Happy reading...
.
.
.
Dua anak kecil berseragam sekolah itu terlihat saling berdebat. Mulut kecil mereka bergerak aktif saat beradu argument.
"Aku tidak bohong, mamaku beneran udah dateng. Kalo tidak percaya kamu harus datang ke rumahku."
"Halah kamu terus mengarang cerita, kamu itu tidak punya mama sudah jangan berbohong terus."
"Ih kamu mau ku hajar ya!"
Kepalan tangan sudah di siapkan oleh Minho, dia tidak tahan lagi dengan teman sekelasnya ini yang menyebut dirinya sebagai pembohong.
"Minho."
Panggilan itu membuat niat menyakitinya hilang, dia menoleh kearah sumber suara. Senyumnya cerah tercipta setelah melihat siapa yang barusan memanggilnya.
"Mama!" seru Minho lalu berlari kearah Sana yang sudah menunggunya.
Anak yang bersama Minho tadi hanya menatap tak percaya, ia ikut melangkah mendekati teman sekelasnya itu. Minho melepaskan pelukannya dari Sana, dia melirik malas kearah temannya kembali.
"Kamu lihat kan Hyunjin, aku tidak bohong. Mamaku sudah pulang dan sekarang aku punya mama seperti kamu."
Anak bernama Hyunjin itu hanya bisa mengangguk dengan pelan, ia masih terus menatap kagum kepada mama teman sekelasnya itu.
"Wah Minho, mamamu cantik sekali." Ucap Hyunjin membuat Minho terkekeh lalu memegang erat tangan mamanya.
"Yaiyalah ini kan mamanya Minho, pasti cantik."
"Apa mamamu seorang artis? Dia seperti peri-peri yang ada di televisi."
"Iya Mamaku memang peri, setiap malam hari sayapnya akan muncul di belakang."
"Wah benarkah? Bisa ku lihat sayap mamamu?" Hyunjin bertepuk tangan sangat antusias.
"Tidak boleh! Cuman aku saja yang bisa lihat sayap Mamaku."
"Ah Minho pelit, ayolah sebentar saja. Ayo Minho minta mamamu tunjukan sayapnya. Sebentar saja ya."
"Tidak!"
Hyunjin terus merengek memegangi tangan Minho. "Bibi Peri, ayo unjukan padaku satu kali saja. Ayolah ayolah..." pinta Hyunjin kali ini kepada Sana.
"Kubilang tidak boleh!" sahut Minho kembali.
Sana hanya geleng-geleng kepala mendengar ucapan anak-anak ini yang begitu menggemaskan. Astaga, dia benar-benar menyukai segala tingkah polah polos anak-anak.
"Mama ayo kita pulang." Ajak Minho
"Ayo Sayang."
"Tapi Minho, aku belum lihat-" ucapan Hyunjin terpotong begitu saja setelah Minho meletakkan telunjuknya di depan mulut cerewet Hyunjin.
"Maaf Hyunjin, tapi aturannya Mamiku gak boleh memperlihatkan sayapnya pada orang lain selain aku dan Papiku. Kalo itu terjadi nanti Mamaku akan di marahi oleh Papa Peri."
"Papa Peri? Siapa itu?"
"Ya papanya para peri, ah sudahlah kamu gak bakal paham. Kamu kan tidak pintar. Ayo kita pulang aja Mama."
Sana tertawa lebih bebas sekarang. "Baiklah Sayang. Hyunjin, sekarang Bibi Peri dan Minho pulang dulu ya, sampai jumpa besok." Ucapnya lalu mengusap kepala Hyunjin.
Pria kecil itu menyentuh kepalanya yang barusan di elus oleh Sana. "Wah wangi hihihihi.." ucapnya setelah mencium tangannya yang bekas mengusap rambut yang di pegang Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Bad - satzu (END)
FanfictionDunia ini di penuhi oleh orang jahat. Apa salahku? aku hanya ingin bahagia. Apa kebahagianku itu mengganggu mereka? -SN