35.
Dua bulan kemudian. . .
"Gimana ujianya?" Tanya Haruto pada Jeongwoo. keduanya sedang didalam kelas Jeongwoo. kaki Jeongwoo sudah mulai normal, dia bisa berjalan tanpa harus dipegang Haruto.
Jeongwoo mengangguk, "Baik, Sendirinya? gimana? nilainya ada yang jelek ga?" Tanya Jeongwoo. Haruto menggaruk tengkuknya tidak gatal, dengan senyum cengengesan yang membuat Jeongwoo melotot.
"Ada, yang jelek satu hehe."
"Tuh 'kan! Makanya belajar, ini ujian kelulusan kamu Haru. ntar kalo nilainya jelek nggak kuliah kan sayang cita - cita kamu." Ujar Jeongwoo,
Haruto kini bergelayutan ditangan Jeongwoo, "Iya - iyaa, maafin aku. nggak jelek jelek amat sih, nggak dibawah kkm juga."
Jeongwoo menghela nafasnya, "Ya, walaupun gitu kan nilai penting. besok 'kan kelulusan kamu." Kata Jeongwooo. "Iya - iyaa, i'm sorry."
Dua minggu kemarin mereka berdua tidak bertemu sama sekali, itu hanya kemauan Jeongwoo. karena Jeongwoo ingin Haruto dan dirinya fokus untuk menghadapi ujian.
Dan, Jeongwoo tidak tau saja ketika Haruto meraung menangis dikamarnya ketika dua minggu penuh tidak bertemu dengan Jeongwoo. bertemu disekolah pun kadang cuma saling lirik. ya, Haruto memang terbilang bucin tingkat is dead. baru saja dua minggu. belum 2 tahun mendatang.
-
Hari kelulusan,
"Watanabe Haruto-" Haruto tersentak ketika namanya dipanggil oleh wali kelasnya. perasaan gugup, takut, cemas itu bercampur aduk. Nyonya Watanabe kedepan untuk mengambil raport milik Haruto.
Haruto menggaruk kulit kepalanya, bukan-bukan karena gatal. dia sangat cemas ketika Ibunya kembali dan mengambil posisi duduk disampingnya, betapa terkejutnya dirinya ketika melihat beberapa lembaran itu. dia mendapatkan posisi ranking 2.
Dia benar - benar senang, dia harus menunjukanya kepada Jeongwoo.
-
"Haruu, aku naik kelas 12.1!" Jeongwoo berlari lalu meloncat pada gendongan Haruto. "Wow! calm down, babe." untung saja Haruto sigap, jadi Jeongwoo tidak tersungkur kebawah.
Tolong beri tau mereka, jika mereka sedang dalam area sekolah. tadi semua siswa - siswi sesudah pembagian raport langsung diperintahkan untuk mengumpul dalam lapangan sebentar.
"Dapet Ranking nggak?" Masih dengan posisi yang sama, "Dapeet! aku Ranking 1" Jawab Jeongwoo.
"Yah, aku kalah lagi deh." Gumam Haruto.
"Emang Haru Ranking berapaa?"
"Dua," Jawab Haruto.
"Itu juga udah lumayan, jangan patah semangat! Haru pasti bisa!"
Haruto menurunkan tubuh sintal kekasihnya, "Iyaa, aku bakalan lebih semangat lagii." Ucap Haruto, senyuman keduanya merekah.
"Wes, lo pada berdua aja." Kata Doyoung tiba - tiba. kehadiran Doyoung dikuti oleh Junkyu, Yoonbin, Jaehyuk dan keempat sahabat Jeongwoo.
"Nilai gue jadi tinggi semenjak ada guru les private." Kata Doyoung tiba - tiba, "Guru les? lo nyewa guru les dob?" Tanya Jaehyuk.
"Nggak lah, gue diajarin sama Yedam." Kata Doyoung sambil merangkul Yedam,
"Loh? Yedam bisa pelajaran kelas 12?" Tanya Mashiho, Yedam mengangguk. "Aku suka minjem buku - buku Kak Chan. jadinya bisa deh." Jawab Yedam.
"Harusnya lo minjem bukunya Junkyu, dob-eh tapi kan Junkyu sama beletnya kaya lo." Kata Jaehyuk, Lalu Asahi menampar pelan mulut Jaehyuk. "Hush, Jamet. ngomongnya suka bener." Kata Asahi.
"Sialan." Kata Junkyu dan Doyoung
"Cie barengan, incest aja incest. Yedam sama Mashiho jadi uke gue." Kata Jihoon.
"Jangan ngadi - ngadi lo." Ancam Junkyu.
"Yedam mana mau sama uke galak kaya lo." Kata Doyoung
"Sialan, Kim's brother ini."
"Sabi lah, abis ini kita ke cafe. buat ngerayain." Usul Yoonbin, "Oke," Kata Haruto. semuanya mengangguk.
Setelah itu sibuk dengan kekasih masing - masing. memang difinsi bucin tolol.
Haruto tersenyum, dia menatap Jeongwoo dengan mata sendunya. tangan kiri Jeongwoo ia genggam dengan erat. lalu mengecup pucuk kepala sang submissive.
"Ayo berjuang, tinggal sendikit lagi." Ucap Haruto,
Jeongwoo membalas senyuman Haruto, dan dia mengangguk. "Yes, I love you. watanabe."
"I love you too. park."
-
2 chapter lagi, end ya 😀
mmm diganti jadi rujeongwoo, gpp?
KAMU SEDANG MEMBACA
i. fvck.haru! ㅡ rujeongwoo ✓
Romanceberawal dari haruto yang ketauan nonton film ketawa.