Kita butuh sebuah dukungan

23 2 0
                                    

Kita  tidak bisa  menyangkal bahwa kita adalah seseorang yang memerlukan dukungan dari eksternal, baik itu dari keluarga, teman, pasangan , maupun dari organisasi tempat kita belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita  tidak bisa  menyangkal bahwa kita adalah seseorang yang memerlukan dukungan dari eksternal, baik itu dari keluarga, teman, pasangan , maupun dari organisasi tempat kita belajar. Tapi, ada kalanya pada satu titik tertentu, saat kita sedang melakukan kebaikan, dukungan untuk kita serasa kosong melompong, seperti tidak ada lagi bunyi-bunyi penyemangat dan tidak ada lagi kata-kata memotivasi. Pada titik ini, gairah dan semangat untuk melangkah kian meredup. Kita seperti bunga layu yang kehilangan rintikan air.

Sebetulnya, memang bisa dibenarkan bahwa dukungan eksternal kita perlukan. Tapi, yang harus diingat bahwa hal tersebut bukanlah satu-satunya sumber penyemangat dalam hidup kita.

Dukungan dari orang lain tak akan selamanya datang kepada kita. Ada kemungkinan, bisa saja orang yang selama ini mendukung kita sedang disibukan oleh urusannya yang jauh lebih penting dibadingkan mendukung kita atau bahkan telah meninggalkan kita untuk selamanya. Biasanya hal inilah yang sering memberikan dampak negatif bagi kondisi psikis kita, ketika dukungan itu hilang maka gairah dan semangatnya pun ikut-ikutan hilang. Oleh karena itu, kita jangan terlalu terpaku dengan dukungan orang lain.

Selain itu, patut diingat juga bahwa dukungan dari orang lain itu tak selamanya nampak oleh indera kita.

"Barangkali kita yang saat ini merasa hampa dukungan dari orang lain, bukan karena mereka benar tidak mendukung kita , tapi mungkin saja kita sedang berada di dalam lingkungan orang-orang yang cara mendukungnya lewat diam berdoa untuk kita.""

Ada berbagai cara agar diri kita bisa bergairah dan bersemangat saat melakukan kebaikan selain dari dukungan orang lain. salah sayunya, dengan kita mensyukuri nikmat akal yang diberikan Tuhan dengan mengoptimalkan akal ini untuk menghayati tujuan, nilai penting, manfaat, dan dampak positif dari kebaikan yang sedang kita lakukan. Insyallah, hal ini yang bisa menjadi pegangan agar terindar dari namanya hilang gairah dan semangat di tengah-tengah perjalanan melakukan kebaikan. 

---------

Terimakasih sudah membaca. Semoga bermanfaat.

Maaf Tuhan, Aku Sedang InsecureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang