Waktu Tidak Ada Kata Berhenti

124 5 2
                                    

Jika bicara waktu, kita juga akan membicarakan perihal kesempatan hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika bicara waktu, kita juga akan membicarakan perihal kesempatan hidup. Dua puluh empat jam dalam sehari merupakan sebuah kesempatan untuk kita syukuri sebagai modal menjalankan perintah dari yang menciptakan kita.

Bersyukur tak sebatas hanya manis dalam lisan saja, tapi bersyukur prinsipnya adalah manis berwujudkan perilaku, dengan bagaimana mengoptimal setiap detiknya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Entah ini perkataan dari siapa, namun banyak diketahui oleh kita semua , "Time is money." Sepertinya sejak kecil sampe sekarangg ungkapan ini  familiar di benak kita. Ungkapan ini yang sering digunakan oleh orang-orang yang memiliki ambisi hidup ingin mendapatkan kekayaan. Oleh karenanya, jangan heran jika mereka-mereka yang memiliki orientasi seperti itu, terlihat begitu bersemangat dalam bekerja.

Coba kita sama-sama renungkan. Jika waktu dimaknai dengan uang saja, bisa mendorong manusia menjadi antusias dalam menjalankan aktivitas. Tentu, jika kita bandingkan dengan pahala , amalan saleh, dan surga dari Allah, pastinya bagaikan langit dan bumi perbandingannya. Namun, yang menjadi persoalan kemarin, saat ini, atau bahkan di masa yang akan datang.

"Kenapa tidak sedikit diantara kita yang sudah mengetahui bahwa Waktu bukan hanya dimaknai dengan uang saja karena hal ini akan menimbulkan kesan individualis, bahkan berkesan seperti kita tidak mengetahui tujuan waktu diberikan untuk apa, padahal kita tau. Namun tetap kalah dengan semangat hidup mereka."

Waktu tidak ada kata berhenti, sama halnya dengan kebaikan yang kita lakukan di dunia ini.

"Jika waktu berhenti alias ajal menjemput, tapi tidak ada bekas-bekas kebaikan yang kita lakukan selama waktu berjalan, Tuhan akan menilainya di hari pengadilan nanti, akan ada sebuah kesimpulan, kita termasuk orang yang beruntung atau orang yang merugi."

Kita yang sampai saat ini masih punya waktu, tanda Allah masih memberikan kesempatan agar kita bisa beribadah kepada-Nya dan bisa memberikan maslahat untuk orang lain di sekitar kita. 

Waktu masih ada. Jangan minder, jangan merasa lemah, tapi bersemangat dan teruslah bergerak untuk melanjutkan hidup dengan susah payahmu. Waktu jangan disia-siakan, karena kamu manusia.

-------

Terima kasih sudah membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat. 

Maaf Tuhan, Aku Sedang InsecureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang