📜
Sesuai perjanjian, mereka datang dan berkumpul di ruang apartement Rendi. Sebenarnya Rendi ingin mengeluarkan rangkaian kata yang sudah siap mendobrak tenggorokannya.
"Bagian ada makanan aja, datengnya cepet."
Tapi jelas, dia tidak mengucapkannya karena tidak ingin merusak suasana ramai nan seru ini. Mereka sudah mengosongkan waktu untuk mendatangi rapat perdana. Bahkan Jeri dan Imel rela membatalkan acara jalan – jalan bersama teman – teman ekskulnya. Tidak sopan kalau Rendi bilang seperti itu. Bisa – bisa sore itu Rendi langsung digusur dari jabatannya.
"Dah lama gue gak ke apart lu Ren."
Rendi menuangkan air termos ke dalam teko, lalu memasukan air dari kulkas untuk membuat air panas itu menjadi hangat. "Terakhir kapan emang?"
Jenan yang sedang memasukan beberapa camilan ke toples kaca sedikit mengerutkan keningnya. "Eum... kapan ya? 4 bulan lalu? Gue nginep di apart lu soalnya rumah gue lagi chaos. Abis pulang rapat BEM juga."
"Gimana sekarang?"
"Hm... Membaik? I guess." Jenan menutup toples kaca yang sudah diisi penuh dan memindahkannya ke atas baki. "Lu tau gue ngekost, dah lama gak balik. Males juga sih. Paling – paling pertanyaan yang disampein ke gue bukan "Gimana kampus mu?" tapi "Udah sukses sekarang?" Jadi makin males pulang gue."
Rendi mengangguk. Dia meletakan gelas – gelas berisi air hangat ke baki yang berbeda dengan yang sedang dipegang Jenan. Saat hendak mengangkatnya, 1 kalimat Jenan berhasil membuat pergerakannya tertunda.
"Lu gimana Ren?"
Rendi mengangkat baki dan berjalan mendahului Jenan, tanpa menjawab 1 kata pun. Membuat Jenan menghela nafas pelan. Respon Rendi tidak pernah berubah sejak SMP.
Kalau kalian kira Jenan yang sudah lama kenal dan paling dekat dengan Rendi berarti sudah tau semua kisah lama dan rahasia Rendi, kalian salah. Rendi memang hobi bercerita kepada Jenan. Tapi dari semua cerita, sedari dulu, Jenan menyadari kalau Rendi tidak pernah bercerita tentang 1 hal. Bahkan saat ditanya, Rendi merespon dengan pergi meninggalkan Jenan atau mengalihkan topik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakuntala ; 00 Line
Teen Fiction"Burung aja rela terbang saat hujan demi dapetin makanan. Masa masalah gini doang bikin kalian berhenti berjuang?" "Lu juga sama, masa hanya karena dia ditaksir orang lain bikin lu berhenti berjuang? Mundur pula." Hanya kisah tentang para remaja yan...