chap 5. begini akhirnya

998 147 33
                                    

Kali ini Tzuyu memberanikan diri mendatangi rumah Sana, dia memandang ragu pada gerbang tinggi yang terkunci gembok rapat itu. Dengan mengumpulkan segala keberaniannya ia pun keluar dari mobil kemudian menuju kesana.

Saat hendak membunyikan bel yang ada disana, tiba-tiba Tzuyu di kejutkan dengan seseorang yang menepuk bahu belakangnya.

"Siapa ya..."

"Eh eumm hai.." balas Tzuyu kikuk.

"Aku Mina, aku tinggal disebelah rumah ini. Aku baru saja mau masuk kedalam rumah tapi aku melihatmu seperti ada yang aneh denganmu. Wajahmu asing, kamu gak tinggal disekitar sini kan? Apa kamu mencari seseorang disini?"

"Ahhh umm... ya sebenarnya.. ak-aku cari Sana?"

Ekspresi Mina langsung berubah. "Mencari Sana? Astaga, apa kamu pria itu?" tanya gadis tersebut menatap tajam kearah Tzuyu.

Pria itu mengerutkan keningnya, tak lama dia menunduk saat paham apa maksud dari gadis didepannya ini.

"Cihh ternyata benar ya, itu pasti kamu! Trus mau apa lagi kamu kesini? Kamu mau sakiti Sana lagi?"

"Ak-aku hanya pengen mencari Sana, aku perlu bicara dengannya."

"Ck apalagi yang mau kamu bicarakan, apa tidak puas kamu perlakuin Sana kayak gitu hah!"

"Sebenarnya kamu siapa! Kenapa melarangku bertemu Sana huh? Urus lah urusanmu sendiri."

"Kamu pikir aku gak tau apa yang usah terjadi? Sana adalah temanku, mungkin cuman aku doang yang jadi temannya. Aku melihat dia pulang dalam keadaan menangis, dia menceritakan semuanya padaku. Aku gak menyangka ada laki-laki yang tega berbuat kayak gitu ke dia. SEBENERNYA SALAH SANA PADAMU APA HAH!" Mina sudah terlanjur tersulut emosinya.

Tzuyu menunduk dalam dalam, ia tahu perbuatannya pada Sana memang sudah keterlaluan tetapi ia juga tidak sanggup hidup terus diliputi dengan rasa bersalah seperti ini. Maka dari itu ia ingin meminta maaf.

"A-aku mengaku salah.. makanya aku datang untuk minta maaf." sesalnya.

"Minta maaf? Cihh terlambat. Kamu udah buat aku kehilangan Sana." ucap Mina membuat Tzuyu mendongak cepat, terlihat gadis itu sudah berurai air mata.

Tzuyu benar benar di buat berpikir. Apa maksudnya ia kehilangan Sana? Memang Sana kemana? Apa yang terjadi pada Sana?

"A-apa yang udah terjadi pada Sana? Kemana dia?" tanya Tzuyu mencengkeram kedua bahu gadis itu dengan kuat.

"Lepaskan tangan kotormu dari ku!" Mina menepis kasar kedua tangan Tzuyu. Telunjuknya mengacung tepat di depan wajah Tzuyu. "Kamu gak perlu tau Sana dimana, yang jelas sekarang Sana menderita karena ulahmu. Pergilah dan hidup dalam penyesalanmu seumur hidup."

Setelah mengatakan itu Mina langsung hendak pergi namun Tzuyu menahan lengan gadis itu terlebih dahulu. Tanpa ragu Tzuyu menjatuhkan kedua lututnya di hadapan si gadis sambil menangkupkan kedua tangannya memohon.

"Tolong, beritau aku kemana Sana? Aku beneran nyesel dan mau minta maaf padanya. Tolong aku kali ini aja, kumohon." mohon Tzuyu bersungguh sungguh.

Mina menghela nafasnya panjang, yang dia tangkap dari wajah pria ini adalah raut penyesalan yang tulus. Jika sudah begini emosi dan kekesalannya pada Tzuyu seolah menghilang berganti menjadi iba. Bukan karena Tzuyu pria yang pintar merayu atau bermulut manis, namun kali ini dia benar-benar serius pada ucapannya.

"Tolong beritahu aku, aku berjanji gak bakal sakitin dia lagi. Biarkan aku meminta maaf pada Sana, tolong beritahu aku dimana Sana berada."

"Huft... aku juga sebenarnya gak tau Sana ada dimana. Seminggu yang lalu aku lihat ayah Sana gendong dia dalam keadaan gak sadarkan diri, mungkin mereka bawa dia ke rumah sakit. Tapi ternyata setelah itu aku sama sekali gak lihat Sana maupun orang tuanya lagi. Mereka kayak hilang gak tau kemana. Rumah mereka gak pernah kelihatan orang sama sekali, mereka seperti pindah."

So Bad - satzu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang