chap 4. lepas topeng

1K 133 33
                                    


Happy reading 🔞

.

.

.

.

"Arrkhh.."

Kuku kuku panjang itu mencengkram kuat bahu belakang polos Tzuyu. Pria itu tak peduli dengan tindakan Sana yang tengah berusaha mengalihkan rasa sakitnya. Tujuan utamanya hanya kenikmatan.

"T-tzuhh..."

Sedikit demi sedikit Tzuyu menjejalkan masuk miliknya. Itu cukup membuatnya kerepotan karena sempitnya kewanitaan gadis ini yang sedang ia renggut kehormatannya.

"Tz-tzuhh sa-sakithh shhh..."

"Hemm..."

"Pe.. pelan-pelanhhh Tzuhh..."

Sana menggigit bibir bawahnya menahan tangis, rasanya benar benar sakit seolah ia tengah di kuliti hidup hidup. Makin bertambah sakit saat Tzuyu dengan tak sabarnya menyentakkan kasar sampai benda keras itu tertaman sepenuhnya.

"Arkhh hiks... sa-sakit sekalih... hikkss.."

Telinga Tzuyu serasa panas mendengar rengekan Sana yang terlalu banyak. Dia ingin memberikan Sana kenikmatan namun Tzuyu tak suka bila gadis di bawah kungkungannya ini saat ia beri kenikmatan malah sambil menangis.

Tzuyu menurunkan wajahnya, mencumbu lembut bibir Sana untuk mengalihkan rasa sakit gadis ini. Dan nampaknya itu cukup berhasil, Sana membalas cumbuannya dan mengalungkan kedua tangannya di belakang leher Tzuyu.

Merasa Sana sudah agak tenang maka Tzuyu mulai menggerakkan miliknya dengan amat pelan. Meski Sana masih merengek sambil menangis namun setidaknya itu tertahan karena cumbuan panas tersebut.

"Ahhh..."



.



Sepasang kekasih ini saling berpelukan dibalik selimut yang menutup tubuh polos keduanya, si gadis- ah maksudnya si wanita itu membuka matanya terlebih dahulu. Mendapati wajah damai sang kekasih yang masih betah terlelap mungkin karena kelelahan setelah kegiatan panas keduanya tadi siang.

Diliriknya jam yang berada di atas nakas. Mata Sana membulat sempurna, sudah hampir jam 7 malam dan mungkin saja kedua orang tuanya sudah menunggu kepulangannya sekarang.

Drttt drttt drttt....

Bunyi getaran ponsel di atas meja menyita perhatiannya, dengan memberanikan diri dia meraih ponsel tersebut karena takut jika ada hal penting yang ingin disampaikan.

Tetapi alisnya sedikit terangkat saat melihat nama yang tertera disana dia kenali, itu adalah salah satu teman Tzuyu di sekolah. Tak lama panggilan itu terputus, kemudian ada satu chat yang juga dari nama yang sama.

Tak sengaja Sana menggeser layarnya membuat pesan itu terbuka, mata Sana melebar begitu membaca pesan tersebut.

Dahyun

So Bad - satzu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang