Main cast:
- Kim Sang Bum
- Kim So Eun
Other cast:
- Kim Sung Ha (Ayah Kim So Eun)
- Yoko Moriguchi (Ibu Kim So Eun)
- Kim Sang Joong (Ayah Kim bum)
- Kim Eun Woo (Adik Kim Bum)
- Kim Ye Eun (Sepupu Kim So Eun)
- Yasuko Tomita (Ibu Kim Ye Eun)
- Kim Yoon Ah (Ibu Kim bum)
- Kim Dong Seok (Ayah Kim Ye Eun/Paman Kim So Eun/Adik Kim Sung Ha)
- Kim Da Hyun (Sepupu So Eun dan Ye Eun)
- John Woo
@@@
EL Capital, 09.00 KST.
"Aku tidak menyangka kau sebodoh itu."
"Maafkan aku, ayah."
"Permintaan maaf bukan pada ayah, anakku. Kau hampir membunuh calon istrimu sendiri, harusnya kau meminta maaf pada Sung Ha."
"Aku akan menelponnya nanti."
"Tidak perlu! Nanti malam kita akan bertemu."
"Apa?"
"Kenapa?"
"Tuan Kim kemari?"
"Mungkin dia akan melakukan sesuatu untukmu."
"Ayah ingin aku melawannya?"
"Kim Bum......," Presedir Kim beranjak dari kursi dan mendekati sang putra dengan tatapan tajam.
"Sebenarnya ayah juga kecewa dengan kecerobohanmu. Baru kali ini kau melakukan kesalahan sefatal ini. Ayah tidak melarangmu membunuh siapa saja asal dengan alasan kuat. Apakah kau memang sengaja ingin membunuhnya karena alasan perjodohan?"
"Perjodohan bukan alasan kuat, ayah."
"Grace hampir mati tertusuk. Ibumu pingsan saat mendengar kabar itu."
"Aku ingin datang dan meminta maaf."
"Bagus. Kosongkan jadwalmu malam ini!," Presedir Kim berbalik dan duduk di kursi kebesarannya.
"Kemungkinan calonmu juga akan bergabung. Dia barusaja keluar dari rumah sakit setelah satu minggu perawatan intensif."
"Seharusnya dia banyak istirahat."
"Tidak ada kata istirahat bagi seorang yakuza. Sore ini mereka akan tiba di Seoul dan mengundang kita ke rumahnya."
Hari ini Kim Bum benar-benar di timpa banyak masalah berat, salah satunya masalah Grace yang tertusuk salah satu anak buah Ryuzen di London ketika mereka berdua sama-sama membawa misi. Disana mereka tidak saling bertemu tapi misi mereka saling berkaitan, namun karena kelengahan Kim Bum mengakibatkan Grace celaka. Setelah mendengar celotehan sang ayah, Kim bum kembali ke ruangannya dengan setumpuk pekerjaan yang harus ia periksa. Hari ini sungguh membuat kepalanya pusing dari biasanya. Masalah perusahaan berat ditambah masalah misi yang gagal membuatnya makin uring-uringan.
"Ada yang ingin Tuan inginkan?"
"Tidak ada. Apakah dia bisa dihubungi sekarang?"
"Saya dengar Nona sudah keluar rumah sakit. Akan saya coba."
"Tidak perlu."
Kim Bum mengambil ponsel dan menelponnya secara langsung. Ia sudah tidak tahan dengan rasa bersalah ini. Belum bertemu saja sudah mencelakainya, apalagi bukan wanita biasa melainkan seorang yakuza yang diinginkannya.
