19. bella?

271 53 1
                                    

3 hari berlalu, kini bella dan lainya sudah diamankan perihal lagi papa bella sudah sembuh dan diperbolehkan pulang,sayang pulang ke sel bukan rumah.

09:00 wib.

Rassya yang tengah berada disekolah bersama yang lainya pun langsung menuju kantor polisi saat mendengar kabar bella dan lainya sudah ditemukan.

Keisha yang dulu jarang tersenyum,kini ia bisa tersenyum kembali. Ia merasa lega saat mendengar bella sudah ditemukan,mungkin itu bisa mengurangi rasa bersalah keisha kepada rassya.

"Bangsad luu!" Teriak rassya dari ambang pintu membuat semua mata tertuju padanya.

"Dasar jalang! Berani-beraninya lu bunuh kakak gua!" Teriak rassya tepat diwajah bella.

Papa bella langsung bersujud didepan rassya, "Maaf 'kan kesalahan saya,sebenarnya saya yang bunuh kakak kamu!"

"Brengsek!" Ucap rassya menahan amarahnya yang ingin sekali menendang pria paruh baya ini sampai ke amerika.

"Sudah, Sya. Kamu tenang!" Pintah papa rassya.

"Gabisa! Dia yang udah bikin kak risa meninggal!"

"Itu semua takdir, Sya!" Ucap bella yang semakin membuat rassya murka.

"Kalau bokap lu gk bunuh kakak gua! Kak risa bakal masih hidup tolol!" Murka rassya menampar pipi bella.

"Rassya!" Teriak semua orang didalam ruangan itu.

"Jangan beraninya sama cewek lu!" Ujar rendy mendekat ke rassya. Ia juga menjadi tersangka karna membantu pembunuhan berencana ini, sedangkan saskia,ratu dan mia hanya terdiam kikuk diduduknya.

Tanpa ba-bi-bu rassya langsung memukul rendy, ia melontarkan semua amarahnya ke rendy.

Rendy juga tak mau diam, ia juga memukul rassya dengan kuat, hingga terjadilah aksi gebuk-gebukan:)

"Sudah!" Tegas pk polisi,membuat mereka berdua  tak melanjutkan aksinya.

"Lebih baik saudara rassya kembali sekolah," pintah polisi.

"Iya,Nak. Kalian kembali ke sekolah saja! Biar papa yang urus semua!" Ucap papa rassya diangguki rey,keisha,aqeela dan sandy.

"Rassya mau orang-orang ini membusuk dipenjara!" Tegas rassya menatap tajam rendy dan bella. Papanya hanya mengangguk.

Kini mereka berlima keluar dari kantor polisi tersebut.

"Tenang, Sya!" Ucap rey menepuk bahu rassya.

Rassya menatap aqeela yang terus menunduk, "Kenapa,Qeel?"

"Enggak,Kak." Jawab aqeela terus menunduk.

"Mau balik sekolah atau enggak?" Tanya rey.

"Gausah, gua mau pergi dulu sama aqeela." Balas rassya menaiki motornya.

"Lah terus gua gimana dong?" Ujar sandy tak trima.

"Kan ada abang rey," ucap rey tersenyum manis ke arah sandy.

"Ayo,Qeel naik!" Pintah rassya.

Aqeela memberanikan diri menatap mata rassya, "Kemana kak?"

"Naik,aja!"  Aqeelapun menurut ia langsung mengaitkan helm ke kepalanya dan naik ke motor rassya.

"Duluan," pamit rassya diangguki temanya.

"Hati-hati," teriak rey kepada rassya yang semakin tak terlihat.

Rey beralih menatap keisha yang sembari tadi hanya berdiam diri, "Diem-diem baee, mikirin utang lu?" Tegur rey merangkul bahu keisha.

"Enggak,ngadi-ngadi lu!" Balas keisha.

My StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang