Pagi yang indah menyambut untuk hari yang baru. Tapi sepertinya pagi yang indah ini tidak terlalu terasa indah bagi salah satu siswi.Seorang siswi dengan rambut di kucir atas secara asal berjalan menunduk menyusuri koridor kelasnya, kaca mata bulat yang di kenakan hampir saja terjatuh saking rendahnya dia menunduk. Dengan mencengkeram erat slempang tali tas punggungnya dia berjalan cepat menghindari tatapan maut dari siswa-siswi lainnya yang seakan ingin menelannya hidup-hidup.
Sesampainya di kelas dia pun duduk di kursi terdepan, tetap menunduk tak berani sedikitpun mengangkat kepalanya.
Huft..
Dulu semuanya tidak seperti ini. Seminggu yang lalu semuanya masih biasa saja. Dulu dia hanya seorang siswi kutu buku yang kehadirannya tak dianggap bahkan mungkin mereka tidak peduli dengan dirinya.
Meski kutu buku tetapi sebenarnya dia tidaklah jelek, hanya saja kecantikannya tertutupi dengan kaca mata bulat tebalnya. Namun semua berubah...
Semua berubah saat siswa terpopuler di sekolah itu tiba-tiba menariknya ke tengah lapangan basket. Menggenggam erat kedua tangannya yang tentu saja pada saat itu penuh dengan keringat.
Tak pernah dia sangka jika hari itu seorang Tzuyu -si prince nya SMA Hanlim menyatakan cinta padanya dan juga meminta dirinya untuk menjadi kekasihnya. Gadis ini tak bisa banyak berbuat, banyak siswa lain yang menyorakinya membuat kepalanya mengangguk ragu menerima pernyataan cinta yang mendadak itu.
"Gadis gak tau diri..."
"Menjijikkan, mukanya pengen aku cakar."
"Apa yang Tzuyu liat dari anak cupu kek gitu sih."
"Dia gak pantes buat Tzuyu, aku gak terima!"
Huft....
Gadis ini memejamkan rapat kedua matanya, ucapan-ucapan seperti itu kini mulai menjadi makanan sehari-harinya. Tapi dia sadar jika semua yang mereka ucapkan tidaklah salah.
"Selamat pagi Sayang..."
Kepala gadis ini mendongak begitu mendengar suara yang memanggilnya, terlihat Tzuyu sudah berdiri di depannya dengan menampilkan senyum manisnya.
"Mikirin apa? Aku panggilin dari tadi kenapa gak nyaut?" tambah Tzuyu, menarik kursi lalu diletakkan di samping kekasihnya.
Yang bisa dilakukan gadis ini hanya menggeleng dan tersenyum simpul, membuat Tzuyu menghela nafasnya panjang.
"Pasti ada yang buat kamu gak nyaman ya?" nada Tzuyu mulai meninggi, dia hendak berdiri dari kursinya tetapi langsung ditahan oleh gadis tadi.
"Gak Tzuyu."
"Ck, mereka selalu ganggu kamu. Aku gak bisa diem terus kayak gini. Biar aku kasih pelajaran ke mereka semua karena udah berani ganggu kekasihku!”
"Jangan, gak perlu. Aku gak papa, Tzuyu." tahannya berusaha menenangkan, dia tahu betul jika Tzuyu pasti akan mengamuk. Dia tidak ingin Tzuyu terlibat masalah hanya karena dirinya.
Tzuyu tersenyum kembali, tangannya terangkat untuk mengacak rambut kekasihnya dengan gemas.
"Yaudah kalo gitu aku balik ke kelasku dulu ya, sampai jumpa Sana."
Sana mengangguk lalu membalas lambaian tangan dari Tzuyu, senyum gadis ini hilang begitu Tzuyu keluar dari ruang kelasnya. Kembali lagi Sana harus mendengar ucapan pedas dari teman sekelasnya.
....
"Arkkk!"
Pekikan kaget keluar dari bibir Sana saat dirinya di tarik seseorang.
![](https://img.wattpad.com/cover/254702761-288-k112514.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
So Bad - satzu (END)
FanfictionDunia ini di penuhi oleh orang jahat. Apa salahku? aku hanya ingin bahagia. Apa kebahagianku itu mengganggu mereka? -SN