E03

2.2K 274 10
                                    

Mew mulai bekerja sebagai part time di toko Gulf di hari kedua pembukaan toko dan itu membuat toko roti Gulf semakin ramai pembeli, padahal saat pembukaan awal toko itu pembeli di toko roti Gulf tak seramai ini.

"Terima kasih.. Silahkan datang kembali."

Setelah pembeli terakhir membayar roti yang dia beli, Gulf menutup toko itu karena roti buatannya telah habis.

"Syukurlah, berkat kau Phi!! Rotiku jadi habis terjual." Kata Gulf yang tersenyum kepada Mew.

"Akhhh... Ini karena roti buatanmu benar-benar enak. Bukan karena aku."

"Terima kasih."

"Sama-sama."

"Apa kau sudah makan tadi Phi?"

"Be..belum."

"Kau mau makan?"

"Hmmm.. ta..tapi aku tak punya..."

"Akan aku masakkan Phi lagi pula kita telah melewatkan makan siang tadi karena pembeli yang ramai."

"Baiklah."

Gulf akhirnya memasak makanan sederhana yang dia ketahui resepnya. Mew merasa sangat lapar ketika menghirup aroma masakan Gulf. Setelah selesai memasak, Gulf menghidangkannya di atas meja.
"Makanlah Phi!!!"

"Terima kasih na... Aku tidak tau akan seperti apa diriku jika kau tak membantuku."

"Bukankah sesama manusia harus saling membantu Phi? Aku hanya merasa perlu untuk membantumu."

"Kau benar."

Malam semakin larut, Mew dan Gulf telah masuk ke kamar mereka masing-masing. Gulf merasakan gejala-gejala heat, feromonnya telah menyebar diseluruh ruangan kamarnya. Gulf mencoba mencari obatnya tapi tak ketemu juga.

"Dimana dia menyimpan obat itu? Ish.. Mild!!! Selalu saja susah mencari barang yang dia simpan!!!"

Gulf berjalan ke kamar Mew, dan mengetuk pintu Mew. Gulf awalnya ragu karena Gulf tau kalau Mew adalah Alpha, namun karena Gulf tak sanggup menahan heatnya akhirnya dia mencoba memeberanikan diri.

Tok...Tok..Tok...

"Ada ap...." Mew membukakan pintu itu namun Mew tiba-tiba hilang kendali karena telah mabuk akibat menghirup bau feromon milik Gulf.

"Apa kau memiliki obat...hmmmmppp..."

Mew langsung menyerang Gulf dengan menarik pinggangnya dan mencium bibirnya da Mew juga mengeluarkan feromonnya sehingga membuat Gulf menjadi kehilangan kendali.

"Mmmppphhhh..." Gulf memukul ringan dada Mew.

Mew lalu membuka kancing piyama milik Gulf dan Mew menciumi leher Gulf dan memberikan tanda disana. Tangan Mew tak hanya tinggal diam, tangan kirinya masuk menyelusup ke celana milik Gulf dan mengelus junior milik Gulf.

"Sssshhhhhhhh... Ahh..."

Mew terus menggerakkan tangannya dengan cepat sampai Gulf mencapai klimaks dan Mew terus memberikan tanda kissmark di ceruk leher serta dada Gulf.

"Aghh.. Ahhhh.. Ah.."

Mew lalu menarik Gulf ke kasurnya dan menyuruhnya menungging. Mew melepaskan celana Gulf dan memasukkan miliknya.

"Ahhh...Ah... Ha...Ha..."

"Ugh... Ugh..." Mew mendorong pinggangnya kedalam lubang milik Gulf.

"Ahhhnn... Ahhh... Ahh.."

Tanpa sadar, Mew menggigit bahu Gulf dan menjadikannya Gulf matenya. Gulf berteriak sangat keras karena Mew menggigitnya hingga mengeluarkan darah.

"AAAHHHHHHHH.....!!!!!!"

Mew mencium Gulf dan terus menggenjot miliknya kedalam lubang milik Gulf agar Gulf tak merasakan sakit lagi di bagian bahunya. Mew dan Gulf terus melakukannya hingga Heat Gulf reda. Mew dan Gulf kini tergeletak lemas dan terlihat sperma yang berceceran serta darah segar yang keluar dari lubang milik Gulf saking kasarnya permainan Mew.

Keesokan harinya...

Heat Gulf belum benar-benar reda dalam semalam, Mew kembali memasukkan miliknya ketika menghirup kembali feromon dengan wangi vanila yang tiba-tiba keluar dari tubuh Gulf. Gulf mendesah merasakan nikmat didalam tidurnya, Gulf tidak sanggup membuka matanya karena terlalu lelah.

"Ssshhhh... Ahnn... Hmmmpp.."

Mew menggenjot miliknya masuk kedalam lubang Gulf. Setelah melakukan itu, Mew bangun dan melihat Gulf dalam keadaan yang lemas dan tak berdaya. Mew membersihkan Gulf dari sisa-sisa sex semalam dan tadi pagi lalu membawanya kembali ke kamar.

"Maafkan aku.. maafkan aku." Kata Mew sambil memegang tangan Gulf dengan perasaan bersalah.

Mew pun pergi keluar untuk membeli bahan makanan dan beberapa obat pereda nyeri, obat penurun panas dan supresant untuk persediaan Gulf.

Beberapa jam kemudian...

Mew telah kembali dengan membawa bubur dan juga bahan makanan lain yang langsung dia simpan di kulkas dan juga obat-obatan yang dia taruh di nakas Gulf. Mew membangunkan Gulf dan menyuruhnya makan dan meminum obat.

"Gulf bangunlah!!! Gulf!!!"

Gulf hanya diam dan tak menggubris kata-kata Mew. Mew pun tak kehabisan akal, Mew memasukkan bubur itu dengan sendok namun Gulf tak membuka mulutnya. Lalu Mew memasukkan bubur itu kedalam mulutnya dan menyalurkannya kedalam mulut Gulf.

"Badanmu sangat panas.." Kata Mew yang memeriksa suhu Gulf dengan cara memegang dahinya dengan punggung tangannya.

Keesokan harinya...

Gulf menatap Mew dengan tatapan yang tak dapat diartikan, ini adalah hari ketiga toko roti tutup. Gulf ingin mengajak Mew berbicara.

"Apakah kau sibuk Phi?"

"Tidak."

"Duduklah disini!! Aku ingin bicara kepadamu!!" Kata Gulf menyuruh Mew untuk ke ruang makan atau dapur yang berada di lantai dua ruko itu.

"Ada apa?" Kata Mew

"Umurku mungkin belum terlalu dewasa untuk membuat keputusan yang pasti, tapi pengalamanku lebih banyak jika dibandingkan denganmu Phi."

"...."

"Kau harus mendengarkanku baik-baik Phi. Aku pernah masuk kedalam penjara selama 10 tahun. Aku telah membunuh banyak orang di usiaku yang genap 10 tahun."

"...."

"Aku takkan memaksamu untuk bertanggungjawab padaku walaupun kau sudah melakukan mating kepadaku. Dan aku mungkin akan hamil anakmu karena kau tak menggunakan kondom kemarin."

"Akhh.. pantas saja namanya tidak asing, ternyata dia mantan kriminal." Batin Mew

"Kalau kau tak menginginkan anak ini, itu takkan jadi masalah untukku merawatnya nanti. Aku telah memulai kesempatan kedua yang Tuhan berikan jadi aku tak berani untuk membunuh apapun termasuk anakku sendiri dan aku akan mempertahankannya."

"Aku tak menyuruhmu menggugurkannya!!"

"Lalu apa yang akan kau rencanakan setelah ini?"

"Aku akan bertanggungjawab kepadamu."

"Jangan terlalu memaksakan diri. Jika kau ingin memikirkannya lagi, pikirkan lah dulu Phi!! Aku tak mau kau menyesal nantinya."

"Aku sudah jatuh cinta padamu sejak pertama kali aku melihatmu dan aku takkan meninggalkanmu begitu saja. Yang membuatku kaget saat ini adalah mengetahui bahwa kau Omega dan bukan Alpha."

"Kau tertipu Phi. Saat dipenjara dulu banyak yang tertipu Phi."

"Aku mungkin akan izin tiga hari untuk tidak bekerja."

"Terserah kepadamu Phi... Aku menyuruhmu untuk tidak mengambil keputusan dengan gegabah."

"Baiklah terima kasih." Kata Mew yang langsung memeluk Gulf

Second Chance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang