

"Huh? sejak kapan kulkas itu berada disitu?"

"Aku baru saja membelinya. Aku menyuruh Boat dan Mild mencari semua barang-barang itu."

"Akkhhhh...."

"Kau juga bisa menghangatkan ASI itu dengan bottle warmer disamping kulkas itu."

"Baiklah..."

"Aku juga membelli botol ekstra jika nanti kau membutuhkannya. Aku juga besok akan mempekerjakan seorang baby sitter. Apa kau setuju?"

"Ta... Tapi nanti anak-anakku..."

"Kita masih bisa terus memantaunya nanti. Aku juga telah memasang CCTV dirumah ini dan menyuruh bibi-bibi untuk mengawasinya nanti."

"Baiklah..."

"Apa kau setuju dengan semua keputusanku?"

"Hmm..."

"Selama seminggu ini aku akan berkerja dari rumah dan akan menemanimu jadi jangan sungkan untuk meminta bantuanku."

"Hmmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.

"Aku mencintaimu na..." Kata Mew sambil memeluk Gulf.

"Aku juga mencintaimu."

"Kau belum makan malam tadi, kau mau makan?"

"Hmmm..."

"Akan aku ambilkan na..."

"Baiklah..."

Mew lalu keluar dari kamar itu dan beberapa menit kemudian kembali dengan beberapa makanan yang telah dihangatkan. Gulf yang masih sibuk memompa ASI nya menghentikan aktivitasnya dan segera memakan makanan yang telah dibawakan Mew tadi. Mew melihat Gulf makan dengan sangat lahap.

Beberapa hari kemudian....

Gulf sudah tidak lagi menangis tanpa sebab dan pekerjaannya menjadi lebih ringan karena dibantu oleh seorang baby sitter. Mew melihat Gulf telah kembali ceria dan wajahnya tak telihat sangat lelah lagi saat pagi hari.

"Bagaimana?"

"Bagaimana apanya?"

"Keseharianmu setelah ada baby sitter."

"Lebih ringan sekarang."

"Baguslah."

"Apa kau mau pergi bekerja hari ini Phi?"

"Ti.. tidak, mungkin aku akan berangkat besok senin."

"Hmm baiklah...

"Gulf...."

"Ada apa Phi?"

"Bolehkah kita melakukannya malam ini?"

"Kita lihat nanti malam ya..."

"Hmmm..."

"Semoga saja ketiga bayi kita tidur dengan nyenyak malam ini."

Hari telah menjelang malam, ketiga bayi itu masih belum tertidur. Gulf telah menghangatkan tiga botol susu untuk ketiga bayinya itu. Setelah menghangatkannya, Gulf mendiamkannya sebentar. Gulf melihat Mew yang menunggu sambil terus memainkan tangannya.

"Apa yang kau lakukan Phi?"

"Aku sedang menunggu ketiga bayi itu tertidur."

"Tch.... tch... mereka takkan tertidur jika kau terus menunggunya na..."

"Benarkah?"

"Hmmm...."

"Aku akan tidur duluan jika seperti itu, nanti bangunkan aku saat anak-anak telah tertidur na..."

"Siap boss..."

Mew akhirnya tertidur dengan pulas. Gulf yang melihat hal itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Gulf memberikan susu kepada ketiga bayinya.

"Cepatlah tidur na..."

"...." Ketiga bayi itu masih terus meminum susu dari botol bayi mereka.

Beberapa menit kemudian....

Satu per satu bayi itu menjatuhkan botolnya dan tertidur. Gulf mengambil botol-botol itu dan menyimpannya di meja. Gulf kembali menatap bayi-bayi itu lalu mengecek keadaan pampers mereka. Gulf mencium pipi ketiga anaknya itu.

"Tidurlah sampai pagi na..."

Gulf menghampiri Mew di kasur dan langsung tidur disampingnya. Gulf melihat Mew yang tertidur sangat nyenyak. Gulf tak tega membangunkan suaminya itu. Gulf akhirnya ikut tertidur dan membelakangi Mew.

20 menit kemudian...

Gulf merasakan pelukan hanyat dari belakang dan juga sebuah tangan yang menyusup masuk kedalam celananya dan mengelus junior Gulf. Gulf mendesah dan menahannya karena tak ingin anak-anaknya terbangun.

"HNGHH...."

"Kau sudah bangun?"

"Ehmmm..."

"Kenapa kau tak membangunkanku hm?"

"Aku melihatmu yang tidur sangat nyenyak. Aku tak tega membangunkanmu!!"

"Harusnya kau membangunkanku saja,,,"

"Akkkhhhh... AHHH!!!" Gulf telah mencapai klimaks.

Mew membuka celananya dan mengeluarkan juniornya yang telah menegang. Mew menggunakan kondom sebelum memasukkan miliknya ke dalam lubang Gulf. Mew melakukan penetrasi pada lubang milik Gulf. Setelah itu, Mew memasukkan miliknya kedalam lubang milik Gulf.

"Sssshhhh....."

Mew menggerakkan pinggangnya dengan pelan. Gulf membawa tangan kanannya ke tengkuk leher Mew dan membawa wajah Mew mendekat ke wajahnya. Gulf langsung mencium bibir Mew dan langsung melumatnya.

"Hmmmppphhhhh.. NGH... UGH..."

Mew lalu meggerakkan pinggul Gulf dengan cepat. Badan Gulf ikut naik dan turun karena menerima gerakan pinggang Mew yang kuat dan cepat. 

"AHHH!! AHH!!"

"Gulf!! Jangan berteriak!! Nanti ketiga anak kita bangun."

"Hngh... Ngh..." 

Entah mereka melakukannya sampai jam berapa. Setelah itu, Gulf dan Mew membersihkan tubuh mereka lalu tertidur. Ketiga bayi mereka tidak terbangun dan tidur dengan nyenyak.



Second Chance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang