Bab 4

399 194 45
                                    

~Egois (Clara)~

Selamat reading!🍁

_________________________________________

Clara terbangun dari tidurnya dia melihat mentari sudah memancarkan senyumannya. Clara begitu enggan untuk bangun. Hari ini dia harus mengahadapi dunia yang begitu kejam.

Dengan memaksakan diri dia bangun dan masuk ke dalam kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan memaksakan diri dia bangun dan masuk ke dalam kamar mandi. Pantulan wajahnya yang berada di kaca begitu terlihat menyedihkan. Matanya terlihat sedikit bengkak karena semalam dia menangis.

Saat menuruni tangga terlihat di ruang makan begitu di penuhi dengan canda dan tawa. Senyuman yang terhias di wajah Helena membuat hati Clara semakin sakit. Rasanya ingin sekali bergabung dan merasakan semua itu. Tapi? Sudahlah itu hanyalah harapan yang tak bisa terbalaskan.

Clara tidak mendatangi mereka, dia langsung berjalan menuju pintu keluar. Buat apa mendatangi mereka kalau hasilnya sama saja hanya ada penolakan dan caci makian.

"Dasar gak tahu sopan santun." caci Helena sambil menatap jengkel ke arah Clara. Mega dan David ikut melirik Clara dengan tatapan benci.

Clara tidak memperdulikan semua itu, dia lebih memilih keluar dan mencari Pak Darto, seorang yang begitu peduli kepadanya yang selalu mengantarnya ke sekolah.

Helena terlihat datang menghampiri Clara. "Bi Inah dan Pak Darto aku pecat" ungkap Helena tersenyum licik.

Clara terkejut, kenapa Helena begitu jahat? orang yang selama ini sudah dia anggap sebagai orang tua penggatinya kini harus kehilangan dan itu semua ulah Helena.

Rasanya ingin sekali Clara mencabik-cabik tubuh Helena tapi dia tidak memiliki keberanian dan kekuatan untuk melakukan itu. "Kenapa kamu begitu jahat kepadaku?"

Helena bersedekab dada dan memandang Clara dengan tatapan benci. "Karena gue nggak suka lihat lo bahagia. Gue bisa aja buat lo di usir dari rumah ini, tapi gue nggak mau karena gue lebih suka nyiksa lo dengan perlahan." jelasnya sambil tertawa dan berlalu begitu saja.

***********

Saat sampai di sekolah Clara langsung ke kelasnya. Suasana kelasnya sama saja setiap dia datang selalu saja teman kelasnya memandang Clara dengan tatapan benci dan yang tidak pernah alpa adalah coretan meja, sudah pasti yang melakukannya itu adalah Helena.

Helena menatap sinis Clara. Clara tidak pernah peduli apapun yang Helena lakukan kepadanya. Clara sama sekali tak bisa melawan apalagi Helena adalah wanita yang begitu kejam. Clara hanya bisa tersenyum di hadapan mereka sembari duduk di bangkunya.

Tidak lama kemudian Pak Raihan masuk dan memberikan materi. Semua siswa terdiam mendengarkan penjelasan yang di lontarkan Pak Raihan.

Bel istrahat berdering semua siswa keluar ke kantin bersama sahabat-sahabat mereka namun tidak dengan Clara. Setiap istrahat dia lebih suka ke perpustakaan dan menyibukkan diri membaca novel di bandingkan ke kantin yang hanya bisa membuatnya terus sakit hati. Tujuannya bukan hanya untuk membaca novel melainkan ingin melihat lelaki yang sudah lama dia kagumi namun hanya bisa dia pendam.

Egois (Clara) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang