Bab 1

926 246 107
                                    

~Egois (Clara)~

Selamat Reading!🍁
_________________________________________

Pagi ini mentari begitu cerah namun tak secerah hati Clara. Setiap hari rasanya sama saja walaupun matahari begitu cerah tapi hati Clara tetap saja mendung.

Clara beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi melihat wajahnya yang begitu menyedihkan di cermin. Setiap hari, setiap waktu hatinya tidak pernah alpa dari kata sakit hati dan caci maki baik di rumah maupun di sekolah.

Malas? Yah, itu yang selalu Clara katakan pada dirinya ketika dia harus berangkat ke sekolah. Tapi harus bagaimana lagi? Jika dia tidak ke sekolah pasti hatinya akan lebih sakit lagi ketika mendengar caci makian dari orang tuannya.

Ketika Clara menuruni tangga, terlihat jelas kebahagiaan itu terhias di wajah mereka. 'Sebahagia itu kah mereka tanpa diriku?' Clara bahkan tidak pernah makan bersama orang yang begitu dia cinta. Cintanya kepada orang tuannya tidak akan pernah pudar walaupun mereka tak pernah menganggapnya sebagai anaknya.

Saat Clara berjalan ke arah meja makan dan ingin sekali bergabung dengan mereka selalu saja sama. "Lo mau ngapain?" Tanya Verdi, Ayah Clara.

Helena menatap sinis Clara. Clara hanya bisa membalasnya dengan senyuman. "Aku ingin sarapan pagi, Yah"

Verdi memukul meja begitu keras hingga Clara tersentak kaget. "JANGAN MEMANGGILKU AYAH! Aku bukanlah Ayahmu!" bentak verdi begitu kasar. Hati Clara begitu perih mendengar perkataan kasar itu. Luka yang berada di dalam hatinya kembali terkelupas. "Kamu itu anak pembawa sial. Tidak pantas makan disini." tambah Mega tidak kalah kasar. Helena begitu senang melihat Clara seperti ini.

Saat Clara ingin menjabat tangan Ayahnya, selalu saja sama tidak pernah disambut. Setiap hari selalu penolakan yang Clara dapatkan. Tapi, setiap Clara akan beranjak pergi pasti ada suara yang begitu merdu memanggilnya.

"Non Clara jangan lupa bekalnya" Hanya Bi Inah yang peduli kepada Clara. Dari kecil dia yang selalu merawat Clara hingga Clara sebesar ini.

Saat nenek pergi meninggalkan Clara untuk selamanya, Perubahan kasih sayang orang tuanya berubah menjadi benci. Selama neneknya hidup, kasih sayang orang tuanya untuk Clara hanyalah sebuah drama.

Setiap ada seseorang yang peduli terhada Clara, lagi-lagi Helena merusak semuanya.

ketika Clara akan mengambil bekal itu Helena langsung merampas dan membantingnya ke lantai. Clara yang melihat itu sontak membentak Helena,

"Kenapa kamu lakuin itu Helena?" Teriak Clara sambil menatap sedih ke lantai melihat bekalnya yang sudah berhamburan. Helena tak tau bahwa orang di luaran sana kelaparan, makan saja susah tapi dia dengan enaknya membanting makanan itu.

"Bi kalau kamu berani ngasih bekal kepada Clara aku gak segan-segan memecat Bibi!" tegas Helena begitu kasar. Apa hakmu memecatnya?

Clara duduk berjongkok ke lantai dan mulai memunguti makanan yang sudah berhamburan.

Helena masih belum puas, dia kembali berulah dengan mengambil air dan akan menumpahkan ke arah Clara namun Clara sontak menahanya dan memutar tangan Helena hingga dia menjerit kesakitan. "Ah! Maaf" Clara terlihat kaget dengan apa yang dia perbuat.

Helena terlihat meringis kesakitan, Verdi yang menyaksikan itu sontak  berdiri dan langsung menampar kasar Clara hingga dia terjatuh kelantai.

"Jika bukan nenek, saya gak akan pernah sudi membesarkan anak pembawa sial seperti mu." cacinya.

"Kenapa kalian begitu jahat kepadaku, apakah kalian tahu yang sebe-"

"Ya, kami tau semuanya, bahwa kamu anak pembawa sial. Kehadiranmu di dunia ini membuatku kehilangan adikku," potong Mega (ibunya) sambil mengingat kembali kejadian dulu.

Egois (Clara) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang