23. aqeela belajar naik motor?

247 55 1
                                    

"Jatuh? Ya gapapa asal cogan jangan sampai lepas."

HappyReading:)

____

"Gua harus bisa naik motor san!"

"Lu yakin? 'Kan lu dulu smp pernah jatuh sampe kecebur selokan?"

"Ye lu jangan di inget yang itu dong! Harusnya lu nyemangatin sahabat lu gimana sih!"

"Emang lu dalam rangka apa? Pengen belajar motor kaya gini?"

"Gua kemarin ada acara ngedate sama kak rassya tapi gk jadi, stelah gua telfon kemarin ternyata bang rassya kumpul sama geng's motornya,"

"Terus hubungan sama belajar sepda motor apa?"

"Ya gua mau masuk geng's motornya Kak rassya lah, gua mau setiap menit detik deket terus sama kak rassya,"

"Segitu bucinya lu sama rassya?"

"Iyalah,"

"Emang lu yakin dia suka sama lu?"

Perdebatan kedua sahabat ini tiada habisnya. Hingga ucapan Sandy terakhir membuat Aqeela tertuduk mematung di sepeda scoppy thailand. Aqeela sengaja meminta dibelikan scoppy thailand, memang sepeda motor ini sangat di idam² 'kan oleh aqeela (author juga)

"Harusnya lo semangatin gua dong! Dasar musiman!" Ucap aqeela sembari mengelap keringatnya. Padahal ia belum belajar sudah keringatan saja.

Sandy menjitak pelan kepala aqeela, "Selama ini yang selalu ada sama lo siapa jubaedah?"

Aqeela menunjukan deretan gigi kelincinya, "Makasih selalu ada."

"Udah ah! Ayok tolongin gua! Gua mau gabung jadi anggota geng's motor kak Rassya," pintah aqeela memohon kepada sandy.

"Yaudah, Ayo!" Ucap Sandy pasrah.

"Ini gas! Ini bel! Ini reteng! Ini ---," ujar Sandy memberitahu Aqeela. Namun perkataanya ia potong sendiri saat matanya tertuju kepada---

"Ini bensin lo abis tolol!" Ucap histeris Sandy. "Masa motor baru gaada bensin! Jual aja nih motor buat beli bensin,"

"Kalau beli baru emang gaada bensinya slur? Kirain ada gitu komplit," ucap aqeela sembari menggaruk kepalanya yang gatal ... karna teriknya matahari.

"Gatau dah! Sana beli dulu!" Perintah Sandy frustasi.

"Beli dim---" ucapan Aqeela terhenti saat melihat Sandy sudah berlari jauh dari pandanganya. Mereka kini masih berada dihalaman rumah Aqeela.

"Mau kemana San!" Teriak Aqeela tidak dihiraukan sandy.

______

Setelah menunggu lama, Sandy kembali membawah sebotol bensin dengan nafas yang terenga-enga.

"Waww, Dapet darimana tuh bensin?" Tanya aqeela.

"Tadi gua pipis masukin sini! Puas lo," ucap Sandy geram. Aqeela sudah sangat menguji kesabaranya hari ini.

"Ayo belajar! Keburu gua tinggal pulang nih," pintah Sandy saat sudah mengisi bensin ke tangki sepeda Aqeela.

"Lo niat gk? Kalo lo gk niat nanti gua kecebur jublang!" Ujar aqeela was-was.

"Ikhlas-ikhlas! Ayo buruan naik,"

Aqeela pun belajar sepeda motor dengan Sandy. Jangan salah Sandy gini-gini jago naik sepeda motor sekali belajar langsung ngeh.

Saat dirasa Aqeela bisa sendiri. Sandy menjauh dari aqeela, ia membiarkan aqeela sendiri.

"Wahh gua bisa naikk!" Ucap histeris aqeela kegirangan.

"Siapa juga gurunya? Sandy gaada lawan," saut sandy setengah berteriak.

Brakkk....

"Aqeelaaa!" Teriak sandy menghampiri aqeela.

Sungguh oleng! Makanya kalau kesenengan jalanya juga dilihat aqeela!. Aqeela terjatuh dari mobil saat menghindari anak kecil yang tengah mengambil bola di tengah jalan. Hingga akhirnya aqeela tercebur selokan kedua kalinya. Banyak luka lebam di sekujur tubuhnya.

"Woelahh! Kenapa gua slalu jatuh di selokan? Gaada tempat yang bagus gitu? Atau yang empuk biar gk sakit gini," omel aqeela berusaha berdiri.

"Ya Allah. Sepeda produk luar gapapa 'kan?" Ujar sandy memeriksa seluruh sudut scoppy thailand tersebut.

"Pliss! Kalau punya kelebihan tolol! Dibagi-bagi," sindir aqeela. Membuat sandy mengalihkan pandanganya dan membantu aqeela berdiri.

"Ya 'kan sayangg masih baru mulus lagi! Untung cuman lecet dikit doang," cerocos sandy saat membantu aqeela berdiri.

"Lo gk liat gua yang kotor begini ha? Peri, San. Coba lo ngertiin gua dong," jawab aqeela sensi. Memang sekarang tubuh aqeela penuh dengan darah bercampur air got hitam.

"Lo selama jalan sama Rassya dijajanin apasih? Ko lo jadi cerewat nauzubillah kaya gini!" Sewot sandy.

"Kereco puas lo! Udah ayo anter gua pulang," pintah aqeela yang tak tahan dengan rasa perihnya.

________

"Loh Aqeela kenapa?" Tanya Nadien kaget saat membuka pintu rumahnya.

"Kecebur selokan, Bun." Jawab sandy.

"Lah kok---"

"Tanya di dalam aja ya bun, Aqeela kesakitan nih," ucap aqeela tersenyum manis. Dan diangguki oleh nadien.

"Kamu bersih² dulu deh, Qeel. Biar nanti bunda obatin luka kamu," pintah nadien di angguki oleh Aqeela.

Aqeela segera bergegas ke kamarnya dibantu Sandy. Selesai mengantar Aqeela Sandy turun kembali membantu Nadien yang tengah sibuk di dapur.

"Aqeela kenapa ya, San? Ko tiba-tiba minta dibeliin motor?" Tanya Nadien saat melihat Sandy.

"Em mungkin Aqeela pengen mandiri,Bun." Jawab Sandy-- yang awalnya sudah dilarang Aqeela memberitahu alasan yang really.

"Gitu? Kirain Bunda ada sesuatu gitu." Ujar Nadien membawah minuman ke ruang tamu disusul Sandy yang membawah kotak p3k.

"Bun Aqeela belajar langsung pakai motor bmw aja deh." pintah Aqeela yang menuruni anak tangga.

"Ha? Terus sepeda kamu yang scoppy gimana,Qeel?" Tanya Nadien heran.

"Taruh bengkel bun tadi kayaknya lecet deh!" Jawab Aqeela enteng.

"Emang kamu kenapa sih? Tiba-tiba pengen belajar naik motor?"

"Biar bisa ke sekolah sendiri, Bun. Gk ngerepotin Ayah." Jawab Aqeela teratih-atih melangkah menuju ruang tamu.

"Tapi gak motor laki juga, Qeel." Kali ini Sandy yang berbicara.

"Iya bener kata Sandy, Qeel!" Ucap Nadien menyetujui perkataan Sandy.

"Please!" Kata Aqeela mengepalkan kedua tanganya.

"Duduk dulu deh! Bunda mau obatin luka kamu," pintah Nadien.

"Tapi nanti beli ya?" Tanya Aqeela memastikan. Lalu diangguki oleh Nadien.

"Dasar bucin." Gumam Sandy ikut duduk.

My StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang