Tantangan Baik

52 5 3
                                    



Kedua tangan kita tidak cukup untuk menutup mulut orang-orang di sekeliling kita agar mereka tidak berkomentar tentang apa yang sedang kita lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua tangan kita tidak cukup untuk menutup mulut orang-orang di sekeliling kita agar mereka tidak berkomentar tentang apa yang sedang kita lakukan. Tapi, dua tangan itu kita bisa fungsikan untuk menutup kedua telinga kita agar kebisingan terkait ba-bi-bu dan segala tetek bengek negatif dari mulut mereka tidak masuk ke dalam gendang teling kita.

Jika apa yang kita lakukan memang berorientasi baik alias memang berpijak pada apa yang diperintah Allah SWT. yakni, agar menjadi insan yang bermanfaat bagi banyak orang walau kemampuan kita dalam berbuat baik memang belum menghasilkan kualitas yang baik.

Contohnya seperti berdakwah bil tulisan. Mungkin, salah satu tantangan yang harus dirasakan oleh kita-kita yang sedang berjuang berdakwah lewat tinta kebaikan adalah penilaian dari mereka-mereka yang menganggap diri kita kurang kapabel merangkai sebuah kata, kalimat, dan paragraf menjadi sebuah pesan dakwah yang apik.

Penilaian dari mereka sungguh bervariatif. Bisa dimulai dari komentar terkait EYD yang kurang tepat, rangkaian kata yang terlalu menggurui sehingga tak jarang, kita dianggap sebagai orang yang so alim, so suci, so paling beriman, so paling bijak, dan so lain-lainnya terkadang membanjiri kolom komentar postingan kita.

Bahkan yang lebih nyelekitnya lagi sampai ada yang mengatakan , "Udah, kalau pengen jadi orang baik, enggak usah ngajak-ngajak orang, semua orang punya waktunya sendiri untuk dapet hidayah dari Allah."

Bagi yang pernah meraskan hal ini, mari sama-sama kita elus dada masing-masing dan mengucapkan kata sabar sebanyak-banyaknya, lalu lanjut melangkah membuat tulisan-tulisan dari tinta kebaikan ini. Sibukan pikiranmu untuk menciptakan kalimat yang mengajak pada kebaikan, bukan sibuk memikirkan apa yang dikatakn mereka. FOKUS.

Celotehan mereka tentang dakwah kita, komentar negatif mereka tentang isi dakwah kita adalah sebagai bumbu – bumbu gurih di tengah-tengah perjungan kita untuk berbuat kebaikan.

Jika kita bandingan tantangan dakwah masa sekarang dengan dakwah para nabi, rasul, dan sahabat terdahulu, tantangan ini belum seberapa. Kita belum sampai dilempar kotoran oleh orang yang tidak suka dengan dakwah kita, tidak ada yang mengusir kita, dan tidak ada di antara kita yang merasakan namanya ancaman dibunuh. Oleh karena itu, tetaplah teguh dengan kebaikan yang sedang kita lakukan dan bersabarlah.

"Mereka yang saat ini sedang menjelekkan kita , hal itu hanya membuat mereka merasa lebih baik tapi tak pernah benar-benar membuat mereka menjadi lebih baik. Teruslah berbuat baik karena kita diciptakan untuk kebaikan."


------------------

Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat. 

Maaf Tuhan, Aku Sedang InsecureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang