Bab 23

298 43 39
                                    

Assalamualaikum,,

Sebelum baca jangan lupa vote dan komen^^

Guys part cerita ini semua teracak. Author nggak tau apa sebabnya. Hiks:(

---------------------------

Hembusan angin yang begitu kencang membuat ranting pepohonan berayun seakan sedang menari, ombak yang terus menghatam bebatuan, dan pasir putih yang begitu indah membuat suasanya semakin sempurna.

Saat ini Clara dan Iqbal berada di pantai, meluangkan waktu bersama. Iqbal yang mulai sibuk dengan kuliahnya dan Clara butuh refresing setelah melewati banyak rintangan yang menguras otak yaitu Ujian akhir.

Setelah Clara melewati masa-masa itu, hatinya kadang tak merasa tenang, ketika mengingat perjodohan Iqbal.

Tapi Clara sedikit merasa lega, karena Iqbal masih mencintainya walaupun Iqbal pernah melukai hatinya. Clara mungkin sudah gila, karena tetap bertahan walau pernah tersakiti.

"Lama tidak ketemu, kamu makin cantik." kata Iqbal sembari mencubit pipi chubby Clara.

"Gombal." Cetusnya berusaha menahan senyumannya agar tak lepas, rasanya pipi Clara akan meledak.

Seketika keheningan terjadi diantara mereka, Clara kembali merenung.

"Kamu kenapa?." tanya Iqbal yang sadar dengan raut wajah Clara.

Clara kemudian menunduk mengarahkan padangannya ke bawah
"Aku- aku takut." jawabnya terbata,

"Takut kenapa?." Iqbal benar-benar tak tahu apa yang Clara takuti.

"Perpisahan diantara kita." Katanya dengan nada pelan

"Kamu jangan takut Clara, aku sudah berjanji akan mencintaimu." ucapnya dengan yakin. Clara lalu memeluk Iqbal dengan eratnya.

"Kamu jangan pernah berubah."

"Aku tidak akan berubah."

"Janji?"

"Jan-"

Drrtt.. Drrt... suara deringan handphone yang berasal dari saku Iqbal membuat . Iqbal lalu melepas pelukannya dan beranjak dari duduknya.

"Tunggu, aku angkat telfon dulu." seru Iqbal sambil melangkah sedikit jauh dari Clara.

"Hallo, Cepat kamu tinggalkan wanita itu, jangan sampai kekerasan yang menyuruhnya pergi." suara dari arah seberang itu begitu menekan Iqbal.

"Tapi-"

"Iqbal kamu sudah bertunangan, jalan dengan wanita lain itu bisa merusak nama baik keluarga kita,

Pokonya kamu harus tinggalkan wanita itu"

"Tapi, Ayah aku-"

Tut.. tut..

Iqbal mengacak-acak rambutnya merasa frustasi. Tiba-tiba Clara datang menghampirinya,

Egois (Clara) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang