E14

1.5K 163 3
                                    

Gulf terjatuh ke tanah sambil tetap membawa mayat Star di dalam pelukannya. Tangan Gulf terluka karena terjatuh sedangkan Kaki Gulf mulai mengeluarkan darah karena luka akibat  tembakan dari teroris itu, untung saja tembakan itu tidak mengenai jantung Gulf dan malah meleset sehingga hanya mengenai kaki Gulf.

"Akhhhh...."

Teroris yang menembak Gulf telah mati setelah ditembak oleh salah satu sniper terbaik tentara Bangkok tepat di bagian kepalanya. Mew langsung berlari kearah Gulf dan memeluknya serta menangisinya.

"Gulf!!!" Kata Mew yang langsung berlari menghampiri Gulf setelah Gulf tertembak.

Mew memeluk erat badan Gulf dan menangis dengan keras. Kedua anaknya telah di bawa ke tempat  yang aman oleh tentara dan juga polisi yang baru saja datang.

"Gulf!! Jangan tinggalkan aku na!!! Gulf!! Hiks... Hiks..." Kata Mew sambil memeluk Gulf.

"Akhhhh..." Teriak Gulf yang merintih kesakitan.

Seorang tentara datang menghampiri Mew dan Gulf. membantu membawa mayat Star sedangkan Mew membawa tubuh Gulf. Mew membawa Gulf dan Star kerumah sakit. Star segera dimakamkan hari itu juga. Kedua anak Mew dan Gulf yang lain kini dirawat sementara oleh Ayah Mew dan kedua adik Mew. Gulf masih tertidur karena pengaruh obat bius setelah menjalani operasi.

Beberapa menit kemudian...

Gulf terbangun sambil menangis mencari Star. Mew menenangkan Gulf yang tengah menangis sedih.

"Star... Hiks... Star..."

"Gulf!!! Tenanglah!!" Kata Mew sambil mengelus punggung Gulf

"Dimana Star Phi?"

"Star..."

"Dimana Star?" Tanya Gulf yang beranjak bangun dari tidurnya.

Gulf ingin pergi sambil membawa botol infus di tangan kanannya namun ditahan oleh Mew.

"Kau mau kemana?"

"Mencari Star!!!"

"Star telah pergi Gulf!! Star pergi untuk selamanya..."

"Tidak... Ini hanya mimpi!!! Katakan ini hanya mimpi kan?" Kata Gulf

Mew lalu memeluk Gulf dan mulai menangis. Gulf mulai percaya bahwa ini bukanlah mimpi karena merasakan bajunya yang basah akibat dari air mata Mew yang jatuh dan membasahi bajunya.

"Jadi, ini bukan mimpi." Batin Gulf

"Hiks... Hiks... Phi!!! Maafkan aku Phi!!! Semua ini karena aku yang lalai menjaga Star..."

"Tidak Gulf!! Jangan salahkan dirimu na...."

"Ini semua salahku Phi hiks... hiks...."

"No... Aku tidak suka jika kau terus-terusan menyalahkan dirimu!!! ...."

"Maafkan aku...".

"Hmmm...."

"Phi, aku ingin bertemu Star."

"Kita akan menemui Star besok setelah kau sembuh total..."

"Baiklah..."

Beberapa hari kemudian....

Gulf telah sembuh total namun jalannya masih terpincang-pincang. Gulf dan Mew serta kedua anaknya pergi ke sebuah pemakaman dan mencari makam Star. Gulf mulai menangis ketika dia hampir sampai di makam Star.

"Star hiks ... Star..." Kata Gulf yang langsung terduduk dan menangis.

Kedua anak Gulf yang melihat Gulf menangis kini ikut menangis. Hati Mew bagaikan teriris-iris ketika mendengar Gulf dan kedua anaknya menangis. Mew memeluk Gulf dan kedua anaknya yang sedang menangis sedih.

"Sudah jangan menangis lagi!! Star baik-baik saja disana, Dia sudah bahagia disana..."

"Hiks... Hiks... Hiks..."

Beberapa jam kemudian....

Mew akhirnya mengajak Gulf dan kedua anaknya pulang kerumah. Gulf telah memasuki kamarnya setelah menidurkan kedua anaknya yang kelelahan karena pergi seharian ke makam Star. Mew masuk kedalam kamar dan membersihkan dirinya. Mew ikut tidur di samping Gulf sambil memeluk Gulf dari belakang.

"Aku tau kau sangat sedih karena kehilangan anak kita, tapi jangan menyiksa dirimu sendiri seperti ini na....."

"...."

"Aku juga sedih dan aku juga merasa tersiksa tapi tidakkah kau pernah tau batinku berkali-kali tersiksa karena melihatmu terus-terusan menangis dan melamun."

"..."

"Bertambah tersiksa lagi ketika melihat kedua anak kita juga ikut-ikutan menangis sepertimu."

Gulf membalikkan tubuhnya dan memeluk Mew. Gulf sedaritadi belum tidur dan malah melanjutkan tangisannya dalam diam.

"Aku akan mencoba hiks... untuk tidak menangis terlalu sering Hiks...."

"Kembalilah ke Toko Roti jika kau ingin kembali. Kita bisa menitipkan anak-anak ke tempat penitipan anak."

"Akan aku pikirkan..."

Beberapa hari kemudian...

Gulf mendaftarkan kedua anaknya di tempat penitipan anak. Setelah mendaftarkan kedua anaknya ke tempat penitipan anak, Gulf lalu pergi ke toko dan membersihkan toko yang telah dia tinggalkan selama beberapa tahun karena fokus mengurus anak-anaknya.

"Tolong bersihkan semuanya na..." Kata Gulf

Gulf menyewa 3 orang untuk membersihkan toko itu. Gulf tak hanya tinggal diam dan ikut membantu sedangkan kedua anak Gulf bermain di depan toko dan diawasi oleh supir.

Beberapa jam kemudian....

Kedua anak Gulf telah merengek karena mengantuk dan lapar. Gulf dan juga tiga orang yang lain telah selesai membersihkan toko itu karena dia ikut membantu.

"Pa!!! Sun dan Moon lapar!!"

"Baiklah... Baiklah kita akan pulang na..."

Gulf mengunci tokonya dan menyusul Moon dan Star didalam mobil setelah membayar jasa ketiga orang itu.

"Terima kasih na..."

"Sama-sama Khun...."

Gulf berjalan menghampiri Sun dan Moon. Mereka pun pulang kerumah. Sesampainya dirumah, Gulf hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat kedua anaknya itu tertidur pulas didalam mobil. Gulf yang tak tega membangunkannya hanya mengangkat mereka dan menidurkan mereka berdua di kamar mereka masing-masing.

Cupppp.....

"Anak-anakku yang manis..." Kata Gulf sambil tersenyum.

Second Chance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang