08.
Jeongwoo berlari tergesa - gesa. pada saat ditengah lapangan kebetulan ada Haruto dan anak - anak basket yang lain yang sedang melakukan permainan. hari ini Haruto sedang mengalami mood yang sangat buruk. sehingga ia tidak mau berbicara dengan siapapun dan tidak mau diganggu siapapun.
Dia akan melakukan apapun semaunya.
lemparan Haruto meleset, bola basket yang tadi ia lempar melenceng ke arah Jeongwoo. dan pada akhirnya Jeongwoo oleng, kepalanya terbentur tembok yang tajam. sehingga dahinya sedikit sobek dan mengeluarkan banyak darah.
"What are you doing? until you don't see a basketball at you?" kata Haruto. semua pemain basket langsung mengerubungi Jeongwoo. "Harusnya lo. kenapa lo lempar bolanya kearah Jeongwoo?" tanya siswa dengan nada hm sedikit menyolot. bernama Park Sunghoon. siswa yang berprestasi tinggi dan juga anggota osis.
Tangan Sunghoon kini beralih untuk menggendong Jeongwoo yang tengah menutup lukanya dengan tanganya sendiri. namun pergerakan Sunghoon terhenti, "Udah - udah. biar gue yang nganter dia ke UKS. lagian gue yang bikin dia kaya gini." kata Haruto.
Lalu Sunghoon mundur 2 langkah, dan Haruto maju untuk menggendong Jeongwoo, brydal style. baju putih Jeongwoo kini berubah menjadi semu merah karena darah. seragam basket Haruto juga yang tadinya putih bersih kini tercetak merah - merah darah.
"Sakit?" tanya Haruto, kini Haruto berjalan sambil menggendong Jeongwoo yang tengah menutupi luka didahinya. Jeongwoo mengangguk, "Tangan lo pegangan keleher gue. lukanya jangan ditutup malah makin perih. mending lo ngehadap ke dada gue. kalo lo sekiranya malu diliat orang - orang." kata Haruto.
Jeongwoo menurut saja apa kata Haruto, saat ini yang dia rasakan hanya pening dan sakit. UKS terletak di lantai dua. jadinya Haruto dan Jeongwoo benar - benar menjadi pusat perhatian saat melewati kelas - kelas yang lain.
"Minggir - minggir bego. ada orang sakit nih woy! jangan dijalan ngapa bangsat!" Haruto berteriak sambil mengumpat ketika ada sekerumunan murid yang menghalangi jalanya. Para murid itu langsung menepi dan memberikan jalan pada Haruto.
Banyak yang tidak suka melihat itu. terutama fans fanaticsnya Haruto. mereka berbicara seolah Jeongwoo paling terpojok. seperti, 'Ih apaansi jeingwoo caper.' - 'Seragam basketnya Haruto jadi merah gegara dara dia tuh!'
Dan ada juga yang netral, tidak percaya dan senang. tidak percaya ya karena Haruto itu tidak pernah melakukan seperti ini pada orang - orang terutama perempuan. dulu - dulu itu Haruto orangnya terkesan frontal, tidak perduli dengan apapun, dan selalu membuat ulah.
Tapi heranya, kenapa hampir semua siswi yang sekolah disini sungguh tergila - gila padanya?
-
Haruto membaringkan Jeongwoo diranjang UKS. dia lalu mengambil kotak p3k yang berada dilaci. dan mengambil air hangat untuk mencuci dahi Jeongwoo yang penuh dengan darah. dan Haruto segera mengambil kapas, antiseptik, alkohol serta hansaplast bermotif dinosaurus biru.
Setelah itu Haruto meneteskan Antiseptik dan Alkohol keatas kapas dan mengoleskan pada dahi Jeongwoo. "Lagian, mau kemana sih lo. mana lari - larian tadi." omel Haruto. "Gue mau keruang guru." jawab Jeongwoo.
Perih itu yang sekarang Jeongwoo rasakan, rasa perihnya tidak bisa ditahan. akhirnya air matanya menetes. "Jangan nangis woo. gue tau ini perih. gue bakalan pelan - pelan deh. maafin gue ya." kata Haruto sambil menghapus air mata yang berada dipipi Jeongwoo. Really, Haruto is really soft towards Jeongwoo.
Haruto kembali melanjutkan acara mengobati luka Jeongwoo, setelah semuanya selesai Haruto menempelkan hansaplast kedahi Jeongwoo. "Lo itu kenapa sih?" tanya Jeongwoo tiba - tiba.
Haruto yang baru saja merapihkan kotak p3k langsung menatap Jeongwoo. "Kenapa gimana?" tanya Haruto. "Tadi pagi sikap lo dingin, kasar, terus lo ngelempar bola basket ke kepala gue." kata Jeongwoo kesal.
"Lo mau tau tadi pagi gue kaya gitu?" Jeongwoo terdiam, itu artinya dia ingin tau kenapa Haruto bersikap kasar kepadanya. "Keluarga gue nggak kaya keluarga lo." kata Haruto. Jeongwoo tau betul apa maksud dari perkataan Haruto tadi.
"Gue sering ditinggal dari kecil sama kedua orang tua gue. gue diurus sama orang asing yang sebenernya gue pengen diurus sama kedua orang tua gue. keluarga gue beda sama keluarga pada umumnya. setiap masalah pasti ujungnya kekerasan. suara tamparan pipi pasti kedenger setiap hari." Haruto mengelap air mata yag berada dipipinnya.
"I'm sick. heart, taste, brain, physical pain. Park Jeongwoo." Air mata Haruto sudah tidak terbendung. Jeongwoo yang prihatin melihat keadaan Haruto langsung berinisiatif untuk memeluk Haruto. kini Haruto menangis didada Jeongwoo. tangan kanannya ia gunakan untuk mengusap pelan kepala Haruto.
"I'm sorry Haruu. I don't know what your problem is. I just sulked with you. it turns out that you also have the lowest side in your life. Watanabe Haruto." Air Mata Jeongwoo kini turun. hatinya sesak ketika mendengar perkataan Haruto.
"if you have a problem, tell me. don't bury it. and don't take your anger out on people who don't know your problem. yes I understand you are easily bad mood. but at least you can control your modesty and anger. Come here to me, who knows I can help you. Haruto." Jeongwoo melanjutkan kata - katanya.
Haruto melepaskan pelukanya dari Jeongwoo. "Thank you, Park Jeongwoo. because you want to listen to my heart's content." kata Haruto. "Sama - sama." jawab Jeongwoo. "Seragam lo darah semua. bentar lo tunggu disini." kata Haruto setelah itu dia pergi meninggalkan Jeongwoo.
Selang beberapa waktu, Haruto kembali dengan menenteng jaketnya, "Ini buat lo. lo pake, gue kan ada hoodie." kata Haruto sambil memberikan jacketnya pada Jeongwoo. Tangan Jeongwoo terulur untuk menerima jaket dari Haruto. lalu ia memakaikanya untuk menutupi seragam yang berlumuran darah.
Jeongwoo beranjak dari ranjangnya, lalu ia menyamakan posisi dengan yang lebih tua. mendekatkan bibir cherry pink ke pipi tirus milik Haruto dan, chup. Jeongwoo mencium sekilas pipi Haruto. Lelaki manis itu tersenyum pada Haruto lalu, "Thank you so much. Watanabe!" setelah itu Jeongwoo berlari dan pergi meninggalkan Haruto yang sedang membeku karena ulahnya.
Tak lama setelah itu ada sesuatu benda cair berwarna merah keluar dari hidung Haruto. ya benar, itu benda yang keluar kemarin sore. Haruto Mimisan, lagi. "bitch! gue mimisan lagi!"
-
Park Sunghoon
-
Aku ngetik apa hey 😭
aku yang ngetik. aku yang baper 😭
sepertinya mulai muncul orang ketiga ya.just kidding wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
i. fvck.haru! ㅡ rujeongwoo ✓
Romanceberawal dari haruto yang ketauan nonton film ketawa.