Ace sibuk dengan kegiatan barunya ini, ia terus mengutak-ngatik layar handphonenya, sembari mencari asal usul Mafia yang di sandang sebagai Mafia punah yang kembali bangkit.
"Naga hitam ...."
Ace menekan tombol 'Open web' di layar handphonenya. Namun, ketika ia ingin menelusurinya lebih dalam, ketukan pintu mengganggu kegiatannya.
Ace menyimpan handphonenya, lalu beranjak membuka pintu kamarnya. "Sabo?" panggil Ace kepada tamu tak diundangnya itu.
Sabo terkekeh pelan, ia kemudian memasuki kamar Ace tanpa permisi, Ace langsung menutup pintu, dan kembali duduk untuk mencari informasi tentang Mafia Naga Hitam.
"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Sabo, dia duduk di kursi belajar Ace.
Ace menoleh dan kembali ke posisinya, "mencari informasi tentang naga hitam." jawab Ace singkat, Sabo mengangkat alis kirinya. "Naga Hitam? Bukankah itu Mafia yang hampir—"
"Ya, aku tau. Tidak usah di bahas." potong Ace, sembari mengibaskan tangannya dihadapan Sabo.
"–punah." lanjut Sabo dengan gumaman.
Sabo mengedikkan bahunya, "oh iya ... Kenapa kau repot-repot menstalker mafia itu?"
Ace terlihat berpikir, ia kemudian membalikkan handphonenya, dan posisinya sekarang adalah berbaring, menatap langit-langit kamar.
"Kau tau Sabo? Saat orang itu akan menembakku, aku melihat sebuah stiker yang tertempel di kaca mobil tersebut."
"Sebuah stiker?"
Ace menatap Luffy dengan tatapan tak bisa di artikan, tatapannya tertarik ke arah kanan. Melihat sebuah stiker berbentuk Naga hitam dengan 3 buah bom di setiap sisinya.
"Kenapa Luffy mengikuti Mafia itu?"
Ace mendekat, namun tembakan itu langsung mengenai bahunya
"Ace?!"
"Kau berpikir bahwa Luffy memasuki kelompok Mafia itu?" tanya Sabo, dibalas dengan anggukan.
"Mafia itu hampir punah ...."
"Mereka tidak punah Sabo! Kau pikir saja, jika mereka punah, lalu yang mengalahkan Shirohige–hmpph!"
Sabo menutup mulut ace oleh tangannya secara mendadak, "Ace! Bisakah kau membicarakan ini di tempat lain? Aku merasa kita tengah di awasi sekarang," benar kata Sabo.
Bila mereka berdua tengah di awasi oleh srorang pria yang menyamar menjadi pelayan rumah. Dia kini tengah berdiri di depan pintu kamar Ace.
"Bastard!"
...
"Hey, apa maksudmu tadi?" Sabo menghela nafas, dia tadi melihat seluet bayangan yang memata-matai mereka berdua. "Intinya jangan berbicara di tempat seperti ini, aku tidak ingin pembicaraan kita di sebar oleh orang lain."
Ace belum mengerti, "maksudmu?"
Sabo terlihat mendelik tidak suka, "ayolah Ace! Apa kau tidak tau maksudku? Dasar bodoh!"
"Kenapa aku? Hey! Kau saja yang bodoh!"
"Aku tidak bodoh! Buktinya aku terpilih menjadi kelapa sekolah!"
"Kepala Sabo! Kepala!"
"ya apalah itu!"
...
"Luffy ...." Luffy duduk dihadapan ketua Mafia terbesar di negara seberang, ia terlihat menyeringai, begitu juga dengan Luffy.
"Sudah lama tidak bertemu denganmu Kid."
...
Note; Dikit dulu deng, otak gue lagi ngeblenk.