17.
Setelah makan siang tadi, kini Jeongwoo dan Haruto sedang duduk dikursi lebar yang terbuat dari bambu. "Lo mau renang nggak?" tawar Jeongwoo. Haruto menoleh kearah Jeongwoo. "Boleh, gue juga pengen mandi." jawab Haruto.
Setelah itu mereka berdua bersiap untuk menuju sungai. sungainya berbeda dari yang pertama mereka kunjungi. sungai kali ini khusus untuk orang - orang mencuci pakaian dan mandi saja.
Haruto meminjam celana pendek milik Kakek Jeongwoo. atasnya dia tidak memakai sehelai benang apapun. tubuh putih dan bidang kotak - kotaknya kini terekspos bebas. jangan ditanya waktu mereka berdua melewati rumah penduduk. yang pastinya, yaa begitu lah.
Byur, Haruto kini menceburkan dirinya kedalam Sungai. sedangkan Jeongwoo menunggu ditepi sungai. Haruto memunculkan kepalanya setelah tadi meloncat, "Lo nggak mau woo? disini seger banget asli." kata Haruto sambil menyisir rambutnya kebelakang, dirasa rambut didahinya menganggu pengelihatanya.
"Nggak, gue ga bisa berenang." jawab Jeongwoo. "Dih, masa sih. lo kan tinggal disini udah lama, masa nggak bisa renang?" tanya Haruto. "Gue trauma waktu itu diceburin sama temen waktu kecil gue. gue kelelep." balas Jeongwoo.
Haruto kini bangkit dari kegiatan berendamnya. kini dia menghampiri Jeongwoo. dia menarik tangan Jeongwoo untuk meloncat kedalam sungai. "Harutok! nggak mau anjir!" kata Jeongwoo. ya, tenaga Haruto dan Jeongwoo itu kan lebih kuat tenaga Haruto. akhirnya Jeongwoo pun tercebur dalam sungai. untung saja Jeongwoo mengganti pakaianya.
Haruto menyusul, digendongnya Jeongwoo dalam posisi mereka yang masih diarea sungai. tangan Jeongwoo kini melingkar pada leher Haruto. dia menghirup oksigen banyak - banyak, sebab sesak dibagian dadanya. "Lo nggak papa woo?" tanya Haruto.
Tangan kanan Jeongwoo kini beralih untuk memukul bahu Haruto. "Nggak papa pala lo berbi. sesek Harutok!" kata Jeongwoo. Haruto terkekeh pelan, "Sekarang kan lo udah gue gendong. nggak mungkin tenggelem lagi." kata Haruto.
Haruto menggendong Jeongwoo dengan gaya koala. sehingga jarak dari kedua wajah mereka cukup dekat. dan disaat itu tak sengaja manik mata keduanya bertemu. sehingga muncul detakan jantung yang cukup keras.
"Gue lepas ya woo?" tanya Haruto. Jeongwoo mengeratkan pegangan tanganya pada leher Haruto, ia takut tenggelam. "J-jangan! gue takut!" pekiknya.
Setelah berendam cukup lama akhirnya Haruto memutuskan untuk keluar dari dasar sungai. "Gue gendong sampe rumah ya?" tanya Haruto. Jeongwoo melotot kaget, enak aja Haruto mau menggendongnya sampai Rumah. dikira drama cinta ditv tv apa.
"Nggak mau. malu bego." kata Jeongwoo. "Lo punya malu woo?" tanya Haruto. "Iya lah, gue punya malu emangnya lo." kata Jeongwoo sambil meninggalkan Haruto.
-
Haruto sudah rapih dengan menggunakan pakaianya tadi. dia sudah mandi. sedangkan Jeongwoo masih dalam keadaan basah kuyup dengan kaus putih polos yang menembus tubuh sucinya. "Apa lo? gausah liat - liat. minggir! gue mau mandi!" kata Jeongwoo sambil melewati Haruto begitu saja.
Pikiran Haruto berjalan sangat lancar ketika ia menangkap sosok bayangan Jeongwoo yang basah kuyup dan kulit tubuhnya terekspos bebas. Haruto berfikiran kotor. Haruto menampar pelan pipinya, "Sadar to, sadar. nanti ada saatnya kalo lo udah sah ama dia." kata Haruto.
Seharian Haruto dan Jeongwoo menghabiskan waktu diincheon. Haruto sangat senang karena dia bisa menikmati suasana yang belum pernah ia rasakan sejak kecil bonusnya dia menghabiskan waktu dengan Jeongwoo. namun tidak untuk Jeongwoo.
Jeongwoo merasa kurang senang, ia ingin berlama - lama diincheon. rasa rindunya pada masa kecilnya lebih besar.
"Lo nggak usah sedih woo. ntar lo bisa kesini lagi, terus nginep." kata Haruto pada Jeongwoo. mereka sekarang dalam perjalanan pulang. setelah berpamitan pada kakek dan neneknya Jeongwoo. "Ntar kapan? gue pasti sibuk sama sekolah terus ngejar cita - cita." jawab Jeongwoo.
"Kalo lo udah jadi istri sah gue. ntar kita honnymoon di incheon." balas Haruto.
Selanjutnya dia mendapat cubitan kecil dari Jeongwoo. entah kenapa Jeongwoo merasa jika Haruto itu berubah. dari awal pertemuan mereka dikelas Haruto, Jeongwoo pikir Haruto itu dingin, tidak perduli dengan apapun dan juga kasar.
Namun setelah sekian lama mengapa Haruto sangat berbeda? sifat dingin dan kasar kini berubah menjadi sifat manja, menyebalkan, dan juga soft. ya mungkin saja Haruto masih menjadi Haruto yang dulu. sifat manja, menyebalkan dan soft itu hanya didapat oleh Jeongwoo.
Karena, Pemuda bermarga Watanabe itu benar - benar sudah jatuh pada pesona lelaki manis bernama Park Jeongwoo.
-
Setelah perjalanan cukup lama akhirnya Haruto dan Jeongwoo sudah sampai kembali diseoul. jam menunjukan pukul 11.04 malam. "Uhm, makasih ya lo mau nemenin gue." kata Jeongwoo sambil memberikan helm kepada Haruto.
"Sure, what's not for my princess?"
Haruto kini mendapat cubitan lagi dari Jeongwoo, "Princess pala lo berbi!" kesal Jeongwoo. Haruto terkekeh melihat perilaku dari lelaki manis dihadapanya ini. kini dia beralih untuk berdiri dan menghadap kearah Jeongwoo.
Wajahnya mendekat ke wajah Jeongwoo. dan akhirnya bibir mereka bertemu. Jeongwoo yang tadinya ingin memukul kepala Haruto menjadi gagal. tengkuknya sudah ditarik. kini keduanya memejamkan matanya. Haruto mengambil tiga lumatan kecil setelah itu ia melepaskan pagutanya.
"Buat balesanya. jaga bibir ini buat gue ya, sampai gue sah jadi suami lo." ucap Haruto sambil menatap sendu manik milik Jeongwoo.
Selanjutnya Jeongwoo berlari menuju rumahnya dengan keadaan pipi yang memerah. sedangkan si pencuri first kiss terkekeh melihat Jeongwoo. setelah Jeongwoo menghilang dari tatapanya, Haruto bergumam.
"Itu first kiss gue. I love you because you are the person I love the most after my family and friends. Park Jeongwoo."
-
KAMU SEDANG MEMBACA
i. fvck.haru! ㅡ rujeongwoo ✓
Romanceberawal dari haruto yang ketauan nonton film ketawa.