25

32 9 0
                                    

[]


Setelah mengantar Bibinya ke stasiun, perempuan itu pun menghentikan satu taksi lalu memberikan petunjuk pada supir taksi tersebut untuk membawanya ke salah satu studio fotografi di daerah Itaewon. Gadis itu menggigit bibirnya, merasa gugup karena mungkin hari ini pria Jeon itu bisa saja kecewa dengan cerita dari Binnie atau malah dia dianggap aneh. Meskipun laki-laki itu terus mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja dan dia bukanlah gadis aneh, tetapi jelas perasaan cemas Binnie tetap lebih besar daripada perasaan tenang gadis itu.

Taksi pun berhenti di depan studi Cangmun, lantas Binnie membayar dengan dua lembar uang sebelum keluar dari taksi tersebut dan berdiri di depan bangunan yang tidak begitu besar di tengah restoran makanan di daerah Itaewon. Gadis itu baru saja ingin berjalan dan mendorong pintu kayu dengan sebuah kaca bertuliskan 'Studio Cangmun' tersebut, sebelum pintu itu lebih dahulu ditarik dari dalam lalu sosok laki-laki yang ingin dia temui pun berdiri di sana dengan hoodie hitam serta rambut yang acak-acakan serta ransel abu-abu yang menggantung di bahu kirinya.

Laki-laki itu, Jeon Jungkook, mengulas senyum lebar sebelum mengambil satu tangan Binnie dan menariknya. Membawa gadis itu ke salah satu restoran mujijigae yang cukup terkenal di daerah itu--begitulah apa yang dikatakan Jungkook saat mereka memasuki restoran yang mengusung nuansa retro namun tetap berkelas.

"Kamu mau bir atau soda?" tanya Jungkook ketika mereka sedang membaca buku menu.

Gadis itu mendongak lalu menjawab. "Soda saja, lagipula ini masih terlalu sore kalau kamu mau minum alkohol," dia tersenyum tipis setelah menurunkan ponselnya.

Membuat pria itu nyengir lebar lalu melanjutkan untuk memberitahu pesananan mereka pada pelayan, lantas ketika pelayan itu pergi, pria itu pun tahu-tahu memulai pembicaraan. "Eh, besok itu kamu datangnya dari sebelum acara dimulai, kan? Kita bareng saja, yuk, ke tempat pernihakannya! Aku dapet job juga di sana, sekalian datang menjadi tamu undangan."

Binnie hanya mengangguk sembari menenggak air mineral yang memang disediakan di tiap meja pelanggan. "Kita ketemuan di halte?"

"Nggak perlu, nanti kamu aku jemput saja," jawab Jungkook, lalu dia agak mencondongkan tubuhnya sembari mengulas senyum tipis. "Omong, omong. Katanya Seunghee eonnie mau bulan madu ke Jepang, loh. Gila, Woozi hyung benar-benar orang kaya," pria itu malah asik berceloteh soal pasangan yang akan melangsungkan pernikahan besok yang memang akan melakukan perjalanan bulan maduk ke luar negeri.

Entah mengapa, mendengar ocehan Jungkook membuat gadis itu sedikit lebih tenang dari sebelumnya dia menahan rasa gugup dan cemasnya. Karena hari ini gadis itu akan menceritakan semuanya. Setelah makan malam ini selesai, mungkin besok tidak akan ada acara berangkat bersama ke tempat perhikahan atau pria itu yang mengajaknya bertemu di kafe.

Tidak ada.

"Jungkook," gadis itu pun menghentikan atensi Jungkook yang terus berceloteh bahkan setelah mujijigae mereka habis. Gadis Bae itu meneguk ludahnya lamat-lamat, sebelum akhirnya menatap pria di sampingnya penuh khawatir. "Aku udah siap cerita."

Oleh sebab itu, di tengah indahnya langit keunguan di sore hati yang beberapa detik lagi akan menjelma menjadi malam yang redup tanpa bintang.  Binnie menceritakan semuanya, dari awal hingga akhir. Tanpa ada yang terlewat satu hal pun.

 Tanpa ada yang terlewat satu hal pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a.n

Penasaran seperti apa cerita Binnie? Tunggu minggu depan, ya! HEHEHE.

Btw sebenarnya aku hampir lupa untuk update hari ini sksksk :D

Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang